Mengapa Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga?

Mengapa Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga?

Kristina - detikHikmah
Rabu, 15 Feb 2023 11:31 WIB
kisah nabi adam
Ilustrasi mengapa Nabi Adam dikeluarkan dari surga. Foto: Mindra Purnomo
Jakarta -

Nabi Adam AS tinggal di surga sejak pertama kali diciptakan. Namun, ia kemudian diturunkan ke bumi usai terbuai godaan iblis.

Kisah penciptaan Nabi Adam AS hingga dikeluarkan dari surga termuat dalam Al-Qur'an dan hadits. Allah SWT berfirman,

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٣٠

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al Baqarah: 30)

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman,

ADVERTISEMENT

وَيٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلَا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ١٩

Artinya: "(Allah berfirman,) "Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di surga (ini). Lalu, makanlah apa saja yang kamu berdua sukai dan janganlah kamu berdua mendekati pohon yang satu ini sehingga kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (QS Al A'raf: 19)

Dalam Kitab Shahih Muslim terdapat suatu riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Adam AS diciptakan, dimasukkan ke surga, dan dikeluarkan dari surga pada hari Jumat.

Dari az-Zuhri, dari al-A'raj, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau dikeluarkan dari surga." (HR Muslim)

Lantas, mengapa Nabi Adam AS dikeluarkan dari surga?

Disebutkan dalam Qashash Al-Anbiyaa' karya Imam Ibnu Katsir, Nabi Adam AS dikeluarkan dari surga karena memakan buah dari pohon terlarang. Ia beserta istrinya, Hawa, kemudian diturunkan ke bumi yang dipenuhi dengan kesengsaraan, keletihan, kerja keras, ketidakbahagiaan, ikhtiar, kesulitan dalam hidup, cobaan, ujian, musibah, dan lain sebagainya.

Kisah ini disebutkan dalam firman-Nya yang berbunyi,

قَالَ اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚوَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ ٢٤ قَالَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا تُخْرَجُوْنَ ࣖ ٢٥

Artinya: "Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang telah ditentukan." Dia (Allah) berfirman, "Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan)." (QS Al A'raf: 24-25)

Sejumlah ahli tafsir mengatakan dalam kitabnya, buah terlarang yang dimaksud adalah buah khuldi. Sebagaimana disebutkan dalam surah Taha ayat 120.

فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى

Artinya: "Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya. Ia berkata, "Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi (keabadian) dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

Sebelumnya, seperti dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT telah memerintahkan kepada Nabi Adam AS untuk tidak mendekati suatu pohon yang disebut ahli tafsir sebagai pohon khuldi. Allah SWT berfirman,

وَيٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلَا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ١٩

Artinya: "(Allah berfirman,) "Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di surga (ini). Lalu, makanlah apa saja yang kamu berdua sukai dan janganlah kamu berdua mendekati pohon yang satu ini sehingga kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (QS Al A'raf: 19)

Wallahu a'lam.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads