Doa setelah Sholat Tahajud, Lengkap dengan Adab dan Keutamaannya

Doa setelah Sholat Tahajud, Lengkap dengan Adab dan Keutamaannya

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 08 Mei 2025 09:30 WIB
A realistic Arabian interior miniature with window and columns. Silhouette of muslim praying on carpet near window. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem. Selective focus
Ilustrasi sholat Tahajud Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Jakarta -

Doa setelah sholat Tahajud bisa diamalkan setiap muslim usai menunaikan sholat malam. Doa ini berisi pujian kepada Allah SWT sekaligus permohonan ampunan dari dosa.

Sholat Tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan. Amalan ini dikerjakan di waktu malam, terutama setelah tidur, dan menjadi momen terbaik untuk bermunajat kepada Allah SWT.

Merujuk buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan: Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abdul Muqit, sholat Tahajud dikenal juga dengan sebutan sholat malam (Qiyamul Lail).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu amalan penting yang menyempurnakan sholat Tahajud adalah berdoa setelahnya. Doa yang dipanjatkan di waktu tahajud sangat istimewa, karena termasuk dalam waktu-waktu yang paling mustajab.

Dalil Sholat Tahajud

Dalil perintah mengerjakan sholat Tahajud termaktub dalam Al-Qur'an dan hasits Rasulullah SAW. Melalui surat Al-Isra ayat 79, Allah SWT berfirman,

ADVERTISEMENT

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Arab-Latin: Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā

Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa waktu tahajud adalah waktu istimewa untuk memanjatkan doa. Maka, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa setelah menunaikan sholat Tahajud.

Doa setelah Sholat Tahajud

Doa setelah sholat Tahajud merupakan hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Berikut bacaannya:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Bacaan latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa'dukal haq. Wa liqâ'uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ'atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

Adab Berdoa

Merangkum buku Rahasia Terkabulnya Doa yang disusun oleh Wawan Susetya dan Ari Wardhani, adab berdoa berarti aturan dan etika yang harus dijaga ketika seorang muslim berdoa kepada Allah SWT. Berikut adab dalam berdoa:

1. Berdoa dengan Ikhlas dan Niat yang Benar

Adab pertama dalam berdoa adalah ikhlas, yakni memanjatkan doa hanya kepada Allah SWT semata, tanpa riya atau mengharapkan pujian dari manusia.

2. Memulai dengan Puji-Pujian

Salah satu adab paling penting adalah memulai doa dengan memuji Allah, diikuti dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Jika salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah dia memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu bershalawat kepada Nabi, kemudian berdoalah dengan apa yang dia kehendaki." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan

Sunnah berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

"Sesungguhnya Rabb kalian Maha Pemalu dan Maha Pemurah, Dia malu terhadap hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia membiarkannya kembali dengan tangan kosong." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

4. Berdoa dengan Suara Lembut dan Rendah Hati

Berdoa tidak perlu dengan suara keras. Lebih dianjurkan dengan suara yang lembut karena mencerminkan kerendahan hati.

Dalam surat Al-A'raf ayat 55, Allah SWT berfirman,

ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ

Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

5. Tidak Tergesa-Gesa dalam Mengharap Jawaban

Seorang muslim tidak boleh terburu-buru ingin doanya segera dikabulkan. Rasulullah SAW dalam hadits bersabda,

"Doa seseorang akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa dan berkata, 'Aku sudah berdoa, tetapi tidak dikabulkan.'" (HR. Bukhari dan Muslim)




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads