Bacaan Doa Nabi Adam Kala Memohon Ampunan pada Allah SWT

Bacaan Doa Nabi Adam Kala Memohon Ampunan pada Allah SWT

Christavianca Lintang - detikHikmah
Minggu, 19 Feb 2023 18:30 WIB
holy book quran black background double exposure.
Bacaan Doa Nabi Adam Kala Memohon Ampunan pada Allah SWT. Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Doa adalah sebuah ibadah yang menghubungkan antara kalbu dan pikiran seorang muslim ke hadirat Allah SWT. Doa selalu dibutuhkan kapan pun dan dimana pun seorang muslim berada. Doa menurut istilahnya adalah penyerahan diri kepada Allah SWT dalam memohon segala yang dibutuhkan dan meminta dihindarkan dari segala yang dibenci. Doa juga berarti sebuah ibadah.

Nabi Adam AS bersama istrinya, Hawa, merupakan manusia pertama yang menyesali nasibnya dengan merintih menangis dan mengiba kepada Allah SWT sebab dikeluarkannya mereka dari surga Allah yang disebabkan oleh godaan setan.

Dari sumber Al-Qur'an dan hadits diperoleh keterangan, bahwa Nabi Adam AS pernah memanjatkan doa-doa kepada Allah SWT yang kemudian diabadikan dalam Al-Quran. Sebagaimana yang akan dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Doa para Nabi yang ditulis oleh Syamsuddin Noor, S. Ag., sebagai berikut

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nabi Adam AS Mengucap Hamdalah

Ibnu Abas RA mengatakan bahwa ketika Allah SWT meniupkan roh ke jasad Adam yang baru diciptakan, mulai dari atas kepalanya, lalu ketika roh tersebut sudah sampai separuh pada jasadnya, hiduplah Adam. Beliau sangat takjub dengan kebagusan wujudnya. Adam lalu mencoba melangkah dan beliau terjatuh karena tidak dapat melangkah. Ada yang mengatakan bahwa itu lah kebodohan seorang manusia, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 72 yang berbunyi:

إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَٰنُ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

ADVERTISEMENT

Arab-Latin: Innā 'araḍnal-amānata 'alas-samāwāti wal-arḍi wal-jibāli fa abaina ay yaḥmilnahā wa asyfaqna min-hā wa ḥamalahal-insān, innahụ kāna ẓalụman jahụlā

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,"

Setelah roh ditiupkan ke seluruh jasadnya, tiba-tiba Adam bersin dan berkata,

"Alhamdulillahi robbil 'alamiin bi ilhaami minallohi ta'alaa"

Artinya: "Segala puji bagi Allah, segala ilhan itu datangnya dari Allah Yang Maha Tinggi."


Kemudian, Allah SWT menjawabnya,


"Yarhamukalloohu yaa aadam."

Artinya: "Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepadamu hai Adam." (Dinukil dari tafsir thabari, 1/202)

Doa Penyesalan Adam AS setelah Melanggar Larangan Allah

Setelah Adam dan Hawa memakan buah khuldi, terbukalah aurat mereka berdua. Adam dan Hawa kemudian berdoa meminta ampunan kepada Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam surat Al-A'raf ayat 23:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'râf 23)


Doa ini memiliki kedudukan yang istimewa. Sebab, untuk pertama kalinya manusia (Adam AS dan Hawa) memohon ampunan kepada Allah. Doa tersebut dengan baik untuk diamalkan usai sholat fardhu atau pada waktu-waktu lainnya.

Hikmah dari doa penyesalan yang dipanjatkan oleh Nabi Adam AS memiliki sebuah pengajaran yang tersirat. Sejak pertama manusia diciptakan memang sudah memiliki karakter suka berbuat salah dan pelupa. Oleh sebab itu, berhati-hati lah dalam segala tindakan agar terhindar dari kesalahan dan penyesalan pada kemudian hari. Apabila terlanjur berbuat salah, sikap terbaik yang dilakukan segera lah untuk bertobat dan memohon maaf yang sebagaimana dilakukan oleh Nabi Adam AS dan Hawa.

Hal tersebut menjadi sebuah keharusan bagi anak cucu Adam. Apabila ia tersesat dari jalan Allah, Allah pasti akan mengampuni dosa mereka yang bertobat meski sebesar apapun dosanya.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads