Jumat pekan ini adalah Jumat terakhir bulan Rajab 1445 H/2024 M, yang juga dekat dengan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, khatib salat Jumat bisa menyampaikan khutbah bertema Isra Miraj.
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada malam 27 Rajab. Menurut hadits yang diyakini kebenarannya, perjalanan tersebut dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan berlanjut ke langit ketujuh, tepatnya di Sidratul Muntaha.
Dalam rangka mengenang peristiwa bersejarah tersebut, khatib Jumat bisa menyampaikan khutbah tentang Isra Miraj pada pelaksanaan salat Jumat pekan ini. Mengutip Kumpulan Naskah Khutbah Jumat susunan Kementerian Agama RI, berikut contoh naskah yang bisa disampaikan kepada jemaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab: Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
السَّلَامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُوْلَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصَّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat yang berbahagia!
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga terlimpah pada junjungan kita.Nabi Muhammad SAW. Sebagai Khatib saya mengajak kepada jama'ah sekalian untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Saat ini kita dalam suasana memperingati Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW. Secara harfiah, isra berarti perjalanan di malam hari. Karena itu peristiwa isra tidak hanya dialami oleh nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga dialami oleh nabi-nabi lain, seperti Nabi Luth AS dan Nabi Musa AS.
Tentang isra mi'raj Nabi Luth AS, Allah SWT berfirman di dalam surat Hud, ayat 81:
قَالُوْا يٰلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَّصِلُوْٓا اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلَّا امْرَاَتَكَۗ اِنَّهٗ مُصِيْبُهَا مَآ اَصَابَهُمْ ۗاِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ ٨١
Artinya: "Mereka (para malaikat) berkata, "Wahai Lut, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu (karena mereka akan dibinasakan). Oleh karena itu, pergilah beserta keluargamu pada sebagian malam (dini hari) dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu (janganlah kamu ajak pergi karena telah berkhianat). Sesungguhnya dia akan terkena (siksaan) yang menimpa mereka dan sesungguhnya saat (kehancuran) mereka terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?"
Tentang Isra Nabi Musa AS Allah SWT berfirman di dalam surat Ad Dukhaan ayat 23:
فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ ٢٣
"(Allah berfirman,) "Oleh karena itu, berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari. Sesungguhnya kamu akan dikejar."
Adapun lsra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman di dalam surat AI Israa ayat 1:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١
"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Allah SWT menjadikan peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW sebagai ujian bagi umat manusia, apakah mereka beriman atau tidak, sebagaimana digambarkan di dalam firman Allah SWT dalam surat AI Israa ayat 60:
وَاِذْ قُلْنَا لَكَ اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِۗ وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِيْٓ اَرَيْنٰكَ اِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُوْنَةَ فِى الْقُرْاٰنِ ۗ وَنُخَوِّفُهُمْۙ فَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا طُغْيَانًا كَبِيْرًا ࣖ ٦٠
"(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepadamu, "Sesungguhnya Tuhanmu (dengan ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi seluruh manusia." Kami tidak menjadikan ru'yā yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk dalam Al-Qur'an. Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka."
Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW ternyata memberikan informasi tentang alam gaib, yang akan terjadi pada umat manusia diakhirat kelak. ltulah sebabnya, dikatakan sebagai ujian, apakah umat manusia beriman atau tidak terhadap peristiwa tersebut.
Jamaah Jumat yang berbahagia!
Adapun hikmah Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
1. Isra, perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, menunjukan isyarat perlunya manusia
mengadakan hubungan horizontal dengan sesamanya. Adapun Mi'raj,. perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha, menghadap Allah SWT, mengandung hikmah perlunya manusia berhubungan secara vertikal dengan Tuhannya, atau dalam istilah Al Qur'an "Hablun minallah wa hablum minannas". Rasulullah SAW seusai Isra dan Mi'raj menceritakan pengalamannya kepada para sahabat, bahwa betapa bahagia dan nikmatnya dikala berjumpa menghadap Allah SWT.
2. Pada peristiwa Mi'raj, dalam titik tertentu Rasulullah SAW keluar dari ukuran ruang dan waktu, sehingga tidak ada lagi siang ataupun malam. Dalam kondisi seperti inilah Rasulullah SAW dapat melihat rahasia kegaiban yang diperlihatkan Allah SWT. Sedangkan hidup kita, kini terkungkung waktu, sehingga hidup kita berkisar dari sekarang, besok dan seterusnya. Namun suatu saat menurut Allah SWT, manusia dapat keluar dari kungkungan waktu, sebab waktu itu sendiri adalah makhluk Allah SWT. Pada saat itulah manusia akan diperlihatkan oleh Allah SWT gambaran manusia yang baik dan yang jahat.
3. Isra berarti perjalanan menelusuri permukaan bumi, sedangkan Mi'raj berarti perjalanan meninggalkan bumi. Peristiwa ini menggambarkan kepada kita, bahwa suatu saat manusia pasti wafat meninggalkan bumi, dan inilah berarti Mi'rajnya kita.
Sebelum Isra dan Mi'raj Rasulullah SAW dibedah terlebih dahulu untuk dibersihkan hatinya dari segala kotoran yang mengganggu keselamatannya. Hal m1 berarti mengisyaratkan kepada kita, bahwa apabila manusia ingin selamat dalam akhir hayatnya, maka manusia harus lebih dahulu membersihkan hatinya dari kotoran-kotoran syirik kepada Allah SWT.
Sidang Jumat yang berbahagia!
Demikianlah, semoga dengan peringatan Isra Mi'raj ini iman kita bertambah mantap, begitu juga dalam hubungan antara manusia, sehingga terdapat keseimbangan antara hablum minallah dan hablum minannas.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهُ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!