Jakarta - Beginilah gambaran Islam dan Tionghoa yang ada di Indonesia yang sangat dekat. Buktinya, ada PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia). Gimana kiprahnya?
Galeri detikHikmah
Potret Kedekatan Islam-Tionghoa di Indonesia
				Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1961 yang menghimpun para etnis Tionghoa yang memeluk Agama Islam. Yups, PITI adalah sebuah pengejawantahan yang kongkrit bahwa Islam dan Tionghoa bisa bersanding dan senyawa.
				Banyak yang belum tahu selama ini muslim Tionghoa terus berbaur dengan banyak etnis lainnya. Mereka hadir juga untuk menepis stigma bahwa yang berbeda harus diasingkan, padahal Pancasila sangat mendukung keberagaman seperti yang dilakukan PITI selama ini.
				Sebagai contoh, temen-temen Muslim etnis Tionghoa, dengan sukacita setiap tahun turut merayakan Tahun Baru Imlek, menguatkan silaturahim, makan bersama, berbagi Angpao, mengenakan pakaian khas Tionghoa, dan lain-lain. Kehangatan itu akan terus dijaga dan dilestarikan, sebagai warisan luhur kebudayaan.
				Lexyndo Hakim bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar usai bersilaturahmi dan mengisi acara pelantikan pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indoesia (PITI) Periode 2022-2027.
				PITI hadir untuk menjaga keselarasan dan keharmonisan antar umat dan antar etnis bisa terus terjalin dengan baik, dan juga untuk mengokohkan Persatuan Indonesia. Pemerintah RI juga turut memberikan dukungan kepada etnis Tionghoa, terutama yang muslim. Hal itu juga membuat mereka semakin semangat untuk tetap menyuarakan NKRI harga mati. PITI siap berkolaborasi dengan pemerintah RI dalam berbagai hal. PITI hadir untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. 












































				
				
				
				
				
 
 
 
 
 
 
 
 
                
                
                
                
				
				
                
				
                
                
            
Komentar Terbanyak
Perbandingan Biaya Umrah Mandiri vs Travel, Ini Perkiraannya
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?