Sayyid Qutb dalamTafsir Fi Zhilalil Qur'an yang menyebut alasan Nabi Muhammad SAW. melakukan uzlah. Menurutnya, hal itu dalam rangka memfokuskan pikiran untuk merenungkan alam semesta, memperhatikan fenomena-fenomena keindahan, dan ruhnya bertasbih bersama ruh alam wujud, berpelukan dengan keindahan dan kesempurnaan, bergaul dengan hakikat yang agung, dan latihan bergaul dengannya dengan penuh pengertian dan pemahaman. Menurutnya pilihan Nabi Muhammad SAW. melakukan uzlah rupanya sudah menjadi skenario Allah SWT. untuk mempersiapkan beliau menantikan urusan yang agung.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah r.a. hadis yang menceritakan permulaan turunnya wahyu. Aisyah r.a. Bercerita : Yang mula-mula dialami Rasulullah SAW. adalah mimpi yang wajar. Ketika memimpikan sesuatu, akan menjadi kenyataan bagaikan sinar fajar. Beliau melakukan uzlah dan memilih tempat Gua Hira. Beliau beribadah selama bermalam-malam, lalu pulang pada keluarganya, hal ini berulang beberapa kali akhirnya beliau didatangi malaikat yang kemudian berkata, "Bacalah !" Beliau menjawab, "Aku tidak bisa membaca."
Baca juga: Rela Menerima Takdir-Nya |
Setelah malaikat Jibril mendekap Rasulullah SAW. kemudian melepaskan seraya berkata, "Bacalah dengan ( menyebut ) Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar ( manusia ) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.'"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya Rasulullah SAW. pulang menemui Istrinya Khadijah r.a. dan berkata, "Selimuti aku. Selimuti aku. Setelah kegelisahannya hilang beliau berkata, "Aku sungguh mengkhawatirkan diriku," Kemudian Khadijah menukas, "Sama sekali tidak. Demi Allah, selamanya Allah tidak akan menghinamu. Engkau selalu menjalin kekerabatan, memikul beban, menolong orang yang tidak punya, memuliakan tamu, dan membantu pihak yang benar." Kemudian diantarkannya beliau kepada saudara sepupu Khadijah yaitu Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uza. Dia adalah penganut Nasrani dan telah mencatat Alkitab dalam bahasa Ibrani, mencatat banyak Injil ke dalam bahasa Ibrani. Usia sudah lanjut dan matanya telah buta.
Setelah Rasulullah SAW. menceritakan maka Waraqah berkata, "Itu adalah an-namus ( artinya Jibril atau wahyu ) yang turun kepada Musa. Aduhai seandainya aku masih muda dan kuat, dan andai saja aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu." Rasulullah SAW. bertanya, "Apakah mereka akan mengusirku?" Dia menjawab, "Ya. Setiap kali seseorang membawa apa yang kau bawa, pastilah dia dimusuhi. Apabila masamu itu kualami, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenaga." Tidak lama kemudian, Waraqah meninggal dunia.
Jika kita membayangkan seorang pemuda yang berusia 40 tahun yang tidak bisa membaca dan menulis menerima wahyu dari Tuhan, betapa shocknya ? Oleh karena itu, ketika sampai di rumah Beliau minta diselimuti dan ditenangkan oleh Istrinya. Wahyu yang turun pertama adalah perintah "membaca." Inilah perintah yang revolusioner, karena dengan membaca maka terbukalah cakrawala dunia. Dengan membaca akan membuka pemikiran dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka penguasaan iptek ini akan membentuk peradaban.
Dikisahkan satu-satunya manusia yang tidak pernah menderita atau mengalami sakit adalah Fir'aun, Raja Mesir. Karena itulah, ia menjadi sombong dan takabur dan berbangga diri. Hatinya menjadi keras melebihi batu, dia ingkar pada Pencipta-Nya. Dia berkonfrontasi secara terang-terangan dengan cara mengangkat diri sebagai tuhan. Tantangan ini dijawab oleh Allah SWT. dengan mudahnya dihancurkannya dia dengan hina ( mati tenggelam bersama bala tentaranya di lautan ). Kemudian Allah SWT. berkenan melemparkan jasadnya ke daratan untuk menjadi pelajaran berharga bagi generasi yang datang kemudian. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya surah Yunus ayat 92 yang artinya, "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu, dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami."
Kebenaran Al-Qur'an misalnya terangkum dalam ayat-ayat penciptaan (kauniyah) yang di masa selanjutnya selaras dengan temuan teknologi dan sains. Karena itu, tidak sedikit para ilmuwan yang memeluk Islam setelah meneliti ayat-ayat kauniyah di dalam Kitab-Nya.
Salah satu ilmuwan yang memutuskan memeluk agama Islam adalah pakar bedah berkebangsaan Prancis, Dr. Maurice Bucaille. Setelah masuk Islam, namanya tersohor sebagai intelektual muslim berpengaruh di dunia.Beliau sebagai pimpinan yang meneliti jenazah Fir'aun, ada temuan pasir laut di jenazah tersebut yang kemudian dia telusuri dan berakhir dengan bersyahadat. Hal ini menujukkan bahwa Kitab ini asli dari Tuhan bukan karangan atau tulisan manusia. Isi surah Yunus ayat 92 jelas bahwa sangat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan seorang hamba Maurice Bucaille bersujud pada-Nya.
Kebenaran isi Al-Qur'an telah menuntun seorang Doktor Neurologi di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat yang bernama Dr Fidelma. Dia terpukau saat melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Singkat cerita, dia menemukan beberapa urat syaraf di otak manusia yang tidak dimasukin darah, padahal otak manusia memerlukan suplai darah. Akhirnya dia menemukan kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali seseorang sedang shalat, yakni ketika dalam posisi sujud. Maha Besar Engkau dengan hidayah-Mu akhirnya sang doktor bersujud pada-Mu.
Inilah sebagian kecil bukti keaslian kitab Al-Qur'an sebagai wahyu dari-Nya. Tiadalah mungkin seorang buta huruf menulis suatu kitab suci dan yang lebih menguatkan isinya tidak berkonfrontasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ya Allah, hanya Engkau yang berkuasa di langit dan bumi, semoga umat-Mu taat menjalankan perintah-Mu sesuai Kitab yang Engkau turunkan dan Sunah Rasulullah SAW. agar bisa hidup menjaga kelestarian alam semesta dan rukun dengan sesama.
--
Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?