Keutamaan Orang yang Mengucap Syahadat Jelang Kematiannya

Keutamaan Orang yang Mengucap Syahadat Jelang Kematiannya

Kristina - detikHikmah
Jumat, 02 Des 2022 19:00 WIB
A realistic Arabian interior miniature with window and columns. Silhouette of muslim praying on carpet near window. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem. Selective focus
Ilustrasi orang mengucapkan syahadat menjelang kematiannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Jakarta -

Ada sebuah hadits qudsi yang menerangkan tentang keutamaan orang yang membaca syahadat La ilaha illallah menjelang kematiannya. Dikatakan, hal itu akan memberatkan timbangannya kelak di akhirat dibandingkan amalan lain.

Hal ini dijelaskan Imam an-Nawawi dan Imam Qasthalani dalam buku Hadits Qudsi. Ia menukil sebuah hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dalam kitab Jami'-nya dalam bab Firman Yamutu Wa Huwa Yasyhadu An La Ilaha Illallah.

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya Allah akan menyelamatkan seseorang dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat kelak. Kemudian Allah memberikan sembilan puluh sembilan dokumen kepadanya. Setiap dokumen panjangnya sejauh mata memandang.

Kemudian Dia (Allah) bertanya, 'Apakah ada sesuatu yang kamu ingkari dari ini (semua)? Apakah kamu merasa dizalimi oleh para malaikat penjaga-Ku?'

ADVERTISEMENT

Dia menjawab, 'Tidak, wahai Rabbku.'

Dia (Allah) bertanya, 'Apakah kamu mempunyai udzur (alasan)?'

Dia menjawab, 'Tidak, wahai Rabbku.'

Dia berfirman, 'Bahkan, kamu mempunyai kebaikan. Pada hari ini kamu tidak akan dizalimi.'

Kemudian dikeluarkan semua kartu yang di dalamnya (tertulis) asyhadu alla ilaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluh (artinya) aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan (yang benar lagi berhak diibadahi) kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.'

Kemudian Dia (Allah) berfirman, 'Datangilah timbanganmu!'

Dia bertanya, 'Wahai Rabbku, apakah (artinya) sehelai kertas ini dibanding dengan dokumen-dokumen (amalan) ini?'

Dia (Allah) menjawab, 'Sesungguhnya kamu tidak akan dianiaya.'

Beliau bersabda, 'Kemudian dokumen-dokumen itu diletakkan pada anak timbangan (yang lain). Ternyata, dokumen-dokumen itu menjadi ringan dan kertas itu menjadi berat. Tidak ada seorang pun yang lebih berat (jika ditimbang) daripada nama Allah.'"

Hadits qudsi mengenai keutamaan mengucapkan syahadat La ilaha illallah menjelang kematian ini turut diriwayatkan Ibnu Majah dalam Sunan-nya yang juga dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash RA dalam bab Ma Yurja min Rahmatillah Yaumal-Qiyamah. Redaksinya hampir sama dengan riwayat Imam At Tirmidzi, hanya saja dia menambah lafaz,

'Apakah kamu mempunyai kebaikan?' Orang Itu pun menjadi takut dan menjawab, 'Tidak.' Dia berfirman, 'Bahkan kamu mempunyai kebaikan. Pada hari ini, kamu tidak akan dizalimi.'

Majdi Muhammad asy-Syahawi mengatakan dalam Sakarat al-Maut Wa'izhah al-Maut Wa Syada'Iduhu sebagaimana diterjemahkan oleh Fedrian Hasmand, orang yang mengucapkan syahadat La ilaha illallah termasuk orang yang meninggal dunia dalam kondisi baik atau husnul khotimah.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Siapa ucapan terakhirnya adalah La ilaha illallah niscaya masuk surga." (HR Abu Dawud. Hakim turut meriwayatkannya dalam al-Mustadrak)




(kri/lus)

Hide Ads