Contoh Kultum Singkat Isra Miraj, Kisah Perjalanan Nabi yang Menyentuh Hati

Contoh Kultum Singkat Isra Miraj, Kisah Perjalanan Nabi yang Menyentuh Hati

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 07 Feb 2024 13:15 WIB
ilustrasi khutbah Jumat
Ilustrasi kultum. (Foto: Fria Sumitro/detikSumut)
Jakarta -

Hari-hari terakhir Rajab bertepatan dengan peringatan Isra Miraj atau peristiwa perjalanan satu malam Rasulullah SAW. Berikut detikHikmah sajikan contoh kultum singkat tentang Isra Miraj yang dapat dijadikan referensi.

Kultum mengenai peringatan Isra Miraj sekaligus menjadi pengingat kepada salah satu mukjizat besar Rasulullah SAW tersebut. Selain itu, perjalanan ini pula saat Rasulullah SAW menerima syariat kewajiban salat lima waktu dalam sehari menghadap Allah SWT.

Adapun kultum memiliki kepanjangan yaitu kuliah tujuh menit. Istilah kultum merujuk pada istilah dari ceramah atau dakwah secara singkat. Untuk itu, naskah kultum tidak perlu terlalu panjang namun tetap mempertahankan isi yang disampaikan. Berikut kumpulan contoh kultum yang dapat dijadikan rujukan seperti dikutip dari laman KemenPAN RB, Kementerian Agama, dan Pemerintah Provinsi Aceh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumpulan Contoh Kultum Singkat tentang Isra Miraj

1. Kultum Singkat Isra Miraj Pertama

Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa yang sulit dicerna oleh akal manusia tapi sebagai seorang muslim kita wajib percaya dan meyakininya. Pada masa itu pun, usai peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW menceritakannya pada kaum muslimin dan masyarakat di Makkah, akan tetapi tentu saja kaum kafir Quraish tidak ada yang mempercayainya dan bahkan Abu Lahab menjadikannya sebagai bahan olok-olokan.

Banyak diantara kaum muslimin pun yang mendengar cerita nabi pada waktu itu seolah ragu, tapi Abu Bakar Shiddiq tampil terdepan mengakui kebenaran dan meyakini bahwa peristiwa Isra Miraj yang telah terjadi pada Nabi SAW adalah benar adanya. Abu Bakar-lah yang pertama kali membenarkan adanya peristiwa itu hingga ia pun diberi gelar As-Siddiq.

ADVERTISEMENT

Peristiwa Isra Miraj adalah ujian keimanan bagi kaum muslimin pada waktu itu karena bagaimana bisa seorang manusia pulang pergi dari Makkah ke Palestina dan dinaikkan ke Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam, tapi jika iman yang berkata, tentu tak ada yang mustahil bagi Allah SWT, sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 1.

Isra Miraj adalah suatu peristiwa besar yang tonggak sejarah dimulainya perintah sholat lima waktu. Isra artinya diperjalankan, sedangkan Miraj artinya dinaikkan.

Rasulullah SAW pada waktu itu diperjalankan oleh Allah SWT dari Mekah ke Palestina dan kemudian dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk diperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Pada peristiwa bersejarah itulah, untuk pertama kalinya perintah sholat lima waktu disyariatkan wajib dilaksanakan oleh kaum muslimin.

Oleh karenanya, melalui momentum peringatan Isra Miraj ini, marilah kita sama-sama meningkatkan kualitas ibadah sholat kita, sehingga sholat yang kita laksanakan lima waktu setiap hari dapat mempercantik perilaku kita, bahkan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ankabut ayat 45.

2. Kultum Singkat Isra Miraj Kedua

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah terindah kepada Rasulullah SAW melalui perintah sholat lima waktu dalam perjalanan Isra Miraj. Momentum ini mengajarkan kita untuk merefleksi kembali sejarah, merenungi pesan, dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai peringatan bagi umat Islam.

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW menyaksikan berbagai gambaran kehidupan umatnya di masa depan. Wabah-wabah seperti kurangnya sedekah, meninggalkan kewajiban sholat, hingga kecenderungan mengonsumsi hasil riba menjadi sorotan dalam visualisasi yang diperlihatkan Allah SWT.

Ini adalah peringatan bagi kita untuk menjaga kewajiban sholat, mengeluarkan sedekah, dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang. Refleksi ini diharapkan dapat membantu umat Islam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Mari jadikan peristiwa Isra Miraj sebagai landasan untuk meningkatkan ketaqwaan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan menyadari pentingnya menjaga nilai-nilai agama. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini dan menjadi umat yang taat serta bermanfaat bagi sesama.

3. Kultum Singkat Isra Miraj Ketiga

Seandainya seorang muslim memahami secara hakiki peristiwa diterimanya wahyu salat, pastilah tak ada seorang pun dari umat islam yang meremehkan dan melalaikan bahkan meninggalkan salat. Allah mengistimewakan dan meninggikan kedudukan syariat ini, karena itulah, Nabi SAW menerimanya dengan cara yang berbeda. Langsung berjumpa dengan-Nya tanpa perantara.

Wahyu ini tidak diterima di bumi sebagaimana syariat lainnya. Syariat ini pula satu-satunya syariat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta keringanan dalam penunaiannya. Awalnya diwajibkan 50 waktu dalam sehari.

Mengapa Nabi SAW menerimanya dengan cara yang berbeda. Langsung berjumpa dengan Allah SWT tanpa perantara malaikat Jibril?

Bagi umat Islam yang mentadabburi perjalanan Isra Miraj, mereka sadar semua kejadiannya dan tahapan peristiwanya adalah sebuah pengantar untuk berjumpa suatu yang lebih dahsyat lagi, yaitu perjumpaan Rasulullah SAW dengan Rabbnya. Terjadilah dialog yang begitu agung hingga beliau menerima perintah kewajiban salat untuk diri beliau dan umatnya. Inilah puncak perjalanan Isra Mi'raj.

Allah Ta'ala, dengan kasih sayang-Nya menganugerahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman sesuatu yang dapat menghubungkan mereka dengan Rabb mereka. Rasulullah SAW Mi'raj dengan ruh dan fisik beliau.

Dengan keadaan itulah beliau berdialog dengan Allah Ta'ala. Kemudian Allah SWT menyediakan bagi umat Islam sesuatu yang mampu membuat mereka bermunajat, dekat, tersambung, dan berdialog dengan Rabb mereka, yaitu ibadah salat. Inilah makna bahasa dari kata salat. Salat adalah alat penyambung yang menghubungkan seorang hamba dengan Rabbnya.

Semoga setiap orang muslim merenungkan dan memahami secara hakiki peristiwa diterimanya wahyu salat, sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang meremehkan dan melalaikan salat. Aamiin.

4. Kultum Singkat Isra Miraj Keempat

Peristiwa Isra Mi'aj selain berdimensi religius spiritual juga berdimensi geopolitik global. Dimensi religius spiritual yaitu perintah salat 5 waktu. Sementara dimensi geopolitik global yaitu mencabut mandat dari Bani Israil dan mengalihkan kepemimpinan spiritual dan politis Yerusalem kepada Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Isra Miraj yang digelar rutin setiap tahun, selain untuk menyemarakkan syiar Islam, juga mengajak kaum muslimin untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. Memperingati Isra Miraj juga diharapkan dapat memperteguh sikap istiqamah dalam meneladani perjuangan Rasulullah SAW.

Isra dan Miraj yang terjadi pada diri Rasulullah dilakukan dengan ruh dan jasad, dan dalam waktu kurang dari satu malam. Dalam hal ini, kalau dilihat dari pendekatan akal pikiran dan nalar manusia yang sangat terbatas maka tentu peristiwa tersebut sangatlah irasional. Namun, inilah yang dinamakan mukjizat, yang merupakan bukti yang menundukkan logika manusia yang lemah.

Peristiwa Isra Miraj mewajibkan umat Islam untuk menunaikan salat 5 waktu sebagai wahana komunikasi langsung dengan Allah SWT. Selain perintah salat, buah dari peristiwa Isra Mi'raj adalah pencerahan jiwa dan semangat bagi Rasulullah dalam menghadapi berbagai persoalan, baik dalam menyebarkan syiar Islam maupun dalam membangun tatanan kehidupan kemasyarakatan.

Dengan demikian, Isra Miraj tidak hanya merupakan bagian dari transformasi spiritual tetapi juga transformasi sosial. Transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk senantiasa taat, tunduk dan bertaqwa kepada Allah SWT. Sementara transformasi sosial, mengajak kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan; dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju terang, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan.

5. Kultum Singkat Isra Miraj Kelima

Alhamdulillah, pada kesempatan yang penuh berkah ini, kita akan mengulas tentang peristiwa Isra Miraj, suatu mukjizat besar yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam yang penuh berkah, di mana Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian naik ke langit ketujuh. Ini adalah hadiah dari Allah untuk menghibur hati Rasul-Nya yang sedang dilanda kesedihan setelah kehilangan Khadijah dan Abu Thalib.

Isra Miraj terbagi menjadi dua peristiwa utama, yaitu Isra (perjalanan malam) dan Miraj (kenaikan). Isra melibatkan perjalanan fisik Rasulullah dari Makkah ke Yerusalem, sementara Miraj adalah kenaikan beliau melewati langit-langit menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa ini menjadi dasar dari kewajiban sholat lima waktu bagi umat Islam.

Kita juga dapat merasakan hikmah dari Isra Miraj ini. Pertama, kemukjizatan yang terjadi menunjukkan kuasa Allah atas waktu, mengingat Rasulullah melakukan perjalanan hingga ke hari kiamat. Kedua, pentingnya peran masjid sebagai tempat ibadah dan aktivitas spiritual. Isra Miraj menegaskan bahwa masjid bukan hanya tempat, tetapi ruh dan pusat aktivitas umat Islam. Ketiga, peristiwa ini memberi pengertian bahwa kehidupan umat Islam yang beriman seringkali dinistakan oleh mereka yang tidak percaya.

Selain itu, kita bisa mengambil hikmah bahwa dalam menghadapi kesulitan hidup, melakukan "safar" atau jalan-jalan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dapat membantu menemukan ide-ide luar biasa. Safar yang dimaksud di sini adalah perjalanan kepada hal-hal yang baik.

Hikmah terakhir yang patut diambil adalah pentingnya iman sebagai modal utama dalam menjalani kehidupan. Sebagaimana Rasulullah yang mempercayai mukjizat ini, kita pun perlu memperkuat iman sebagai dasar utama hidup dalam naungan Islam.

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran berharga dari kisah Isra Miraj ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.




(rah/erd)
Isra Miraj

Isra Miraj

59 konten
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis (sebuah lokasi yang saat ini dikenal dengan Kota Tua Yerusalem) dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads