Dakwah menjadi salah satu kunci penting dalam penyebaran Islam. Rasulullah SAW memiliki sejumlah sahabat yang berperan penting dalam berdakwah untuk menyebarkan ajaran Islam.
Para sahabat Rasulullah SAW dengan giat dan sabar dalam menghadapi berbagai rintangan. Bahkan salah satu sahabat Rasulullah menjadikan rumahnya sebagai pusat berdakwah.
Salah satu sahabat Rasulullah SAW yang rumahnya dijadikan pusat berdakwah adalah Arqam bin Abi al-Arqam. Berikut kisahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arqam bin Abi al-Arqam, Sahabat yang Rumahnya Jadi Pusat Dakwah
Dirangkum dari buku Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW: Memahami Kemuliaan Rasulullah Berdasarkan Tafsir Mukjizat Al-Qur'an oleh Yoli Hemdi, Arqam bin Abi al-Arqam adalah sahabat ketujuh yang masuk Islam, namun namanya tidak setenar sahabat yang lain. Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam.
Rumah Arqam bin Abi al-Arqam ini dijadikan sebagai pusat berdakwah Rasulullah SAW pada masa dakwah sirri atau sembunyi-sembunyi. Pusat dakwah ini disebut dengan Darul Arqam atau Dar al-Arqam.
Rumah Arqam yang terpencil di masa dakwah Islam ini berada di bagian bukit Safa. Sehingga aman dari kaum Quraisy karena mereka tidak mampu mendeteksinya.
Arqam berasal dari suku Makhzum yang merupakan musuh suku Hasyim (keluarga besar Rasulullah SAW) pada masa jahiliyah. Sehingga para penyembah berhala ini tidak mencurigainya.
Selain itu, Arqam juga masuk Islam di usia sekitar 16 tahun. Sehingga kaum Quraisy tidak curiga jika Rasulullah SAW berkumpul di rumahnya.
Sebelumnya, tempat ini disebut dengan Daar al-Arqam atau rumah al-Arqam. Kemudian disebut dengan Daar al-Islam atau Rumah Islam setelah Arqam memeluk Islam.
Tempat tini menjadi madrasah Islam yang pertama. Tidak tanggung-tanggung, yang menjadi pengajarnya adalah Rasulullah SAW. Selain sebagai tempat untuk belajar agama, strategi melebarkan dakwah Islam pun juga direncanakan.
Rasulullah SAW secara sengaja menyembunyikan madrasah ini dari orang-orang Quraisy. Sebab, hal ini merupakan strategi beliau karena pada saat itu jumlah umat Islam masih sangat sedikit dan belum kuat.
Golongan as-Sabiqun al-Awwalun (golongan pertama yang masuk Islam) secara berkala datang ke rumah Arqam. Mereka melaksanakan pengajian selama tiga tahun semenjak Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT.
Rasulullah SAW tetap mengajak kaum Quraisy kepada agama Islam. Namun belum terjadi kasus penghalangan karena kaum musyrikin Quraisy tersebut belum merasa mendapatkan ancaman. Sebab pada saat itu kaum muslim masih dipandang sebelah mata.
Rumah Arqam pernah gempar di masa Umar bin Khattab. Kaum Quraisy kemudian datang menggedor pintu dengan pedang terhunus, yang disambut Rasulullah SAW dengan menarik ikatan bajunya dengan tarikan keras.
Rasulullah SAW bersabda, "Apa yang menyebabkan engkau datang ke mari, hai anak Khattab? Demi Allah, aku melihat bahwa engkau tidak menghentikan tindakanmu selama ini, Allah akan menurunkan siksa kepadamu."
Meski yang datang adalah jagoan dari kaum Quraisy, namun bentrokan tidak terjadi. Sebab Umar bin Khattab RA menjawab, "Wahai Rasulullah, aku datang kepadamu untuk beriman kepada Allah, Rasul-Nya, dan apa saja yang engkau bawa dari Allah."
Rumah Arqam mulai menarik perhatian dari pihak-pihak yang lain. Secara tiba-tiba rumah Arqam terlihat oleh beberapa kafir Quraisy yang hendak membuat onar.
Mereka mencaci maki dan hendak memerangi kaum muslim. Dengan sigap, Sa'ad bin Abi Waqqash memukul salah satu dari mereka sehingga darah pun tertumpah. Inilah darah pertama yang tertumpah dalam pergerakan Islam.
Meski Arqam tidak dikenal secara luas, namun diri dan rumahnya memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan dakwah di tengah keterbatasan.
Renovasi pada Darul Arqam
Merujuk pada buku Ensiklopedia Fiqih Haji & Umrah oleh Arifin, pada tahun 171 H dibangun sebuah masjid oleh Khaizuran, ibu Khalifah Bani Abbasiyah Harun Al-Rasyid. Kemudian pada tahun 1375 H, tempat itu dibongkar untuk perluasan Masjidil Haram.
Sekarang Darul Arqam sudah menyatu menjadi tempat Sa'i. Guna mengenang sejarah ini, salah satu pintu di Masjidil Haram diberi nama dengan pintu Darul Arqam.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026