Kapan Waktu yang Tepat untuk Memanjatkan Doa agar Terkabul?

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memanjatkan Doa agar Terkabul?

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 24 Agu 2023 17:45 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi. Kapan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa? (Foto: Getty Images/Gogosvm)
Jakarta -

Berdoa adalah wujud permohonan atau permintaan sesuatu dari seorang hamba yang berisikan hal-hal baik kepada Allah SWT. Kapan waktu mustajab untuk memanjatkan doa tersebut?

Dikutip dari buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa oleh Nurhasanah Namin, tujuan dalam berdoa setiap orang juga bermacam-macam. Misalnya, mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk dan siksaan api neraka, memohon keselamatan hidup, memohon bimbingan serta jalan yang lurus agar selamat dunia akhirat, dan lain sebagainya.

Agar doa yang dipanjatkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT, muslim bisa memanfaatkan waktu-waktu yang mustajab. Kapan saja?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memanjatkan Doa?

1. Setelah Salat Wajib

Dikutip dari buku Rahasia Terkabulnya Doa karya Wawan Susetya & Ari Wardhani seringkali karena kesibukan duniawi, kita tidak sempat untuk berdoa banyak kepada Allah SWT. Hal ini sudah pernah diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits dari Tirmidzi yang berbunyi,

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : عَجِلْتَ أَيُّهَا الْمُصَلّى، إذَا صَلَّيْتَ فَقَعَدْتَ فَاحْمَدِ اللَّهَ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ، وَصَلِّ عَلَيَّ ثُمَّ ادْعُهُ) قَالَ : ثُمَّ صَلَّى رَجُلٌ آخَرُ بَعْدَ ذَلِكَ فَحَمِدَ الله وَصَلَّى عَلَى النَّي ، فَقَالَ النَّبِيُّ : ((أَيُّهَا الْمُصَلِّي أَدْعُ تُحَبْ))

ADVERTISEMENT

Artinya: Kemudian Rasulullah bersabda, "Engkau tergesa-gesa wahai orang yang shalat. Jika engkau melakukan salat lalu engkau duduk, maka pujilah Allah dengan pujian yang pantas bagi-Nya, bacalah sholawat untukku kemudian berdoalah." Perawi berkata, "Setelah itu, seorang laki-laki lain melakukan salat, lalu ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi SAW. Nabi SAW. bersabda, "Wahai orang yang telah melakukan salat, berdoalah maka engkau akan dikabulkan." (HR Tirmidzi)

Dalam riwayat hadits lainnya dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW pernah ditanya oleh sahabatnya, "Pada waktu apakah doa itu sangat didengar (dikabulkan oleh Allah)?"

Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu pada tengah malam yang akhir dan sesudah salat-salat fardhu." (HR At Tirmidzi)

2. Sepertiga Malam

Waktu lain mustajab doa yang akan dikabulkan Allah SWT adalah di sepertiga malam. Artinya, waktu malam hari mendekati waktu subuh atau di waktu sahur seperti yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana.

Menurut salah satu hadits juga menyebut bahwa pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia. Berikut bunyi haditsnya,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Saat Sujud dalam Salat

Momen sujud dalam pelaksanaan salat disebut sebagai waktu terdekat seorang hamba dengan Allah SWT. Hal ini dilandasi dari hadits Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

"Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka banyak-banyaklah berdoa di dalam sujud." (HR Muslim)

4. Saat Turun Hujan

Dikutip dari buku Induk Doa dan Zikir yang ditulis oleh Kasimun, Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm telah meriwayatkan dengan sanadnya sebuah hadits mursal, yang berbunyi:

أطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ وَنُزُولِ الْغَيْثَ

Artinya: Carilah oleh kalian doa yang dikabulkan; di saat kedua pasukan bertemu (di jalan Allah); ketika salat diiqamahkan; dan ketika hujan turun.

5. Antara Azan dan Iqomah

Waktu yang tepat untuk memanjatkan doa selanjutnya adalah waktu antara azan dan iqomah. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, "Tiada ditolak sesuatu doa yang dimohonkan antara azan dan iqomah." (HR At-Tirmidzi)

6. Hari Jumat

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa hari Jumat adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa. Rasulullah SAW dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 2 oleh Imam an-Nawawi,

فِيهَا سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Pada hari itu ada waktu yang apabila seorang hamba muslim menepati waktu itu dalam keadaan salat lalu ia mohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat dengan tangannya untuk menunjukkan sebentarnya waktu tersebut. (HR Muttafaq 'alaih)

Ada yang berpendapat, waktu mustajab di hari Jumat terletak pada waktu imam naik mimbar pada saat khutbah Jumat hingga salat Jumat selesai. Ada pula yang menyebut waktu antara Ashar dan Maghrib adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa pada hari Jumat.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads