Doa kelancaran berbicara biasa dipanjatkan ketika seseorang akan berbicara di depan umum. Rasa gugup dan tegang kerap muncul, terutama bagi mereka yang belum terbiasa.
Ini disebabkan tidak semua orang memiliki kemampuan berbicara yang baik di ruang publik. Berkaitan dengan itu, ada doa harian yang dianjurkan untuk dibaca ketika rasa grogi dan gelisah datang saat ingin berbicara.
Ada banyak cara untuk mengatasi rasa tegang ketika ingin berbicara, salah satunya dengan membaca doa kelancaran berbicara.
Selain melancarkan seseorang dalam berbicara, doa ini juga dapat menghilangkan rasa gugup yang muncul. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa AS ketika mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyampaikan risalah kepada Fir'aun.
Doa Kelancaran Berbicara
Berikut merupakan doa kelancaran berbicara yang dibacakan, seperti dikutip dari buku Adab dan Doa Harian tulisan Latif Ustman.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Bacaan latin: Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku," (QS Thaha Ayat 25-28).
Adab Berbicara dalam Islam
Masih dari sumber yang sama, dalam berbicara pun Islam memiliki adab tersendiri, seperti ketika sedang berbicara ataupun saat mendengarkan pembicaraan. Agar lebih jelas, berikut pemaparannya.
- Berbicara dengan jelas dan sopan
- Menjaga pandangan mata, terutama ketika sedang berbicara dengan lawan jenis
- Isi pembicaraan harus mengenai masalah yang baik dan bermanfaat
- Pilihlah kata-kata yang baik agar ucapan tidak menyinggung perasaan orang lain
- Mendengarkan dengan penuh perhatian selama pembicaraannya bermanfaat
- Tidak memotong pembicaraan orang lain
- Bersikap sopan santun
Terkait adab berbicara dalam Islam, Rasulullah pernah menyebutkan bahwa hendaklah seseorang berkata baik, jika tidak maka ia dianjurkan untuk diam.
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik," (Riwayat dari Abu Hurairah, HR Bukhari dan Muslim)
Pengamalan Doa Kelancaran Berbicara
Dikatakan dalam buku Retorika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur'an yang ditulis oleh Suisyanto, doa kelancaran berbicara juga kerap disebut sebagai doa Nabi Musa.
Doa tersebut biasa dibaca sebelum melakukan ceramah atau pidato, agar pendakwah dimudahkan untuk mengucapkan kata-kata serta dihindarkan dari ucapan yang tidak bermanfaat.
Selain itu, doa kelancaran berbicara juga membantu meningkatkan rasa percaya diri seorang pendakwah. Sebab, pendakwah akan merasa bahwa Allah SWT senantiasa mendampinginya selama berada di hadapan umum.
Kisah di Balik Doa Kelancaran Berbicara
Doa kelancaran berbicara tersemat dalam surat At-Thaha. Surat tersebut mengisahkan Nabi Musa yang diminta oleh Allah SWT untuk mendakwahi Raja Fir'aun.
Tugas tersebut membuat nyali Nabi Musa ciut dan sulit berbicara dengan fasih, bahkan dirinya diam tanpa bicara selama tujuh hari, seperti dikutip dari sumber yang sama.
Nabi Musa AS memiliki kekurangan yakni rasa kaku pada lisannya yang membuat orang lain sulit memahami apa yang ia katakan.
Akhirnya, Nabi Musa memohon kepada Allah SWT agar Nabi Harun yang merupakan saudaranya menggantikan dirinya untuk mendakwahi Raja Fir'aun. Ini dikarenakan Nabi Harun sangat pandai dalam berbicara.
Setelah memohon, Nabi Musa diberikan kemudahan dan keringanan dalam melaksanakan dakwah kepada Raja Fir'aun, lisannya mampu berbicara dengan baik dan benar.
Itulah doa kelancaran berbicara beserta adab, pengamalan, dan kisah di baliknya. Semoga membantu.
Simak Video "Doa di Nusa Dua, Luhut Harap Rusia-Ukraina Damai Saat G20"
[Gambas:Video 20detik]
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Satu Malam di Bulan Ramadan yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan
Cara Membalas Ucapan Salam kepada Muslim dan Non Muslim, Jangan Keliru Ya!
Ciri-ciri Orang Munafik, Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits