Ada penghuni neraka yang kelak dikeluarkan darinya untuk dimasukkan ke surga. Peristiwa ini disebut terjadi ketika Allah SWT telah selesai memberikan keputusan di antara hamba-hamba-Nya.
Hal tersebut dijelaskan melalui sebuah hadits dalam Shahih Muslim dari riwayat Abu Hurairah RA sebagaimana dinukil Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir az Zaman (Mukhtashar Nihayah al Bidayah) yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan.
Mulanya Abu Hurairah RA menceritakan bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW terkait apakah bisa melihat Allah SWT pada hari kiamat. Rasulullah SAW kemudian menjawab bahwa manusia akan melihat Tuhannya dengan jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahabat bertanya, "Ya Rasul Allah, apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat?"
Maka Rasulullah SAW balik bertanya, "Apakah kamu merasa samar ketika melihat bulan pada malam purnama?"
Mereka menjawab, "Tidak, ya Rasul Allah."
Rasulullah SAW kembali bertanya, "Apakah kamu merasa samar ketika melihat matahari yang tidak terhalang awan?"
Mereka menjawab, "Tidak."
Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Sesungguhnya kamu akan melihat-Nya dalam keadaan seperti itu."
Rasulullah SAW lalu menceritakan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat nanti. Dikatakan, Allah SWT akan mengumpulkan seluruh umat manusia lalu berfirman, "Barang siapa yang dulu menyembah sesuatu, maka ikutilah dia."
Para penyembah matahari kemudian mengikuti matahari, para penyembah bulan kemudian mengikuti bulan, dan para penyembah berhala lainnya mengikuti berhalanya.
Lalu, tinggallah sekelompok umat yang termasuk orang-orang munafik. Allah SWT mendatangi mereka dalam wujud yang tidak mereka kenal seraya berfirman, "Aku Tuhanmu."
Tetapi mereka menjawab, "Kami berlindung kepada Allah darimu. Biarlah kami tetap di sini, sampai Tuhan kami datang menemui kami. Jika Tuhan kami datang, kami pasti bisa mengenal-Nya."
Maka Allah SWT pun datang dalam wujud yang mereka kenal seraya berfirman, "Akulah Tuhanmu."
Mereka pun menjawab, "Engkaulah Tuhan kami." dan mengikuti-Nya.
Setelah menceritakan hal itu, Rasulullah SAW kemudian menceritakan tentang shirath (jembatan) yang dibentangkan di antara dua pinggir neraka Jahannam. Orang yang pertama kali melewatinya adalah Rasulullah SAW dan umatnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Pada waktu itu tidak ada yang berbicara kecuali para Rasul dan doa yang selalu mereka ucapkan pada waktu itu adalah 'Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah'!"
Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa dalam Jahannam muncul kait-kait seperti duri-duri pohon sa'dan. Kait-kait itu menyambar orang-orang sesuai amal mereka masing-masing. Oleh karena itu, ada manusia yang binasa karena perbuatannya dan ada yang berhasil melewatinya.
Setelah Allah SWT selesai memberi keputusan di antara hamba-hamba-Nya, Allah SWT hendak mengeluarkan beberapa orang penghuni neraka yang dikehendaki-Nya atas rahmat-Nya. Dia memerintahkan para malaikat mengeluarkan orang yang-orang yang dulu tidak menyekutukan Allah SWT, yang mendapat rahmat-Nya. Mereka ini adalah orang yang mengucapkan "La Ilaha Illallah."
Para malaikat dapat mengenali orang yang dimaksud Allah SWT meskipun mereka berada dalam api. Dikatakan, malaikat mengenalnya dari adanya bekas sujud pada anggota tubuh mereka.
Demikianlah Allah SWT mengeluarkan penghuni neraka dalam keadaan hangus. Menurut sabda Rasulullah SAW, mereka disiram air kehidupan (Maa' Al-Hayat) dan mereka pun tumbuh bagaikan biji-biji yang tumbuh di antara sampah-sampah yang terbawa arus.
Itulah golongan orang pertama yang keluar dari neraka lalu masuk surga atas rahmat-Nya. Mereka adalah orang-orang yang yang dulunya tidak menyekutukan Allah SWT.
Abu Hurairah RA menceritakan riwayat yang cukup panjang terkait orang yang dikeluarkan dari neraka ini. Keputusan ini berlangsung hingga tinggallah seorang lelaki yang wajahnya menghadap ke neraka. Dia adalah penghuni neraka yang paling akhir masuk surga.
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri