Khutbah Jumat Akhir Syawal tentang Empat Tanda Orang Istiqomah

Khutbah Jumat Akhir Syawal tentang Empat Tanda Orang Istiqomah

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Kamis, 18 Mei 2023 20:00 WIB
Masjid At Tin gelar salat Jumat berjamaah di tengah pemberlakuan PPKM level 4 di Ibu Kota. Seperti apa penerapan salat Jumat berjamaah di sana?
Ilustrasi khutbah Jumat akhir Syawal. (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Khutbah Jumat akhir Syawal tentang pentingnya menjaga istiqomah bisa menjadi salah satu referensi khatib saat salat Jumat. Hal ini lantaran mendekati akhir bulan Syawal, animo dan momentum masyarakat dari bulan Ramadan dapat dirasakan menurun dalam keistiqomahan beragama.

Berdasarkan ketetapan hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag), bulan Syawal berakhir pada 21 Mei 2023 mendatang.
Sementara itu, berdasarkan keputusan PP Muhammadiyah yang penentuan kalendernya menggunakan perhitungan dari posisi geometris bumi, matahari, dan bulan, Syawal berakhir pada 20 Mei 2023.

Istiqomah sendiri secara bahasa berarti konsisten, sikap teduh berpendirian khususnya dalam berkeyakinan. Al-Maraghi melalui buku Tafsir al Maraghi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan istiqomah adalah teguh dalam beriman sehingga tidak tergelincir, serta ibadah dan itikad-itikad nya tidak dilanggar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Allah SWT berulang kali menyinggung mengenai pentingnya beristiqomah khususnya dalam beragama. Salah satunya termaktub dalam Al-Qur'an Surah Hud ayat 112 yang berbunyi,

ŲŲŽØ§ØŗŲ’ØĒŲŽŲ‚ŲŲ…Ų’ ŲƒŲŽŲ…ŲŽØ§Ų“ Ø§ŲŲ…ŲØąŲ’ØĒŲŽ ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ†Ų’ ØĒŲŽØ§Ø¨ŲŽ Ų…ŲŽØšŲŽŲƒŲŽ ŲˆŲŽŲ„ŲŽØ§ ØĒŲŽØˇŲ’ØēŲŽŲˆŲ’Ø§Û— Ø§ŲŲ†Ų‘ŲŽŲ‡Ų— Ø¨ŲŲ…ŲŽØ§ ØĒŲŽØšŲ’Ų…ŲŽŲ„ŲŲˆŲ’Ų†ŲŽ Ø¨ŲŽØĩŲŲŠŲ’ØąŲŒ

ADVERTISEMENT

Arab Latin: "Fastaqim kamā umirta wa man tāba ma'aka wa lā taáš­gau, innahÅĢ bimā ta'malÅĢna baášŖÄĢr(un)."

Artinya: "Maka, tetaplah beristiqomahlah (di jalan yang benar), sebagaimana engkau (Nabi Muhammad) telah diperintahkan. Begitu pula orang yang bertobat bersamamu. Janganlah kamu melampaui batas! Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Melihat pentingnya istiqomah dalam Islam, berikut ini adalah contoh naskah khutbah Jumat akhir Syawal dengan tema tanda orang istiqomah yang dilansir dari laman BDK Bandung Kemenag RI.

Contoh Teks Khutbah Jumat Akhir Syawal

Assalamualaikum Wr. Wb

ØĨؐ؆ؑ Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽŲ…Ų’Ø¯ŲŽ ؐ؄؄؇ؐ Ų†ŲŽØ­Ų’Ų…ŲŽØ¯ŲŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ†ŲŽØŗŲ’ØĒŲŽØšŲŲŠŲ’Ų†ŲŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ†ŲŽØŗŲ’ØĒŲŽØēŲ’ŲŲØąŲŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ†ŲŽØšŲŲˆŲ’Ø°Ų Ø¨ŲØ§Ų„Ų„Ų‡Ų ؅ؐ؆ؒ Ø´ŲØąŲŲˆŲ’ØąŲ ØŖŲŽŲ†Ų’ŲŲØŗŲŲ†ŲŽØ§ ŲˆŲŽØŗŲŽŲŠŲ‘ØĻŲŽØ§ØĒؐ ØŖŲŽØšŲ’Ų…ŲŽØ§Ų„ŲŲ†ŲŽØ§ Ų…ŲŽŲ†Ų’ ŲŠŲŽŲ‡Ų’Ø¯ŲŲ‡Ų Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ŲŲŽŲ„Ø§ŲŽ Ų…ŲØļؐ؄ؑ Ų„ŲŽŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ†Ų’ ŲŠŲØļؒ؄ؐ؄ؒ ŲŲŽŲ„Ø§ŲŽ Ų‡ŲŽØ§Ø¯ŲŲŠŲŽ Ų„ŲŽŲ‡Ų ØŖŲŽØ´Ų’Ų‡ŲŽØ¯Ų ØŖŲŽŲ†Ų’ Ų„Ø§ŲŽ ØĨŲŲ„Ų‡ŲŽ ØĨŲŲ„Ø§Ų‘ Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ŲˆŲŽØŖŲŽØ´Ų’Ų‡ŲŽØ¯Ų ØŖŲŽŲ†Ų‘ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…Ų‘Ø¯Ų‹Ø§ ØšŲŽØ¨Ų’Ø¯ŲŲ‡Ų ŲˆŲŽØąŲŽØŗŲŲˆŲ’Ų„ŲŲ‡Ų

ØĩŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ų‰ Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ؇ؐ ŲˆŲŽØŖŲŽØĩŲ’Ø­ŲŽØ§Ø¨ŲŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ†Ų’ ØŗŲŽØ§ØąŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų†ŲŽŲ‡Ų’ØŦؐ؇ؐ Ø§Ų„Ų‚ŲŽŲˆŲŲŠŲ’Ų…Ų ŲˆŲŽØ¯ŲŽØšŲŽØ§ ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„ØĩŲŲ‘ØąŲŽØ§ØˇŲ Ø§Ų„Ų…ŲØŗŲ’ØĒŲŽŲ‚ŲŲŠŲ’Ų…Ų ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…Ų Ø§Ų„Ø¯ŲŲ‘ŲŠŲ’Ų†Ų ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ų…ŲŽ ØĒŲŽØŗŲ’Ų„ŲŲŠŲ’Ų…Ų‹Ø§ ŲƒŲŽØĢŲŲŠŲ’ØąŲ‹Ø§

Ø§Ų„Ų„Ų‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØšŲŽŲ„ŲŲ‘Ų…Ų’Ų†ŲŽØ§ Ų…ŲŽØ§ ŲŠŲŽŲ†Ų’ŲŲŽØšŲŲ†ŲŽØ§ØŒ ŲˆŲŽØ§Ų†Ų’ŲŲŽØšŲŽŲ†ŲŽØ§ Ø¨ŲŲ…ŲŽØ§ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ų…Ų’ØĒŲŽŲ†ŲŽØ§ØŒ ŲˆŲŽØ˛ŲØ¯Ų’Ų†ŲŽØ§ ØšŲŲ„Ų’Ų…Ø§Ų‹ØŒ ŲˆŲŽØŖŲŽØąŲŽŲ†ŲŽØ§ Ø§Ų„Ø­ŲŽŲ‚ŲŽŲ‘ Ø­ŲŽŲ‚Ų‘Ø§Ų‹ ŲˆŲŽØ§ØąŲ’Ø˛ŲŲ‚Ų’Ų†ŲŽØ§ اØĒŲŲ‘Ø¨ŲŽØ§ØšŲŽŲ‡ŲØŒ ŲˆŲŽØŖŲŽØąŲŽŲ†ŲŽØ§ Ø§Ų„Ø¨ŲŽØ§ØˇŲŲ„ŲŽ Ø¨ŲŽØ§ØˇŲŲ„Ø§Ų‹ ŲˆŲŽØ§ØąŲ’Ø˛ŲŲ‚Ų’Ų†ŲŽØ§ اØŦŲ’ØĒŲŲ†ŲŽØ§Ø¨ŲŽŲ‡Ų

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kita kepada takwa. Dan kita diperintahkan untuk bertakwa kepada-Nya sebagaimana disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 102,

ŲŠŲŽØ§ ØŖŲŽŲŠŲŲ‘Ų‡ŲŽØ§ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ†ŲŽ ØĸŲ…ŲŽŲ†ŲŲˆØ§ اØĒŲŽŲ‘Ų‚ŲŲˆØ§ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ Ø­ŲŽŲ‚ŲŽŲ‘ ØĒŲŲ‚ŲŽØ§ØĒؐ؇ؐ ŲˆŲŽŲ„ŲŽØ§ ØĒŲŽŲ…ŲŲˆØĒŲŲ†ŲŽŲ‘ ØĨŲŲ„ŲŽŲ‘Ø§ ŲˆŲŽØŖŲŽŲ†Ų’ØĒŲŲ…Ų’ Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŲˆŲ†ŲŽ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102)

Shalawat dan salam kepada sayyid para nabi, nabi akhir zaman, rasul yang syariatnya telah sempurna, rasul yang mengajarkan perihal ibadah dengan sempurna. Semoga shalawat dari Allah tercurah kepada beliau, kepada istri-istri beliau, para sahabat beliau, serta yang disebut keluarga beliau karena menjadi pengikut beliau yang sejati hingga akhir zaman.

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah,

Sebelumnya ada dua adab penting pada hari Jumat saat mendengarkan khutbah Jumat yang perlu diterangkan. Pertama, diam dan tidak berbicara saat mendengar khutbah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda,

ØĨŲØ°ŲŽØ§ Ų‚ŲŲ„Ų’ØĒŲŽ ؄ؐØĩŲŽØ§Ø­ŲØ¨ŲŲƒŲŽ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…ŲŽ Ø§Ų„Ų’ØŦŲŲ…ŲØšŲŽØŠŲ ØŖŲŽŲ†Ų’ØĩؐØĒŲ’ . ŲˆŲŽØ§Ų„ØĨŲŲ…ŲŽØ§Ų…Ų ŲŠŲŽØŽŲ’ØˇŲØ¨Ų ŲŲŽŲ‚ŲŽØ¯Ų’ Ų„ŲŽØēŲŽŲˆŲ’ØĒŲŽ

Artinya: Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jumat, '"iamlah, khotib sedang berkhutbah!" Sungguh engkau telah berkata sia-sia." (HR Bukhari dan Muslim)

Kedua, dilarang al-habwah, yaitu duduk sambil memeluk lutut saat mendengarkan khutbah. Dari Sahl bin Mu'adz dari bapaknya (Mu'adz bin Anas Al-Juhaniy), ia berkata,

ØŖŲŽŲ†ŲŽŲ‘ ØąŲŽØŗŲŲˆŲ„ŲŽ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų -ØĩŲ„Ų‰ Ø§Ų„Ų„Ų‡ ØšŲ„ŲŠŲ‡ ŲˆØŗŲ„Ų…- Ų†ŲŽŲ‡ŲŽŲ‰ ØšŲŽŲ†Ų Ø§Ų„Ų’Ø­ŲØ¨Ų’ŲˆŲŽØŠŲ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…ŲŽ Ø§Ų„Ų’ØŦŲŲ…ŲØšŲŽØŠŲ ŲˆŲŽØ§Ų„ØĨŲŲ…ŲŽØ§Ų…Ų ŲŠŲŽØŽŲ’ØˇŲØ¨Ų

Artinya: "Rasulullah SAW melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah." (HR Tirmidzi dan Abu Daud)

Kali ini kami akan mengangkat tema mengenai bagaimanakah tanda seseorang itu istiqomah. Karena setiap hari kita terus mengulang ayat ini di dalam salat,

Ø§Ų‡Ų’Ø¯ŲŲ†ŲŽØ§ Ø§Ų„ØĩŲŲ‘ØąŲŽØ§ØˇŲŽ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲØŗŲ’ØĒŲŽŲ‚ŲŲŠŲ…ŲŽØĩŲØąŲŽØ§ØˇŲŽ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ†ŲŽ ØŖŲŽŲ†Ų’ØšŲŽŲ…Ų’ØĒŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŲ…Ų’ ØēŲŽŲŠŲ’ØąŲ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲŽØēŲ’ØļŲŲˆØ¨Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲ„ŲŽØ§ Ø§Ų„ØļŲŽŲ‘Ø§Ų„ŲŲ‘ŲŠŲ†ŲŽ

Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 6-7).

Ayat ini berisi perintah untuk meminta terus istiqomah di atas jalan yang lurus. Shirathal mustaqim menurut Ibnu Katsir adalah:

Mengikuti jalan Nabi

Mengikuti generasi salaf dari para sahabat seperti Abu Bakar dan 'Umar

Mengikuti kebenaran

Mengikuti Islam

Mengikuti Al-Qur'an

Ibnu Katsir rahimahullah mengungkapkan bahwa semua pengertian di atas itu benar dan semua makna di atas itu saling terkait. Siapa yang mengikuti Nabi Muhammad SAW dan mengikuti sahabat sesudahnya yaitu Abu Bakar dan Umar, maka ia telah mengikuti kebenaran. Siapa yang mengikuti kebenaran, berarti ia telah mengikuti Islam. Siapa yang mengikuti Islam, berarti ia telah mengikuti Al-Qur'an (Kitabullah), itulah tali Allah yang kokoh. Itulah semua termasuk ash-shirothol mustaqim (jalan yang lurus). Semua pengertian di atas itu benar saling mendukung satu dan lainnya. Walillahil hamd. (Lihat Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 1:213.)

Bagaimana kita bisa istiqomah pada jalan yang lurus? Syafiq Al-Balji rahimahullah berkata bahwa ada empat cara untuk istiqomah,

1. Tidak Meninggalkan Perintah Allah Akibat Musibah

Pertama, tidak meninggalkan perintah Allah karena sedang mengalami musibah. Tetap istiqomah walaupun mendapatkan musibah. Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al Insyirah ayat 5,

ŲŲŽØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ Ų…ŲŽØšŲŽ Ø§Ų„Ų’ØšŲØŗŲ’ØąŲ ŲŠŲØŗŲ’ØąŲ‹Ø§

Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

Ayat ini pun diulang setelah itu dalam surah Al Insyirah ayat 6,

ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ Ų…ŲŽØšŲŽ Ø§Ų„Ų’ØšŲØŗŲ’ØąŲ ŲŠŲØŗŲ’ØąŲ‹Ø§

Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

Tentang ayat di atas, Qatadah rahimhuallah berkata, "Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan."

Ingatlah hikmah di balik musibah sungguh luar biasa. Pertama, musibah itu sebagai ujian, siapakah yang mampu bersabar.

Kedua, mntuk membersihkan hati manusia dan supaya lepas dari sifat-sifat buruk karena ketika musibah datang, maka kesombongan, ujub, hasad berubah menjadi ketundukan kepada Allah. Ketiga, iman seorang mukmin menjadi kuat.

Keempat, musibah menunjukkan kuatnya Allah dan lemahnya manusia. Kelima, dengan adanya musibah, kita jadi semangat berdoa dengan ikhlas.

Keenam, musibah itu untuk membangunkan seseorang yang sedang lalai. Ketujuh, nikmat itu baru dirasakan kalau kita mengetahui lawannya. Kita baru rasakan nikmat sehat ketika kita mendapatkan sakit.

Kedua, tidak meninggalkan perintah Allah karena kesibukan dunia. Ketiga, tidak mengikuti komentar orang lain dan mengedepankan hawa nafsu sendiri. Keempat, beramal sesuai Al-Qur'an dan sunnah nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (Hilyah Al-Auliya', 8:17, dinukil dari At-Tadzhib Al-Maudhu'i li Hilyah Al-Auliya', hlm. 50).

2. Tidak Meninggalkan Perintah Allah Akibat Sibuk Dunia

Tidak meninggalkan perintah Allah walaupun sibuk dengan urusan dunia. Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menceritakan tentang salat pada suatu hari di mana beliau bersabda,

Ų…ŲŽŲ†Ų’ Ø­ŲŽØ§ŲŲŽØ¸ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŽØ§ ŲƒŲŽØ§Ų†ŲŽØĒŲ’ Ų„ŲŽŲ‡Ų Ų†ŲŲˆØąØ§Ų‹ ŲˆŲŽØ¨ŲØąŲ’Ų‡ŲŽØ§Ų†Ø§Ų‹ ŲˆŲŽŲ†ŲŽØŦŲŽØ§ØŠŲ‹ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…ŲŽ Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲŲŠŲŽØ§Ų…ŲŽØŠŲ ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ†Ų’ Ų„ŲŽŲ…Ų’ ŲŠŲØ­ŲŽØ§ŲŲØ¸Ų’ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŽØ§ Ų„ŲŽŲ…Ų’ ŲŠŲŽŲƒŲŲ†Ų’ Ų„ŲŽŲ‡Ų Ų†ŲŲˆØąŲŒ ŲˆŲŽŲ„Ø§ŲŽ Ø¨ŲØąŲ’Ų‡ŲŽØ§Ų†ŲŒ ŲˆŲŽŲ„Ø§ŲŽ Ų†ŲŽØŦŲŽØ§ØŠŲŒ ŲˆŲŽŲƒŲŽØ§Ų†ŲŽ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…ŲŽ Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲŲŠŲŽØ§Ų…ŲŽØŠŲ Ų…ŲŽØšŲŽ Ų‚ŲŽØ§ØąŲŲˆŲ†ŲŽ ŲˆŲŽŲŲØąŲ’ØšŲŽŲˆŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽŲ‡ŲŽØ§Ų…ŲŽØ§Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØŖŲØ¨ŲŽŲ‰ŲŲ‘ Ø¨Ų’Ų†Ų ØŽŲŽŲ„ŲŽŲŲ

Artinya: "Siapa yang menjaga salat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nantinya di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." (HR Ahmad)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitab Ash-Shalah wa Hukmu Taarikihaa (hlm. 37-38) mengenai hadits di atas,

Siapa yang sibuk dengan hartanya sehingga melalaikan salatnya, maka ia akan dikumpulkan bersama Qarun.

Siapa yang sibuk dengan kerajaannya sehingga melalaikan salatnya, maka ia akan dikumpulkan bersama Fir'aun.

Siapa yang sibuk dengan kekuasaannya sehingga melalaikan salat, maka ia akan dikumpulkan bersama Haman (menterinya Fir'aun).

Siapa yang sibuk dengan perdagangannya sehingga melalaikan salat, maka ia akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf.

3. Tidak Ikut Komentar Orang Lain

Tidak mengikuti komentar orang lain dan mengedepankan hawa nafsu sendiri. Dalam hadits disebutkan,

Ų…ŲŽŲ†Ų Ø§Ų„Ų’ØĒŲŽŲ…ŲŽØŗŲŽ ØąŲØļŲŽØ§ØĄŲŽ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų Ø¨ŲØŗŲŽØŽŲŽØˇŲ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ ŲƒŲŽŲŲŽØ§Ų‡Ų Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų Ų…ŲØ¤Ų’Ų†ŲŽØŠŲŽ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ†Ų Ø§Ų„Ų’ØĒŲŽŲ…ŲŽØŗŲŽ ØąŲØļŲŽØ§ØĄŲŽ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ Ø¨ŲØŗŲŽØŽŲŽØˇŲ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ŲˆŲŽŲƒŲŽŲ„ŲŽŲ‡Ų Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡Ų ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ

Artinya: "Barangsiapa yang mencari ridha Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia." (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

4. Beramal sesuai Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW.

Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al Hasyr ayat 7,

ŲˆŲŽŲ…ŲŽØ§ ØĸŲŽØĒŲŽØ§ŲƒŲŲ…Ų Ø§Ų„ØąŲŽŲ‘ØŗŲŲˆŲ„Ų ŲŲŽØŽŲØ°ŲŲˆŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ…ŲŽØ§ Ų†ŲŽŲ‡ŲŽØ§ŲƒŲŲ…Ų’ ØšŲŽŲ†Ų’Ų‡Ų ŲŲŽØ§Ų†Ų’ØĒŲŽŲ‡ŲŲˆØ§ ŲˆŲŽØ§ØĒŲŽŲ‘Ų‚ŲŲˆØ§ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ Ø´ŲŽØ¯ŲŲŠØ¯Ų Ø§Ų„Ų’ØšŲŲ‚ŲŽØ§Ø¨Ų

Artinya: "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."

Dalam hadits Al-'Irbadh bin Sariyah disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda,

ŲˆŲŽØĨŲŲŠŲŽŲ‘Ø§ŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲ…ŲØ­Ų’Ø¯ŲŽØĢŲŽØ§ØĒؐ Ø§Ų„ØŖŲŲ…ŲŲˆØąŲ ŲŲŽØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ ŲƒŲŲ„ŲŽŲ‘ Ų…ŲØ­Ų’Ø¯ŲŽØĢŲŽØŠŲ Ø¨ŲØ¯Ų’ØšŲŽØŠŲŒ ŲˆŲŽŲƒŲŲ„ŲŽŲ‘ Ø¨ŲØ¯Ų’ØšŲŽØŠŲ ØļŲŽŲ„Ø§ŲŽŲ„ŲŽØŠ

Artinya: "Hati-hatilah dengan perkara baru dalam agama. Karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa'i)

Demikian tanda kita bisa istiqomah, kesimpulannya adalah tidak meninggalkan perintah Allah tatkala kita tertimpa musibah, tidak meninggalkan perintah Allah karena kesibukan dunia, tidak mengikuti komentar orang dan hawa nafsu sendiri, beramal sesuai Al-Qur'an dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.

ØŖŲŽŲ‚ŲŲˆŲ’Ų„Ų Ų‚ŲŽŲˆŲ’Ų„ŲŲŠ Ų‡ŲŽØ°ŲŽØ§ ŲˆŲŽØ§ØŗŲ’ØĒŲŽØēŲ’ŲŲØąŲ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ Ų„ŲŲŠ ŲˆŲŽŲ„ŲŽŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲ„ŲØŗŲŽØ§ØĻŲØąŲ Ø§Ų„Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘Ų‡Ų Ų‡ŲŲˆŲŽ Ø§Ų„ØŗŲŽŲ…ŲŲŠŲ’ØšŲ Ø§Ų„ØšŲŽŲ„ŲŲŠŲ’Ų…Ų

Khutbah Kedua

Ø§Ų„Ø­ŲŽŲ…Ų’Ø¯Ų ؄؄؇ؐ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ Ø§Ų„ØšŲŽØ§Ų„Ų…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„ØĩŲŽŲ‘Ų„Ø§ŲŽØŠŲ ŲˆŲŽØ§Ų„ØŗŲŽŲ‘Ų„Ø§ŲŽŲ…Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ ØŖŲŽØ´Ų’ØąŲŽØ§ŲŲ Ø§Ų„ØŖŲŽŲ†Ų’Ø¨ŲŲŠŲŽØ§ØĄŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų…ØąŲ’ØŗŲŽŲ„ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ Ų†ŲŽØ¨ŲŲŠŲŲ‘Ų†ŲŽØ§ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ؇ؐ ŲˆŲŽØĩŲŽØ­Ų’Ø¨ŲŲ‡Ų ØŖŲŽØŦŲ’Ų…ŲŽØšŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ

Ø§ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø§ Ø¨ŲŽØšŲ’Ø¯Ų : ŲŲŽŲŠŲŽØ§Ø§ŲŽ ŲŠŲŲ‘Ų‡ŲŽØ§Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØŗŲ !! Ø§ŲØĒŲŽŲ‘Ų‚ŲŲˆØ§Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ ØĒŲŽØšŲŽØ§Ų„Ų‰ŲŽ. ŲˆŲŽØ°ŲŽØąŲŲˆØ§Ų„Ų’ŲŲŽŲˆŲŽØ§Ø­ŲØ´ŲŽ Ų…ŲŽØ§Ø¸ŲŽŲ‡ŲŽØąŲŽŲˆŲŽŲ…ŲŽØ§Ø¨ŲŽØˇŲŽŲ†Ų’. ŲˆŲŽØ­ŲŽØ§ŲŲØ¸ŲŲˆŲ’Ø§ØšŲŽŲ„Ų‰ŲŽ Ø§Ų„ØˇŲŽŲ‘Ø§ØšŲŽØŠŲ ŲˆŲŽØ­ŲØļŲŲˆŲ’ØąŲ Ø§Ų„Ų’ØŦŲŲ…Ų’ØšŲŽØŠŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’ØŦŲŽŲ…ŲŽØ§ØšŲŽØŠŲ. ŲˆŲŽØ§ØšŲ’Ų„ŲŽŲ…ŲŲˆŲ’Ø§Ø§ŲŽŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ Ø§ŲŽŲ…ŲŽØąŲŽŲƒŲŲ…Ų’ Ø¨ŲØŖŲŽŲ…Ų’ØąŲ Ø¨ŲŽØ¯ŲŽØŖŲŽ ŲŲŲŠŲ’Ų‡Ų Ø¨ŲŲ†ŲŽŲŲ’ØŗŲŲ‡Ų. ŲˆŲŽØĢŲŽŲ†ŲŽŲ‘Ų‰ Ø¨ŲŲ…ŲŽŲ„Ø§ŲŽØĻŲŲƒŲŽØŠŲ Ų‚ŲØ¯Ų’ØŗŲŲ‡Ų. ŲŲŽŲ‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØĒŲŽØšŲŽØ§Ų„Ų‰ŲŽ ŲˆŲŽŲ„ŲŽŲ…Ų’ ŲŠŲŽØ˛ŲŽŲ„Ų’ Ų‚ŲŽØ§ØĻŲŲ„Ø§Ų‹ØšŲŽŲ„ŲŲŠŲ’Ų…Ų‹Ø§: Ø§ŲŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŽ ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ„Ø§ŲŽØĻŲŲƒŲŽØĒŲŽŲ‡Ų ŲŠŲØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ŲˆŲ’Ų†ŲŽ ØšŲŽŲ„Ų‰ŲŽ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø¨ŲŲ‰Ų’ ŲŠŲŽØ§ŲŽ ŲŠŲŲ‘Ų‡ŲŽØ§Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ØĸŲ…ŲŽŲ†ŲŲˆŲ’Ø§ØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ŲˆŲ’Ø§ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„ŲŲ‘Ų…ŲŲˆŲ’Ø§ ØĒŲŽØŗŲ’Ų„ŲŲŠŲ’Ų…Ų‹Ø§

Ø§ŲŽŲ„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØĩŲŽŲ„ŲŲ‘ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲƒŲŽŲ…ŲŽØ§ ØĩŲŽŲ„ŲŽŲ‘ŲŠŲ’ØĒŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ ØĨŲØ¨Ų’ØąŲŽØ§Ų‡ŲŲŠŲ’Ų…ŲŽ ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ ØĨŲØ¨Ų’ØąŲŽØ§Ų‡ŲŲŠŲ’Ų…ŲŽØŒ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŽ Ø­ŲŽŲ…ŲŲŠŲ’Ø¯ŲŒ Ų…ŲŽØŦŲŲŠŲ’Ø¯ŲŒ. ŲˆŲŽØ¨ŲŽØ§ØąŲŲƒŲ’ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲƒŲŽŲ…ŲŽØ§ Ø¨ŲŽØ§ØąŲŽŲƒŲ’ØĒŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ ØĨŲØ¨Ų’ØąŲŽØ§Ų‡ŲŲŠŲ’Ų…ŲŽ ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ ØĨŲØ¨Ų’ØąŲŽØ§Ų‡ŲŲŠŲ’Ų…ŲŽØŒ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŽ Ø­ŲŽŲ…ŲŲŠŲ’Ø¯ŲŒ Ų…ŲŽØŦŲŲŠŲ’Ø¯ŲŒ

Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ اØēŲ’ŲŲØąŲ’ Ų„ŲŲ„Ų’Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų…ØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŽØ§ØĒؐ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų…Ø¤Ų’Ų…ŲŲ†ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų…Ø¤Ų’Ų…ŲŲ†ŲŽØ§ØĒؐ Ø§Ų„ØŖŲŽØ­Ų’ŲŠŲŽØ§ØĄŲ Ų…ŲŲ†Ų’Ų‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØ§Ų„ØŖŲŽŲ…Ų’ŲˆŲŽØ§ØĒؐ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŽ ØŗŲŽŲ…ŲŲŠŲ’ØšŲŒ Ų‚ŲŽØąŲŲŠŲ’Ø¨ŲŒ Ų…ŲØŦŲŲŠŲ’Ø¨Ų Ø§Ų„Ø¯ŲŽŲ‘ØšŲ’ŲˆŲŽØŠŲ

ØąŲŽØ¨ŲŽŲ‘Ų†ŲŽØ§ Ų„ŲŽØ§ ØĒŲØ˛ŲØēŲ’ Ų‚ŲŲ„ŲŲˆØ¨ŲŽŲ†ŲŽØ§ Ø¨ŲŽØšŲ’Ø¯ŲŽ ØĨŲØ°Ų’ Ų‡ŲŽØ¯ŲŽŲŠŲ’ØĒŲŽŲ†ŲŽØ§ ŲˆŲŽŲ‡ŲŽØ¨Ų’ Ų„ŲŽŲ†ŲŽØ§ ؅ؐ؆ؒ Ų„ŲŽØ¯ŲŲ†Ų’ŲƒŲŽ ØąŲŽØ­Ų’Ų…ŲŽØŠŲ‹ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘ŲƒŲŽ ØŖŲŽŲ†Ų’ØĒŲŽ Ø§Ų„Ų’ŲˆŲŽŲ‡ŲŽŲ‘Ø§Ø¨Ų

Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØĨŲŲ†ŲŽŲ‘Ø§ Ų†ŲŽØŗŲ’ØŖŲŽŲ„ŲŲƒŲŽ Ø§Ų„Ų‡ŲØ¯ŲŽŲ‰ ŲˆŲŽØ§Ų„ØĒŲŲ‘Ų‚ŲŽŲ‰ ŲˆŲŽØ§Ų„ØšŲŽŲŲŽØ§ŲŲŽ ŲˆŲŽØ§Ų„ØēŲŲ†ŲŽŲ‰

Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØŖŲŽØ­Ų’ØŗŲŲ†Ų’ ØšŲŽØ§Ų‚ŲØ¨ŲŽØĒŲŽŲ†ŲŽØ§ ؁ؐ؉ Ø§Ų„ØŖŲŲ…ŲŲˆØąŲ ŲƒŲŲ„ŲŲ‘Ų‡ŲŽØ§ ŲˆŲŽØŖŲŽØŦŲØąŲ’Ų†ŲŽØ§ ؅ؐ؆ؒ ØŽŲØ˛Ų’Ų‰Ų Ø§Ų„Ø¯ŲŲ‘Ų†Ų’ŲŠŲŽØ§ ŲˆŲŽØšŲŽØ°ŲŽØ§Ø¨Ų Ø§Ų„ØĸØŽŲØąŲŽØŠŲ

Ø§ŲŽŲ„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØŖŲŽØĩŲ’Ų„ŲØ­Ų’ ŲˆŲŲ„ŲŽØ§ØŠŲŽ ØŖŲŲ…ŲŲˆŲ’ØąŲŲ†ŲŽØ§ØŒ Ø§ŲŽŲ„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ŲˆŲŽŲŲŲ‘Ų‚Ų’Ų‡ŲŲ…Ų’ Ų„ŲŲ…ŲŽØ§ ŲŲŲŠŲ’Ų‡Ų ØĩŲŽŲ„ŲŽØ§Ø­ŲŲ‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØĩŲŽŲ„ŲŽØ§Ø­Ų Ø§Ų’Ų„ØĨŲØŗŲ’Ų„ŲŽØ§Ų…Ų ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ų…ŲØŗŲ’Ų„ŲŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ Ø§ŲŽŲ„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŲ…ŲŽŲ‘ ØŖŲŽØ¨Ų’ØšŲØ¯Ų’ ØšŲŽŲ†Ų’Ų‡ŲŲ…Ų’ Ø¨ŲØˇŲŽØ§Ų†ŲŽØŠŲŽ Ø§Ų„ØŗŲŲ‘ŲˆŲ’ØĄŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų’Ų…ŲŲŲ’ØŗŲØ¯ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲˆŲŽŲ‚ŲŽØąŲŲ‘Ø¨Ų’ ØĨŲŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŲ…Ų’ ØŖŲŽŲ‡Ų’Ų„ŲŽ Ø§Ų„Ų’ØŽŲŽŲŠŲ’ØąŲ ŲˆŲŽØ§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØĩŲØ­ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ ŲŠŲŽØ§ ØąŲŽØ¨ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ

ØąŲŽØ¨ŲŽŲ‘Ų†ŲŽØ§ Ų‡ŲŽØ¨Ų’ Ų„ŲŽŲ†ŲŽØ§ ؅ؐ؆ؒ ØŖŲŽØ˛Ų’ŲˆŲŽØ§ØŦŲŲ†ŲŽØ§ ŲˆŲŽØ°ŲØąŲŲ‘ŲŠŲŽŲ‘Ø§ØĒŲŲ†ŲŽØ§ Ų‚ŲØąŲŽŲ‘ØŠŲŽ ØŖŲŽØšŲ’ŲŠŲŲ†Ų ŲˆŲŽØ§ØŦŲ’ØšŲŽŲ„Ų’Ų†ŲŽØ§ Ų„ŲŲ„Ų’Ų…ŲØĒŲŽŲ‘Ų‚ŲŲŠŲ†ŲŽ ØĨŲŲ…ŲŽØ§Ų…Ų‹Ø§

ØąŲŽØ¨ŲŽŲ‘Ų†ŲŽØ§ ØĸØĒŲŲ†ŲŽØ§ ؁ؐ؊ Ø§Ų„Ø¯ŲŲ‘Ų†Ų’ŲŠŲŽØ§ Ø­ŲŽØŗŲŽŲ†ŲŽØŠŲ‹ ŲˆŲŽŲŲŲŠ Ø§Ų„Ų’ØĸØŽŲØąŲŽØŠŲ Ø­ŲŽØŗŲŽŲ†ŲŽØŠŲ‹ ŲˆŲŽŲ‚ŲŲ†ŲŽØ§ ØšŲŽØ°ŲŽØ§Ø¨ŲŽ Ø§Ų„Ų†ŲŽŲ‘Ø§ØąŲ

ŲˆŲŽØĩŲŽŲ„ŲŽŲ‘Ų‰ Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Ų†ŲŽØ¨ŲŲŠŲŲ‘Ų†ŲŽØ§ Ų…ŲØ­ŲŽŲ…ŲŽŲ‘Ø¯Ų ŲˆŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰ Øĸ؄ؐ؇ؐ ŲˆŲŽØĩŲŽØ­Ų’Ø¨ŲŲ‡Ų ŲˆŲ…ŲŽŲ†Ų’ ØĒŲŽØ¨ŲØšŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ Ø¨ŲØĨŲØ­Ų’ØŗŲŽØ§Ų†Ų ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰ ŲŠŲŽŲˆŲ’Ų…Ų Ø§Ų„Ø¯Ų‘ŲŠŲ’Ų†

ŲˆŲŽØĸØŽŲØąŲ Ø¯ŲŽØšŲ’ŲˆŲŽØ§Ų†ŲŽØ§ ØŖŲŽŲ†Ų Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽŲ…Ų’Ø¯Ų Ų„Ų„Ų‡ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ Ø§Ų„Ų’ØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ…ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽ




(rah/rah)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads