Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk memanjatkan doa istikharah ketika bimbang menentukan pilihan atau memutuskan suatu perkara. Doa ini termuat dalam sejumlah hadits yang diriwayatkan perawi terkemuka.
Perintah untuk berdoa sendiri termaktub dalam Al-Qur'an surah Gafir ayat 60. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."
Dalam surah Al Baqarah ayat 186 Allah SWT juga berfirman,
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Imam an-Nawawi mengatakan dalam Kitab al-Adzkar, salah satu doa yang dibacakan pada waktu tertentu dan sebab tertentu dengan tartib adalah doa istikharah. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan kepastian dalam menentukan pilihan atau memutuskan perkara.
Doa istikharah dapat dibaca usai melakukan salat istikharah yang terdiri dari dua rakaat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Artinya: "Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah salat dua rakaat selain salat fardhu kemudian berdoalah." (HR Bukhari)
Adapun, doa istikharah sebagaimana diriwayatkan Imam an-Nawawi dalam Kitab Shahih Bukhari dari Jabir bin Abdullah adalah sebagai berikut.
Doa Istikharah
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ، اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ
Allahumma innii astakhiiruka bi'ilmika was taqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadlikal 'adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'allamul ghuyuub. Allahumma in konta ta'lamu anna hadzal amra khairun lii fii diini wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk-Mu, dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kepastian dengan ketetapan-Mu dan aku memohon karunia-Mu yang agung, Engkau Maha menetapkan dan aku tiada kekuasaan, Engkau Maha Mengetahui, aku tidak mampu mengetahui dan Engkau Maha mengetahui perkara yang tak tampak. Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui sungguh perkara ini baik bagiku, agamaku, kehidupanku, dan setelahnya."
atau membaca:
'Aajil amrii wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta'lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diini wa ma'aasyi wa 'aaqibati amri
Artinya: "Segerakan, segerakanlah urusanku dan tetapkanlah dia untukku, permudahlah, kemudian anugerahkanlah keberkahan. Jika Engkau Mengetahui perkara ini buruk bagiku, agamaku, kehidupanku, dan setelahnya."
atau dengan membaca:
Aa'jili amrii wa 'aajilihi fashrifhu 'annii faqdurliyal khaira haitsu kaana tsumma radlia nii bih (kemudian menyebutkan hajatnya)
Artinya: "Segerakanlah, segerakanlah urusanku dan permudahkanlah untukku, dan tetapkanlah kebaikan untukku keadaannya, kemudian anugerahkanlah keridhaan-Mu."
Disebutkan dalam Kitab Ibnu Sunni, Rasulullah SAW pernah mengajarkan untuk minta petunjuk sebanyak tujuh kali ketika dilanda bimbang. Dari Anas RA, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Wahai Anas, jika engkau dibuat risau pada suatu perkara, maka mintalah petunjuk Tuhanmu sebanyak tujuh kali, kemudian lihatlah setelahnya apa yang terjadi pada hatimu, maka sesungguhnya kebaikan terlihat di dalamnya." (Imam an-Nawawi mengatakan hadits ini sanadnya gharib)
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi