Mengenal Ormas Islam di AS: Americam Muslim Youth (AMY)

Trend Islam di AS

Mengenal Ormas Islam di AS: Americam Muslim Youth (AMY)

Nasaruddin Umar - detikHikmah
Jumat, 16 Feb 2024 05:30 WIB
Poster
Prof. Nasaruddin Umar. Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

American Muslim Youth (AMY) adalah organisasi paguyuban atau nirlaba yang ada di sejumlah negara bagian AS. Dalam sebuah survey menemukan negara bagian yang paling padat umat Islamnya di AS ialah New Jersey, New York, Virginia, Maryland, Michigan, California, Illinois, Indiana, Texas dan Ohio. Namun negara-negara bagian lain tidak berarti tidak mempunyai warga muslim. Tidak ada satu pun negara bagian di AS yang tidak punya komunitas muslim. Bahkan di setiap negara bagian memiliki masjid atau Islamic Center, walaupun tidak sebesar dan tidak sebanyak di negara-negara bagian lain.

Populasi muslim AS berkisar 7 juta orang, separuh di antaranya adalah kaum muda yang sebagian tergabung di dalam AMY. Kehadiran AMY sangat penting bagi komunitas muslim di AS karena kelompok ini menjadi cikal bakal berlanjut generasi muslim yang datang lebih awal di AS. AMY sepertinya menjadi rebutan yang diperebutkan oleh ormas-ormas Islam. Oleh para orang tua mereka dirasakan adanya semacam ancaman krisis identitas Pasca 9/11 ada sejumlah muslim kelahiran AS enggang menonjolkan identitasnya sebagai seorang muslim, bukan hanya mereka kecewa karena tindakan konyol segelintir orang mengebom obyek-obyek vital di sejumlah negara besar, akan tetapi sebagian di antaranya mempertanyakan eksistensi agama sebagai sarana untuk memanusiakan manusia.

Mereka ada yang menilai agama termasuk Islam dalam mewujudkan cita-cita luhur kemanusiaannya. Seharusnya di mana kelompok agama itu dominan di situ keamanan dan keadilan serta kesetaraan gender lebih baik. Namun sering kali terjadi kebalikannya, di mana suatu daerah muslimnya lebih besar di situ ada potensi letupan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Krisis yang sering para orang tua pailit dari usahanya karena tertantang untuk menyelamatkan karakter dan identitas atribut biologisnya dari budaya millenial yang ada di Eropa dan AS. Para orang tua seringkali dibingungkan bagaimana membesarkan anak di negara-negara yang maju, perlu penelitian dan pendalaman yang lebih terukur. Kehadiran AMY juga bisa memberikan kontribusi positif bagi anak-anak yang lebih doyan untuk belajar seni dan agama yang di luar obyek materi ajar. Krisis identitas yang sering menggelisahkan para orang tua murid ialah bagai mana diupayakan ketenangan dan ketertiban menciptakan sekolah-sekolah bagi orang-orang berkebutuhan khusus. AMY juga mendorong progresifitas calom mahasiswa Luar Negeri yang ingin belajar di ASA atau Eropa.

Di antara usaha para senior muslim ialah menghimpun dana yang lumayan besar untuk acara berikutnya, seperti memperkenalkan seniniman-seniman dan qari'-qari'ah searah dengan jarum jam yang pernah dihubungkan dengan generasi baru muslim yang lahir di AS, tidak pernah merasakan pahitnya perjuangan yang harus ditempuh di dalam mencari ilmu, tentu tidak faham betapa sulitnya mendapatkan ilmu di daerah-daerah terpencil, terutama ilmu-ilmu yang berkanjuan sebagai bangsa dan hal-hal yang konstruktif lainnya. Anak-anak muda kelahiran AS merasa sangat sulit melakukan pembauran dengan warga substantif. Yang penting bagi kita bukan lagi mencetak secara instant pemimpin umat Islam yang berwibawa tetapi semua Nabi pernah menjadi faktor yang konstruktif. Tugas para orang tua dan senior ialah bagaimana mempertahankan identitas keislaman di dalam para anggota AMY agar tetap terpelihara akidah dan syari'ah generasi muda kita di sana.

ADVERTISEMENT




(lus/lus)

Hide Ads