Menciptakan Spiritual Saving di Bulan Ramadan

Menciptakan Spiritual Saving di Bulan Ramadan

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 19 Mar 2025 20:30 WIB
Jakarta -

Kita sering menghadapi berbagai ujian dan kesulitan yang tidak terduga. Salah satu cara untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan spiritual saving, yaitu tabungan amal istimewa yang pernah kita lakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah.

Prof. Dr. KH. Nasaruddin MA dalam detikKultum, Rabu (19/3/2025) menceritakan sebuah sebuah kisah penuh hikmah tentang tiga orang pemuda yang terjebak di dalam gua. Cerita ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita tentang pentingnya memiliki spiritual saving.

Dikisahkan, tiga pemuda pencari kayu bakar suatu hari terjebak di dalam sebuah gua karena longsoran batu yang menutup pintu gua. Mereka berusaha mendorong batu tersebut, namun tidak mampu menggesernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu dari mereka pun berkata, "Kalau begitu, mungkin kita dapat memohon pada Allah dengan amal istimewa yang pernah kita lakukan."

Pemuda pertama bercerita tentang baktinya kepada orang tua. Suatu malam, ibunya yang sakit keras meminta susu segar. Ia berkeliling mengetuk rumah para penggembala hingga akhirnya mendapatkan susu saat menjelang subuh.

ADVERTISEMENT

Setibanya di rumah, ia menunggu ibunya terbangun dan menyajikan susu itu dengan penuh kesabaran. Sang ibu meminumnya dengan lahap. Lalu, pemuda itu berdoa, "Ya Allah, jika amal ini bernilai di sisi-Mu, bukakanlah pintu gua ini." Batu itu pun bergerak sedikit.

Pemuda kedua mengisahkan godaan besar yang pernah ia alami. Ia jatuh cinta pada seorang wanita yang menolak cintanya. Namun, suatu ketika wanita itu kembali dan meminta bantuan uang untuk biaya pengobatan ibunya. Wanita itu bahkan menawarkan dirinya sebagai imbalan.

Namun, pemuda tersebut lari terbirit-birit karena takut kepada Allah dan meninggalkan perbuatan zina. Ia berdoa, "Ya Allah, jika ini ada manfaatnya bagiku, ampunilah aku dan bukakanlah pintu gua ini." Batu pun kembali bergerak, membuat udara mulai masuk.

Pemuda ketiga menceritakan kejujurannya dalam bekerja. Suatu ketika, ia mempekerjakan banyak orang, dan salah satu pekerjanya tidak mengambil gajinya selama satu bulan. Ia lalu mengelola upah tersebut dengan membelikan sepasang kambing dan unta, hingga beranak-pinak menjadi banyak.

Ketika pekerja itu datang kembali untuk meminta gajinya, ia memberikan seluruh ternak itu tanpa mengurangi sedikit pun. Ia pun berdoa, "Ya Allah, jika ini ada manfaatnya bagiku, selamatkanlah kami dari gua ini." Akhirnya, batu itu berguling sepenuhnya, dan mereka pun selamat.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa spiritual saving sangat penting sebagai penolak bala. Ketika kita berada dalam kesulitan, amal istimewa yang pernah kita lakukan dengan ikhlas bisa menjadi wasilah untuk mendapatkan pertolongan Allah.

"Jadi kalau kita ditimpa musibah, ingatlah amal istimewa yang pernah kita lakukan kepada Allah," jelas Prof. Nasaruddin Umar.

Jika kita merasa belum memiliki amalan istimewa, maka mulailah dari sekarang. Salah satu amalan yang bisa kita lakukan di bulan Ramadan adalah berpuasa dengan penuh kualitas dan keikhlasan.

"Misalnya puasa Ramadan kali ini diharapkan menjadi ibadah yang berkualitas, sehingga dapat menjadi tolak bala," tambah Imam Besar Masjid Istiqlal ini.

Semoga kita bisa memanfaatkan bulan Ramadan ini untuk menabung amal istimewa yang akan menjadi penolong kita di dunia dan akhirat. Amin.

Jangan lewatkan detikKultum bersama Prof. Nasaruddin Umar di bulan Ramadan setiap hari jam 20.30 hanya di detikcom!




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads