Sholat istikharah menjadi salah satu sholat sunnah dua rakaat yang dianjurkan dalam Islam ketika seorang Muslim menghadapi kebimbangan atau hendak memilih antara dua atau lebih keputusan penting dalam hidup. Kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang berarti "memohon pilihan terbaik".
Merujuk buku The Miracle Of Sholat (Keajaiban Sholat dalam Kesehatan) karya Marsidi, dijelaskan sholat istikharah adalah sholat sunnah dua rakaat yang bertujuan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT untuk memilih yang terbaik di antara beberapa pilihan.
Sholat istikharah boleh dikerjakan pada malam hari, boleh juga dikerjakan pada siang hari. Namun, sebaiknya dikerjakan pada sepertiga malam terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menjelaskan bahwa pada rakaat pertama sesudah Al-Fatihah hendaknya membaca surah Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas. Setelah selesai mengerjakan sholat istikharah dilanjutkan dengan membaca pujian kepada Allah SWT dan sholawat kepada Nabi SAW.
Sholat istikharah disyariatkan berdasarkan hadits sahih dari Nabi Muhammad SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah RA, beliau berkata:
"Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami shalat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat dari Al-Qur'an. Beliau bersabda:
'Jika salah seorang dari kalian berniat dalam suatu urusan, maka shalatlah dua rakaat yang bukan shalat fardhu, kemudian hendaklah dia berdoa:
اللّهُمّ إنّي أستخيرُكَ بِعِلْمِكَ، وأستقدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وأسألُكَ مِن فَضْلِكَ العظيم، فإنّكَ تَقدِرُ ولا أقدِرُ، وتعلَمُ ولا أعلَمُ، وأنتَ علّامُ الغُيوب، اللّهُمّ إن كنتَ تعلمُ أنّ هذا الأمرَ خيرٌ لي في دِيني ومَعاشي وعاقِبةِ أمري (أو قال عاجلِ أمري وآجلِه) فاقْدُرْه لي، ويسّرْه لي، ثمّ بارِكْ لي فيه، وإن كنتَ تعلمُ أنّ هذا الأمرَ شرٌّ لي في دِيني ومَعاشي وعاقبةِ أمري (أو قال في عاجلِ أمري وآجلِه) فاصرِفْه عني، واصرِفني عنه، واقْدُرْ ليَ الخيرَ حيثُ كان، ثمّ أرْضِني به.*
(HR. Al-Bukhari no. 1166)
Makna dari hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak hanya membolehkan, tetapi juga menganjurkan umatnya untuk melakukan istikharah dalam setiap urusan penting.
Dzikir setelah Sholat Istikharah
Dikutip dari buku Panduan Shalat Malam Praktis dan Lengkap yang disusun oleh M. Amrin Rauf, berikut bacaan dzikir yang bisa diamalkan setelah sholat istikharah,
1. Membaca Yaa Qadiir 336 kali
يَا قَدِيرُ.
Bacaan latin: Yaa Qadir
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Berkuasa."
2. Membaca Yaa Muqtadiir 775 kali
يَا مُقْتَدِرُ
Bacaan latin: Yaa Muqtadir
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Menentukan."
3. Membaca Yaa Hadi 251 kali
يَا هَدِى.
Bacaan latin: Yaa Hadi
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Memberi Petunjuk."
4. Membaca Yaa Rahmaan 330 kali
يَا رَحْمَنُ.
Bacaan latin: Yaa Rahmaan
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.'
5. Membaca Yaa Rahiim 289 kali
يَا رَحِيمُ
Bacaan latin: Yaa Rahiim
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Penyayang."
Doa setelah Sholat Istikharah
Berikut bacaan doa yang bisa dipanjatkan setelah mengerjakan sholat istikharah,
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Bacaan latin: Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta talamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa maaasyi wa aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta talamu annahu syarrun lii fii diini wa maaasyi wa aqibati amrii (fii aajili amri wa aajilih) fash-rifnii anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon sesuatu kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa; Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya; dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang gaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebut di sini keperluan Anda) lebih baik dalam agamaku dan akibatnya terhadap diriku (di dunia atau akhirat), sukseskanlah untukku, mudah- kan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian, dan akibatnya kepada diriku maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku darinya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Viral Aksi Pembakaran Al-Qur'an oleh Caleg AS, Bersumpah Akhiri Islam di Texas