Dalil tentang Keutamaan Taubat bagi Setiap Hamba

Dalil tentang Keutamaan Taubat bagi Setiap Hamba

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Senin, 11 Sep 2023 08:45 WIB
pria muslim berdoa
Ilustrasi keutamaan taubat. Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Jakarta -

Taubat menjadi ibadah yang amat dianjurkan karena manusia tak luput dari kesalahan. Terdapat dalil tentang keutamaan taubat yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits.

Allah SWT sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan memberikan ampunan yang luas bagi mereka.

Pengertian Taubat

Hafidz Muftisany dalam bukunya Keutamaan Tobat mendefinisikan bahwa taubat adalah penyesalan atas perbuatan kesalahan yang telah dilakukan dan berusaha untuk memperbaiki tingkah laku. Taubat menjadi hal yang wajib dilakukan atas dosa dan kesalahan yang diperbuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mufti Arab Saudi, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, dalam kitabnya At-Taubah wadziifatul Umur, membagi jenis taubat berdasarkan hukumnya. Pertama, taubat hukumnya wajib dilakukan jika telah melakukan dosa yang diharamkan dan meninggalkan kewajiban yang difardukan.

Kedua, taubat yang hukumnya sunnah. Taubat jenis ini dilakukan karena melakukan hal-hal yang dimakruhkan dan karena telah meninggalkan hal yang menjadi sunnah.

ADVERTISEMENT

Orang yang melakukan taubat jenis pertama, kata Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, termasuk golongan orang yang berbakti lagi lurus. Adapun, bagi orang yang melakukan keduanya, maka termasuk golongan orang yang berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalil Keutamaan Taubat dari Al-Qur'an

Al-Qur'an telah memberikan penjelasan mengenai taubat dan keutamaannya. Beberapa di antaranya yaitu,

Surah An Nur Ayat 31

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ٣١

Artinya: "Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

Surat Az Zumar Ayat 53

۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٥٣

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Surah Al Baqarah Ayat 222

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ٢٢٢

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah suatu kotoran." Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

Surah At Tahrim Ayat 8

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٨

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

Surah Al Furqan Ayat 70

اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠

Artinya: "Kecuali, orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalil Keutamaan Taubat dari Hadits

Selain dari Al-Qur'an, keutamaan taubat juga terdapat dalam hadits. Seperti yang terdapat dalam buku Ya Allah, Mudahkan Rezeki dan Jodohku! karya Ustadz Ahmad Sobiriyanto, beberapa hadits yang mengandung keutamaan bertaubat yaitu,

Hadits Riwayat Muslim

"Sungguh Allah lebih bergembira dengan sebab taubat seorang hamba-Nya ketika ia mau bertaubat kepada-Nya daripada kegembiraan seseorang dari kalian yang menaiki hewan tunggangannya di padang luas lalu hewan itu terlepas dan membawa pergi bekal makanan dan minumannya sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi sebatang pohon dan bersandar di bawah naungannya dalam keadaan berputus asa akibat kehilangan hewan tersebut, dalam keadaan seperti itu tiba-tiba hewan itu sudah kembali berada di sisinya maka diambilnya tali kekangnya kemudian mengucapkan karena saking gembiranya, 'Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah tuhanmu', ia salah berucap karena terlalu gembira." (HR Muslim)

Hadits Riwayat Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah

"Sesungguhnya, seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah yang disebutkan Allah Ta'ala: 'Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka akibat apa yang telah mereka kerjakan.'" (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Sedangkan keutamaan yang terdapat dalam hadits dari buku Mengetuk Pintu Taubat karya Muhammad Syaiful Hidayat yaitu:

Hadits Riwayat Tirmidzi

"Sesungguhnya Allah Yang Mahaagung akan menerima taubat seseorang sebelum nyawa sampai di tenggorokan (sebelum sekarat)." (HR Tirmidzi)

Hadits Riwayat Bukhari

"Seandainya seseorang mempunyai satu lembah dari emas, niscaya ia ingin mempunyai dua lembah, dan tidak akan merasa puas kecuali tanah sudah memenuhi mulutnya (tidak akan puas mengumpulkan harta, sebelum ia meninggal dunia) dan Allah senantiasa menerima taubat orang yang bertaubat)." (HR Bukhari)

Hadits Riwayat Bukhari

"Allah gembira manakala ada dua orang yang saling membunuh dan keduanya masuk surga. Pertama, seseorang yang mati berjuang di jalan Allah. Yang kedua, orang yang membunuh itu bertaubat kepada Allah, kemudian masuk Islam dan terbunuh di jalan Allah (mati syahir)." (HR Bukhari)




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads