Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal Dibaca setelah Sholat

Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal Dibaca setelah Sholat

Indah Fitrah - detikHikmah
Selasa, 16 Sep 2025 14:00 WIB
Ilustrasi anak berdoa.
Ilustrasi anak berdoa. Foto: Liyaquath Ali Koottakkil/Pixabay
Jakarta -

Kepergian seorang ayah meninggalkan ruang kosong yang sulit tergantikan. Meski demikian, Islam mengajarkan bahwa anak masih bisa terus berbakti meski orang tua sudah tiada lewat doa.

Amalan tersebut menjadi penghubung antara anak dan orang tua yang sudah wafat, sekaligus wujud kasih sayang yang tidak terputus oleh kematian.

Allah SWT secara tegas memerintahkan seorang anak untuk mendoakan kedua orang tuanya. Hal ini terdapat dalam surah Al-Ahqaf ayat 15,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim."

ADVERTISEMENT

Hal ini sejalan dengan penjelasan dalam buku Bersahabat dengan Orang Tua karya Nurul Asmayani, bahwa doa anak memiliki nilai yang sangat mulia. Rasulullah SAW pun menekankan hal ini dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA. Beliau bersabda,

"Sungguh seseorang dapat naik kelasnya di surga!" Seorang sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, dari mana saya bisa memperoleh kedudukan setinggi itu?" Rasulullah menjawab, "Dari doa ampunan anakmu untukmu." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Baihaqi)

Hadits tersebut menegaskan bahwa doa anak yang tulus tidak hanya sampai kepada orang tua, tetapi juga mampu mengangkat derajat mereka di akhirat kelak.

Doa yang Bisa Dibacakan untuk Ayah setelah Sholat

Dalam buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu: Amalan-amalan Dahsyat untuk Orangtua karya Muhammad Abdul Hadi, disebutkan bacaan doa yang bisa dilantunkan untuk ayah yang telah berpulang:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Arab latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā'i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā'inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu'allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi 'alaynā.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami."

Selain doa tersebut, ada pula doa lain yang bisa dibacakan:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.

Arab latin: Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa 'āfihim, wa'fu 'anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā'ata 'alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa'at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat."

Mengirim Doa Melalui Tahlilan

Selain dilantunkan pribadi setelah sholat, doa untuk ayah juga bisa disampaikan melalui tahlilan. Dalam buku Merayakan Khilafiyah Menuai Rahmat Ilahiah karya Zikri Darussamin dan Rahman M. Ag dijelaskan, rangkaian bacaan tahlilan umumnya meliputi:

  • Membaca Al-Fatihah.
  • Melanjutkan dengan surat Yasin.
  • Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
  • Membaca ayat-ayat pilihan dari surat Al-Baqarah, termasuk ayat kursi.
  • Membaca istighfar.
  • Mengucapkan kalimat dzikir seperti tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid.
  • Membaca sholawat Nabi.
  • Melantunkan Asmaul Husna.
  • Menutup dengan doa.

Rangkaian dzikir ini menjadi media untuk menghadiahkan doa kepada orang tua maupun kerabat yang telah meninggal, sekaligus sarana memperbanyak amal bagi yang masih hidup.




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads