Salah satu sunnah terhadap orang yang baru meninggal dunia adalah memejamkan matanya. Rasulullah SAW telah mencontohkan adab dan doa ketika memejamkan mata jenazah.
Anjuran memejamkan mata jenazah ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Syaddad bin Aus sebagaimana dinukil Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Dikatakan, mata jenazah mengikuti perginya roh.
Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila kamu menghadiri orang yang telah meninggal dunia di antara kamu sekalian, maka pejamkanlah matanya, karena sesungguhnya mata itu mengikuti (perginya) roh. Dan berkatalah yang baik-baik, karena para malaikat mengamini apa yang dikatakan oleh keluarga si mayit." (HR Ibnu Majah dan dinilai hasan dalam Shahih Al-Jami' dan Ash-Shahihah)
Menurut hadits yang diriwayatkan dari Ummul Hasan, ketika dia berada di sisi Ummu Salamah, datanglah seseorang seraya berkata, "Fulan sedang menghadapi maut." Ummu Salamah menyeru, "Berangkatlah, jika dia telah meninggal, maka ucapkanlah:
اَلسَّلَامُ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Assalaamu 'alal mursaliin, wal hamdulillaahi rabbil 'alamiin
Artinya: "Salam sejahtera atas pada utusan Allah, dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Doa memejamkan mata jenazah turut ditakhrij Al-Kharaithi dari sebuah hadits Sufyan Ats-Tsauri, dari Sulaiman At-Taimi, dari Bakr bin Abdullah Al-Muzanni, dia berkata, "Apabila kamu memejamkan mata orang mati, maka ucapkan,
بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bismillahi wa 'ala millati rasulillahi shallallahu alaihi wasallam
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, dan (aku melakukan ini) menuruti tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam."
Sesudah itu bacalah tasbih.
Kemudian, Sufyan membacakan firman Allah SWT, "Dan para malaikat bertasbih serta memuji Tuhan mereka." (QS Asy-Syura: 5)
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan lebih lanjut dalam kitabnya, menurut Abu Dawud, memejamkan mata orang mati itu dilakukan setelah rohnya benar-benar telah keluar.
"Saya telah mendengar Muhammad bin Ahmad Al-Muqri, dia berkata, Saya telah mendengar Abu Maisarah--seorang ahli ibadah--berkata, Aku telah memejamkan mata Fa'far Al-Mu'allim. Dia adalah orang yang tetap berakal saat menghadapi kematiannya. Maka saya bertemu dengannya dalam mimpiku, di mana dia berkata, 'Hal terberat yang saya rasakan ialah, kamu memejamkan mataku sebelum aku benar-benar mati,'" tulis Imam Syamsuddin Al-Qurthubi.
Selain memejamkan mata, dianjurkan juga mendoakan jenazah dengan perkataan yang baik. Salah satu doa sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً
Allahummaghfirli wa la hu (ha) wa'qibni min hu (ha) 'uqbaa hasanah
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan dia, dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya."
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia
Erdogan Sebut Kematian di Gaza Itu Genosida Total dan Hamas Bukan Teroris