Berakhirnya kehidupan atau terjadinya kiamat besar ditandai dengan tiupan terompet atau sangkakala oleh Malaikat Israfil. Menurut hadits, terompet tersebut sudah dalam posisi siap di mulut malaikat untuk ditiup.
Keterangan ini didasarkan dari salah satu hadits yang diriwayatkan Abu Sa'id Al Khudri RA. Ia mengutip perkataan Rasulullah SAW yang bersabda sebagai berikut.
"Bagaimana aku bisa bersenang-senang sedang malaikat yang memegang sangkakala telah memasukkan sangkakalanya ke mulut dan dia hanya menunggu perintah, kapan diperintah meniup, maka dia akan meniupnya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diceritakan dalam hadits yang dishahihkan oleh Al Bani dalam Shahih At Tirmidzi tersebut, para sahabat yang mendengar pernyaatan Rasulullah SAW di atas merasa berita tersebut adalah kabar yang memberatkan untuk mereka. Sebab itulah, mereka bertanya pada Rasulullah SAW apa yang sebaiknya dilakukan dalam menyikapi itu.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca zikir yang berbunyi, "Hasbunallah wa ni'mal wakil (cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik Pelindung)." (HR Tirmidzi)
Melansir Imam An Nawawi dalam Riyadush Shalihin, hadits tersebut tidak hanya semata-mata untuk menakuti muslim akan kedatangan hari kiamat. Sebaliknya, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, muslim diminta untuk senantiasa berzikir pada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya.
"Perintah untuk memohon pertolongan kepada Allah semata dan berlindung kepada-Nya serta bersegera beramal sholeh," jelas Imam An Nawawi.
Bahkan, dalam riwayat hadits lainnya menyebutkan hal serupa. Peniup terompet sangkakala ini sudah siap dalam posisi mengarah ke Arsyi.
Dalam artian, Malaikat Israfil tinggal menunggu perintah Allah SWT terkait kapan terompet sangkakala tersebut ditiup. Bahkan, disebut dalam salah satu hadits bahwa Malaikat Israfil tidak pernah berkedip sejak diberikan tugas ini kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda,
إن طرْف صاحب الصور مذ وُكل به مستعد ينظر نحو العرش، مخافة أن يؤمر قبل أن يرتد إليه طرفه، كأن عينيه كوكبان دريان
Artinya: "Pembawa sangkakala tidak pernah berkedip sejak diberi tugas. Ia memandang terus ke arah Arsy karena khawatir diperintahkan sebelum matanya kembali berkedip. Kedua matanya laksana bintang bersinar," (HR Hakim).
Wujud sangkakala seperti yang dijelaskan dalam Ajaran Makrifat Syekh Siti Jenar karya Abu Fajar Alqalami. Sangkakala memiliki bentuk menyerupai tanduk atau terompet tanduk yang besar. Diameter lingkaran kepala tanduk (moncongnya) selebar langit dan bumi.
Terompet tersebut akan ditiup sebanyak dua kali dengan masing-masing dampak yang berbeda.
Tiupan sangkakala pertama akan menyebabkan kematian pada seluruh makhluk hidup kecuali mereka yang dikehendaki Allah SWT. Sebab, tiupan pertama atau nafkhatush sha'aqi menghasilkan guncangan yang hebat sebagai tanda kehidupan di dunia berakhir.
Sementara itu, peristiwa yang terjadi setelah Malaikat Israfil meniup terompet sangkakala yang kedua adalah kebangkitan manusia dari alam kubur untuk dihisab dan dimintai pertanggungjawaban amalnya selama di dunia. Wallahu'alam bisshawab.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah