Khutbah Jumat Soal Pemimpin yang Disenangi Rakyat

Khutbah Jumat Soal Pemimpin yang Disenangi Rakyat

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 26 Jan 2024 05:45 WIB
Sejumlah warga menunaikan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Usai diresmikan Kamis (7/1) oleh Presiden Joko Widodo.
Sholat Jumat saat Covid-19 (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Agar disenangi oleh rakyat, pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan seperti Rasulullah SAW.

Anwar Zain dalam buku Manajemen Pendidikan: Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Akreditasi, mengatakan ada empat hal yang melekat pada diri Rasulullah SAW sehingga ia disenangi oleh pengikutnya. Empat hal itu adalah siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan amanah), dan fathonah (cerdas).

Sifat-sifat itu juga bisa dijadikan patokan oleh umat Islam dalam memilih seorang pemimpin. InsyaAllah dengan memiliki sifat tersebut, ia bisa menjadi pemimpin yang adil sebagaimana yang kita harapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naskah khutbah Jumat kali ini akan membahas soal bagaimana menjadi pemimpin yang disenangi oleh rakyatnya. Naskah ini diambil dari laman Muhammadiyah yang ditulis oleh Ilham.

Naskah Khutbah Jumat Tema Pemimpin yang Disenangi Rakyat

Khutbah I

ØŖŲŽØ´Ų’Ų‡ŲŽØ¯Ų ØŖŲŽŲ†Ų’ Ų„Ø§ŲŽØĨŲŲ„Ų‡ŲŽ ØĨŲŲ„Ø§ŲŽŲ‘Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ŲˆŲŽØ­Ų’Ø¯ŲŽŲ‡Ų Ų„Ø§ŲŽØ´ŲŽØąŲŲŠŲ’ŲƒŲŽ Ų„ŲŽŲ‡Ų ŲˆØŖŲŽØ´Ų’Ų‡ŲŽØ¯Ų ØŖŲŽŲ†ŲŽŲ‘ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų‹Ø§ ØšŲŽØ¨Ų’Ø¯ŲŲ‡Ų ŲˆŲŽØąŲŽØŗŲŲˆŲ’Ų„ŲŲ‡Ų

ADVERTISEMENT

Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ؇ؐ ŲˆŲŽØŖŲŽØĩŲ’Ø­ŲŽØ§Ø¨ŲŲ‡Ų ØŖŲŽØŦŲ’Ų…ŲŽØšŲŲŠŲ’Ų†ŲŽØŒ ØŖŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø§ Ø¨ŲŽØšŲ’Ø¯Ų

ŲŲŽŲŠŲŽØ§ ØšŲØ¨ŲŽØ§Ø¯ŲŽ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ØŖŲŲˆŲ’ØĩŲŲŠŲ’ŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲ†ŲŽŲŲ’ØŗŲŲŠŲ’ Ø¨ŲØĒŲŽŲ‚Ų’ŲˆŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ŲˆŲŽŲ‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ØĒŲŽØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ‰ ŲŲŲŠŲ’ ؃ؐØĒŲŽØ§Ø¨ŲŲ‡Ų Ø§Ų„Ų’ŲƒŲŽØąŲŲŠŲ’Ų…Ų: ŲŠŲŽØĸØŖŲŽŲŠŲŲ‘Ų‡ŲŽØ§ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ØĄŲŽØ§Ų…ŲŽŲ†ŲŲˆŲ’Ø§ اØĒŲŽŲ‘Ų‚ŲŲˆŲ’Ø§ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ Ø­ŲŽŲ‚ŲŽŲ‘ ØĒŲŲ‚ŲŽØ§ØĒؐ؇ؐ ŲˆŲŽŲ„Ø§ŲŽ ØĒŲŽŲ…ŲŲˆŲ’ØĒŲŲ†ŲŽŲ‘ ØĨŲŲ„Ø§ŲŽŲ‘ ŲˆŲŽØŖŲŽŲ†Ų’ØĒŲŲ…Ų’ Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŲˆŲ’Ų†ŲŽ

ŲˆŲŽŲ‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø¨ŲŲŠŲŲ‘ ØĩŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ų‰ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ų…ŲŽ: Ø§ŲØĒŲŽŲ‘Ų‚Ų Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ Ø­ŲŽŲŠŲ’ØĢŲŲ…ŲŽØ§ ŲƒŲŲ†Ų’ØĒŲŽ ŲˆŲŽØŖŲŽØĒŲ’Ø¨ŲØšŲ Ø§Ų„ØŗŲŽŲ‘ŲŠŲŲ‘ØĻŲŽØŠŲŽ Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽØŗŲŽŲ†ŲŽØŠŲŽ ØĒŲŽŲ…Ų’Ø­ŲŲ‡ŲŽØ§ ŲˆŲŽØŽŲŽØ§Ų„ŲŲ‚Ų Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲŽ Ø¨ŲØŽŲŲ„ŲŲ‚Ų Ø­ŲŽØŗŲŽŲ†Ų

Kaum Muslimin sidang Jum'at rahimakumullah

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang dengan kasih sayang-Nya, kita dapat berkumpul di tempat ibadah ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.

Sebagai umat manusia yang diberikan amanah dan tugas oleh Allah, kita dipanggil untuk merenungi peran kita sebagai khalifah di bumi. Al-Quran mengajarkan kepada kita bahwa Allah berfirman,

ŲˆŲŽØ§ŲØ°Ų’ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ŲƒŲŽ Ų„ŲŲ„Ų’Ų…ŲŽŲ„Ų°Û¤Ų‰ŲŲ•ŲƒŲŽØŠŲ Ø§ŲŲ†ŲŲ‘ŲŠŲ’ ØŦŲŽØ§ØšŲŲ„ŲŒ ؁ؐ؉ Ø§Ų„Ų’Ø§ŲŽØąŲ’Øļؐ ØŽŲŽŲ„ŲŲŠŲ’ŲŲŽØŠŲ‹

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.'" (QS. Al-Baqarah: 30).

Ayat suci ini mengingatkan kita bahwa Allah memberikan tanggung jawab besar kepada umat-Nya untuk memakmurkan bumi. Namun, tanggung jawab ini tidak hanya sebatas menjaga alam, melainkan juga memimpin diri sendiri dan orang lain menuju kebaikan.

Setiap individu di antara kita memiliki peran sebagai pemimpin, sekecil apapun itu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ØŖŲŽŲ„ŲŽØ§ ŲƒŲŲ„ŲŲ‘ŲƒŲŲ…Ų’ ØąŲŽØ§ØšŲ ŲˆŲŽŲƒŲŲ„ŲŲ‘ŲƒŲŲ…Ų’ Ų…ŲŽØŗŲ’ØĻŲŲˆŲ„ŲŒ ØšŲŽŲ†Ų’ ØąŲŽØšŲŲŠŲŽŲ‘ØĒؐ؇ؐ

Artinya: "Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin" (HR. Bukhari 6605). Oleh karena itu, kita perlu memahami bahwa keberhasilan atau kegagalan dalam memenuhi tugas sebagai khalifah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Sebagai pemimpin, tugas kita bukan hanya menjaga alam dan sumber daya, melainkan juga menjaga akhlak, keadilan, dan kesejahteraan sosial. Allah menciptakan kita dengan akal, sehingga kita dapat menggunakan kebijaksanaan dan keadilan dalam menjalankan amanah ini.

Jamaah Jumat yang berbahagia!

Penting bagi kita untuk memahami bahwa kepemimpinan bukanlah sekadar posisi formal, melainkan sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan keahlian dan integritas. Apalagi pemimpin dalam sebuah negara yang besar, tanggung jawabnya semakin mendalam dan kompleks.

Rasulullah Saw bersabda,

ŲŲŽØ§Ų„Ų’ØĨŲŲ…ŲŽØ§Ų…Ų Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ ØąŲŽØ§ØšŲ ŲˆŲŽŲ‡ŲŲˆŲŽ Ų…ŲŽØŗŲ’ØĻŲŲˆŲ„ŲŒ ØšŲŽŲ†Ų’ ØąŲŽØšŲŲŠŲŽŲ‘ØĒؐ؇ؐ

Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya (HR. Bukhari 6605).

Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk memiliki keahlian di bidangnya. Rasulullah Saw telah memberikan nasihat yang bijak,

ŲŲŽØĨŲØ°ŲŽØ§ ØļŲŲŠŲŲ‘ØšŲŽØĒŲ’ Ø§Ų„Ų’ØŖŲŽŲ…ŲŽØ§Ų†ŲŽØŠŲ ŲŲŽØ§Ų†Ų’ØĒŲŽØ¸ŲØąŲ’ Ø§Ų„ØŗŲŽŲ‘Ø§ØšŲŽØŠŲŽ

"Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya". (HR Bukhari dan Muslim).

Ini adalah peringatan agar pemimpin memahami batas keahliannya dan tidak memberikan tugas atau wewenang kepada mereka yang tidak berkompeten. Pemberian tanggung jawab kepada yang tidak ahli dapat mengakibatkan rusaknya pekerjaan bahkan organisasi yang dikelolanya.

Kita sebagai umat Islam, terutama yang memiliki peran sebagai pemimpin, perlu menjadikan amanah sebagai prioritas utama. Amanah tidak hanya terkait dengan keuangan, tetapi juga dengan kebijakan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.

Marilah kita bersama-sama merenungi dan mengintrospeksi diri. Semoga Allah memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita semua untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah!

Pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syari'at, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah, sebagaimana Firman Allah SWT.

ŲŠŲ°Ų“Ø§ŲŽŲŠŲŲ‘Ų‡ŲŽØ§ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ Ø§Ų°Ų…ŲŽŲ†ŲŲˆŲ’Ø§ ŲƒŲŲˆŲ’Ų†ŲŲˆŲ’Ø§ Ų‚ŲŽŲˆŲŽŲ‘Ø§Ų…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ؄ؐ؄ؑذ؇ؐ Ø´ŲŲ‡ŲŽØ¯ŲŽØ§Û¤ØĄŲŽ Ø¨ŲØ§Ų„Ų’Ų‚ŲØŗŲ’ØˇŲÛ– ŲˆŲŽŲ„ŲŽØ§ ŲŠŲŽØŦŲ’ØąŲŲ…ŲŽŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŲ…Ų’ Ø´ŲŽŲ†ŲŽØ§Ų°Ų†Ų Ų‚ŲŽŲˆŲ’Ų…Ų ØšŲŽŲ„Ų°Ų“Ų‰ Ø§ŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ø§ ØĒŲŽØšŲ’Ø¯ŲŲ„ŲŲˆŲ’Ø§Û— Ø§ŲØšŲ’Ø¯ŲŲ„ŲŲˆŲ’Ø§Û— Ų‡ŲŲˆŲŽ Ø§ŲŽŲ‚Ų’ØąŲŽØ¨Ų ؄ؐ؄ØĒŲŽŲ‘Ų‚Ų’ŲˆŲ°Ų‰Û– ŲˆŲŽØ§ØĒŲŽŲ‘Ų‚ŲŲˆØ§ Ø§Ų„Ų„Ų‘Ų°Ų‡ŲŽÛ— Ø§ŲŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„Ų‘Ų°Ų‡ŲŽ ØŽŲŽØ¨ŲŲŠŲ’ØąŲŒÛĸ Ø¨ŲŲ…ŲŽØ§ ØĒŲŽØšŲ’Ų…ŲŽŲ„ŲŲˆŲ’Ų†ŲŽ

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Maidah: 8).

Ini adalah petunjuk Allah yang jelas tentang bagaimana seorang pemimpin harus bertindak. Pemimpin harus menjadi pelopor kebenaran, menegakkan keadilan, dan tidak dikuasai oleh kebencian terhadap suatu kelompok. Keadilan adalah pondasi utama dalam kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hidupnya.

Seorang pemimpin yang mengamalkan keadilan harus membela dan mendahulukan kepentingan umat. Tugasnya bukan hanya sekadar menjalankan amanah formal, tetapi juga berjuang untuk menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah. Dengan demikian, pemimpin akan mampu menjalankan kepemimpinan yang sejalan dengan syari'at Islam.

ØŖŲŽŲ‚ŲŲˆŲ’Ų„Ų Ų‚ŲŽŲˆŲ’Ų„ŲŲŠŲ’ Ų‡Ų°Ø°ŲŽØ§ ŲˆŲŽØŖŲŽØŗŲ’ØĒŲŽØēŲ’ŲŲØąŲ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ Ų„ŲŲŠŲ’ ŲˆŲŽŲ„ŲŽŲƒŲŲ…Ų’ØŒ ŲŲŽØ§ØŗŲ’ØĒŲŽØēŲ’ŲŲØąŲŲˆŲ’Ų‡ŲØŒ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘Ų‡Ų Ų‡ŲŲˆŲŽ Ø§Ų„Ų’ØēŲŽŲŲŲˆŲ’ØąŲ Ø§Ų„ØąŲŽŲ‘Ø­ŲŲŠŲ’Ų…Ų

Khutbah II

Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽŲ…Ų’Ø¯Ų Ų„ŲŲ„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ…ŲŲŠŲ†ŲŽØŒ ŲˆŲŽØŖŲŽØ´Ų’Ų‡ŲŽØ¯Ų ØŖŲŽŲ†Ų’ Ų„Ø§ŲŽ ØĨŲŲ„Ų‡ŲŽ ØĨŲŲ„Ø§ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ŲˆŲŽØ­Ų’Ø¯ŲŽŲ‡Ų Ų„Ø§ŲŽ Ø´ŲŽØąŲŲŠŲƒŲŽ Ų„ŲŽŲ‡ŲØŒ ŲˆŲŽØŖŲŽØ´Ų’Ų‡ŲŽØ¯Ų ØŖŲŽŲ†ŲŽŲ‘ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų‹Ø§ ØšŲŽØ¨Ų’Ø¯Ų Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ŲˆŲŽØąŲŽØŗŲŲˆŲ„ŲŲ‡ŲØŒ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŲ‘Ų…Ų’ ŲˆŲŽØ¨ŲŽØ§ØąŲŲƒŲ’ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ؇ؐ Ø§Ų„ØˇŲŽŲ‘ŲŠŲŲ‘Ø¨ŲŲŠŲ†ŲŽ Ø§Ų„ØˇŲŽŲ‘Ø§Ų‡ŲØąŲŲŠŲ†ŲŽ ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ ØŖŲŽØĩŲ’Ø­ŲŽØ§Ø¨ŲŲ‡Ų ØŖŲŽØŦŲ’Ų…ŲŽØšŲŲŠŲ†ŲŽØŒ ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„ØĒŲŽŲ‘Ø§Ø¨ŲØšŲŲŠŲ†ŲŽ Ų„ŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ Ø¨ŲØĨŲØ­Ų’ØŗŲŽØ§Ų†Ų ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…Ų Ø§Ų„Ø¯ŲŲ‘ŲŠŲ†Ų

Pemimpin yang mampu menjalankan amanahnya dengan penuh tanggungjawab, akan menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw,

ØŽŲŲŠŲŽØ§ØąŲ ØŖŲŽØĻŲŲ…ŲŽŲ‘ØĒŲŲƒŲŲ…Ų’ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ†ŲŽ ØĒŲØ­ŲØ¨ŲŲ‘ŲˆŲ†ŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲØ­ŲØ¨ŲŲ‘ŲˆŲ†ŲŽŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ŲˆŲ†ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’ŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØĒŲØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ŲˆŲ†ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØ´ŲØąŲŽØ§ØąŲ ØŖŲŽØĻŲŲ…ŲŽŲ‘ØĒŲŲƒŲŲ…Ų’ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ†ŲŽ ØĒŲØ¨Ų’ØēؐØļŲŲˆŲ†ŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲØ¨Ų’ØēؐØļŲŲˆŲ†ŲŽŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØĒŲŽŲ„Ų’ØšŲŽŲ†ŲŲˆŲ†ŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲŽŲ„Ų’ØšŲŽŲ†ŲŲˆŲ†ŲŽŲƒŲŲ…Ų’

"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo'akan kalian dan kalian mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka." (HR Muslim).

Dalam sabda tersebut, Rasulullah Saw menegaskan pentingnya hubungan yang baik antara pemimpin dan umatnya. Pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh umatnya akan membangun fondasi kekuatan yang kuat dan harmonis. Keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya terukur dari pencapaian materi, tetapi juga dari keberhasilannya dalam menciptakan kedamaian dan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, pemimpin yang berkomitmen untuk mencintai dan dicintai umatnya harus senantiasa mendengarkan aspirasi rakyat, memberikan solusi yang adil, serta mendoakan kebaikan bagi mereka. Sebaliknya, umat juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mendoakan pemimpinnya agar senantiasa mendapat petunjuk dari Allah.

Marilah kita sebagai umat Islam, baik sebagai pemimpin maupun sebagai rakyat, bersatu padu dalam membangun kepemimpinan yang penuh kasih sayang, keadilan, dan berkah. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga kita semua mampu menjalankan peran sebagai khalifah dengan baik.

ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ„Ø§ŲŽØĻŲŲƒŲŽØĒŲŽŲ‡Ų ŲŠŲØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ŲˆŲ’Ų†ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø¨ŲŲŠŲŲ‘ØŒ ŲŠŲŽØ§ØŖŲŽŲŠŲŲ‘Ų‡Ø§ŲŽ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ØĄŲŽØ§Ų…ŲŽŲ†ŲŲˆŲ’Ø§ ØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ŲˆŲ’Ø§ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŲ‘Ų…ŲŲˆŲ’Ø§ ØĒŲŽØŗŲ’Ų„ŲŲŠŲ’Ų…Ų‹Ø§

Ø§ŲŽŲ„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŲ‘Ų…Ų’ ŲˆŲŽØ¨ŲŽØ§ØąŲŲƒŲ’ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ؇ؐ ŲˆŲŽØŖŲŽØĩŲ’Ø­ŲŽØ§Ø¨ŲŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ‚ŲŽØąŲŽØ§Ø¨ŲŽØĒؐ؇ؐ ŲˆŲŽØŖŲŽØ˛Ų’ŲˆŲŽØ§ØŦؐ؇ؐ ŲˆŲŽØ°ŲØąŲŲ‘ŲŠŲŽŲ‘Ø§ØĒؐ؇ؐ ØŖŲŽØŦŲ’Ų…ŲŽØšŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ

Ø§ŲŽŲ„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ اØēŲ’ŲŲØąŲ’ Ų„ŲŲ„Ų’Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŽØ§ØĒؐ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ų…ŲØ¤Ų’Ų…ŲŲ†ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ų…ŲØ¤Ų’Ų…ŲŲ†ŲŽØ§ØĒؐ Ø§Ų’Ų„ØŖŲŽØ­Ų’ŲŠŲŽØ§ØĄŲ Ų…ŲŲ†Ų’Ų‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØ§Ų’Ų„ØŖŲŽŲ…Ų’ŲˆŲŽØ§ØĒŲØŒ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŽ Ų‚ŲŽØąŲŲŠŲ’Ø¨ŲŒ Ų…ŲØŦŲŲŠŲ’Ø¨Ų Ø§Ų„Ø¯ŲŽŲ‘ØšŲŽŲˆŲŽØ§ØĒؐ ŲˆŲŽŲŠŲŽØ§ Ų‚ŲŽØ§ØļŲŲŠŲŽ Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽØ§ØŦŲŽØ§ØĒؐ

Ø¨ŲŽØ§Ø¯ŲŽ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲØŒ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ ŲŠŲŽØŖŲ’Ų…ŲØąŲŲƒŲŲ…Ų’ Ø¨ŲØ§Ų„Ų’ØšŲŽØ¯Ų’Ų„Ų ŲˆŲŽØ§Ų’Ų„ØĨŲØ­Ų’ØŗŲŽØ§Ų†Ų ŲˆŲŽØĨؐ؊ØĒŲŽØĸØĻؐ Ø°ŲŲŠ Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲØąŲ’Ø¨ŲŽŲ‰ ŲˆŲŽŲŠŲŽŲ†Ų’Ų‡ŲŽŲ‰ ØšŲŽŲ†Ų Ø§Ų„Ų’ŲŲŽØ­Ų’Ø´ŲŽØĸØĄŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ų…ŲŲ†ŲƒŲŽØąŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ø¨ŲŽØēŲ’ŲŠŲ ŲŠŲŽØšŲØ¸ŲŲƒŲŲ…Ų’ Ų„ŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‘ŲƒŲŲ…Ų’ ØĒŲŽØ°ŲŽŲƒŲŽŲ‘ØąŲŲˆŲ’Ų†ŲŽ

ŲŲŽØ§Ø°Ų’ŲƒŲØąŲŲˆØ§ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ¸ŲŲŠŲ’Ų…ŲŽ ŲŠŲŽØ°Ų’ŲƒŲØąŲ’ŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØ§Ø¯Ų’ØšŲŲˆŲ’Ų‡Ų ŲŠŲŽØŗŲ’ØĒŲŽØŦŲØ¨Ų’ Ų„ŲŽŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲ„ŲŽØ°ŲŲƒŲ’ØąŲ Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ØŖŲŽŲƒŲ’Ø¨ŲŽØąŲ




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads