Banyak orang yang merasa senang memiliki harta yang banyak dan bisa menikmatinya. Namun, sayangnya kecintaan yang berlebihan terhadap harta sering membuat seseorang lupa untuk berbagi. Alih-alih menunaikan zakat atau berinfak, ia justru menjadi kikir dan enggan mengeluarkan sebagian hartanya untuk kebaikan.
Dalam Islam, sifat kikir bukan hanya dianggap sebagai kebiasaan buruk, tetapi juga akan mendapatkan doa keburukan dari para malaikat. Lalu, seperti apa doa malaikat bagi orang yang kikir dan apa saja jenis-jenis kikir yang dibenci Allah SWT? Simak penjelasannya berikut ini.
Doa Malaikat bagi Orang yang Kikir
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa malaikat mendoakan kebaikan bagi orang yang dermawan, namun sebaliknya mendoakan keburukan bagi mereka yang enggan berbagi. Merujuk pada buku Mukhtashar Shahih al-Bukhari karya Imam Zainuddin az-Zubaidi berikut adalah doa malaikat bagi orang kikir dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Mā min yaumin yuṣbiḥul-'ibādu fīhi illā malakāni yanzilāni, fayaqūlu aḥaduhumā: Allāhumma a'ṭi munfiqan khalafan, wayaqūlul-ākhar: Allāhumma a'ṭi mumsikan talafan.
Artinya: "Setiap hari, dua malaikat turun (dari langit) ke bumi. Malaikat yang satu berdoa, "Ya Allah, gantilah harta orang yang bersedekah di jalan-Mu (dengan rezeki lebih banyak)!' dan malaikat yang lain juga berdoa, "Ya Allah, binasakanlah orang yang kikir (karena tidak mau bersedekah)."
Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap hari memasuki waktu subuh ada dua malaikat yang turun, yang satu berdoa kebaikan bagi si dermawan dan yang satu lagi berdoa untuk kehancuran orang yang kikir atau bakhlil.
Dermawan adalah sifat yang disukai Allah SWT, sementara kikir sebaliknya atau dibenci oleh Allah SWT. Allah SWT dan semua makhluk-Nya yang ada di muka bumi maupun di langit menyukai orang yang pemurah atau dermawan.
Dalam buku Al-Quran Hadits Madrasah Tsanawiah/SMP Kelas 8 karya Drs. Abd. Wadud, MA, umat Islam diminta untuk bersikap "dermawan", dalam Islam dermawan berarti tidak selalu ia harus menghabiskan seluruh harta kekayaannya tanpa menyisakan untuk ahli warisnya, melainkan ia harus seimbang dalam mengeluarkan harta dan menyisakan untuk ahli warisnya, karena mencukupi keluarga sesuai kemampuan merupakan kewajiban seorang muslim.
Jenis-jenis Kikir dalam Ajaran Islam
Menurut buku 20 Jalan Keberuntungan dan 20 Penyebab Kerugian: Dalam Pandangan Alquran karya Ramdhani Abdurrahim, kikir terbagi menjadi dua jenis, yaitu kikir dalam menunaikan kewajiban dan kikir dalam menunaikan perkara sunnah.
1.Kikir dalam Menunaikan Kewajiban
Adapun contoh dari kikir dalam menunaikan kewajiban adalah enggan mengeluarkan zakat, tidak mau memberikan nafkah kepada keluarga, dan tidak mau menjamu tamu. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثَلَ لَهُ مَالُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ بِلِهزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ ثُمَّ يَقُوْلُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ تَلَا وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ ... الْآيَةَ
Man ātāhu Allāhu mālan fa-lam yu'addi zakātahu, muṯṡala lahu māluhu yaumal-qiyāmati syujā'an aqra'a lahu zabībatāni, yuṭawwaquhu yaumal-qiyāmah, ṯumma ya'khudzu bilihzimatayhi - ya'nī bisyidqayhi - ṯumma yaqūlu: Anā māluka, anā kanzuk. Ṯumma talā: Wa lā taḥsabannal ladzīna yabkhalūna... al-āyah.
Artinya: "Barangsiapa yang diberikan kekayaan oleh Allah lalu ia enggan mengeluarkan zakat, kelak pada hari kiamat harta tersebut menjadi seekor ular yang berkepala botak dengan dua lidah yang berbisa. Ular itu mengejarnya lalu mematukinya sembari berkata, "Akulah hartamu, akulah simpananmu." Beliau kemudian membaca firman Allah, "Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir... (QS. Ali Imrân (3): 180)." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dari hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa harta dari orang yang tidak mau mengeluarkan zakat karena kikir, pada hari kiamat harta tersebut oleh Allah SWT akan diubah menjadi seekor ular jantan yang botak. Ular itu akan dijadikan sebagai kalung di atas leher orang tersebut dan akan memakannya dengan dua rahangnya, karena sewaktu di dunia orang itu memakan hartanya dan menolak membayar zakat.
2. Kikir dalam Menunaikan Perkara Sunnah
Selain kewajiban seperti zakat, Islam juga mengajarkan banyak amalan sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar. Namun, sebagian orang justru menunjukkan sifat kikir dalam hal-hal yang sifatnya sunnah.
Contohnya adalah enggan berinfak, padahal infak termasuk amalan yang sangat dianjurkan. Infak tidak selalu harus dalam jumlah besar, karena sekecil apa pun, selama dilakukan dengan hati ikhlas, tetap bernilai ibadah.
Selain itu, tidak mau memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan juga termasuk bentuk kekikiran dalam perkara sunnah. Sifat kikir dalam perkara sunnah ini membuat seseorang kehilangan banyak pintu kebaikan dan kesempatan mendapatkan doa malaikat, karena malaikat justru mendoakan keburukan bagi orang yang menahan hartanya dari kebaikan.
Balasan bagi Orang yang Dermawan
Merujuk sumber sebelumnya, yaitu buku 20 Jalan Keberuntungan dan 20 Penyebab Kerugian: Dalam Pandangan Alquran, orang-orang yang menginfakkan harta di jalan yang diridhai Allah SWT akan diberikan balasan yang berlipat ganda dan mendapat ampunan dari Allah SWT. Dalam Al-Quran surat At-Taghabun ayat 17, Allah SWT berfirman:
اِنْ تُقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌۙ
In tuqriḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā'ifhu lakum wa yagfir lakum, wallāhu syakūrun ḥalīm(un).
Artinya: "Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Dia akan melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampunimu. Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Penyantun."
Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa menginfakkan harta disebutkan dengan ungkapan meminjamkan kepada Allah SWT dengan pinjaman yang baik. Dermawan akan membawa mereka kepada kemuliaan sehingga Allah SWT memberikan balasan yang besar. Sebaliknya, sifat kikir akan membawa kepada keburukan dan kehancuran jiwa serta mendapatkan siksa Allah SWT.
Selain itu, dijelaskan juga dalam buku Al-Quran Hadits Madrasah Tsanawiah/SMP Kelas 8, seorang muslim yang benar-benar yakin akan hari pembalasan tentu akan menafkahkan hartanya, karena dia yakin Allah SWT akan mengganti rezeki orang tersebut semakin banyak dan karunia-karunia lainnya. Hal ini terdapat di dalam Al-Quran surat Saba ayat 39, Allah SWT berfirman:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Qul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā'u min 'ibādihī wa yaqdiru lah(ū), wa mā anfaqtum min syai'in fahuwa yukhlifuh(ū), wa huwa khairur-rāziqīn(a).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya." Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki."
(inf/inf)












































Komentar Terbanyak
Potret Keluarga Cendana Syukuran Gelar Pahlawan Nasional, Dihadiri Menag
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf
Masjid Palestina Dibakar Pemukim Israel, Kecaman Dunia Menggema