Kampung Haji Akan Dibangun Seluas 80 Hektare, Biaya Awal dari Danantara

Kampung Haji Akan Dibangun Seluas 80 Hektare, Biaya Awal dari Danantara

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 09 Okt 2025 13:19 WIB
CEO Danantara Rosan Roeslani (kanan) dan Kepala Badan BPKH Fadlul Imansyah (kiri) usai acara Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
CEO Danantara Rosan Roeslani (kanan) dan Kepala Badan BPKH Fadlul Imansyah (kiri) usai acara Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025).Foto: Hanif Hawari/detikcom
Jakarta -

Pemerintah kembali memberi bocoran pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi. Luas kampung haji tersebut diperkirakan mencapai 80 hektare.

"80 hektare (luasnya)," kata CEO Danantara Rosan Roeslani usai menjadi pembicara dalam acara Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danantara akan menanggung penuh pendanaan awal proyek pembangunan kampung haji. Setelah itu, Danantara akan mengajak Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mengawal pembangunan tersebut.

"Kalau pendanaan enggak ada masalah, ada Danantara kan. Nanti kerja sama dengan BPKH. Mungkin awalnya pembelian tanahnya dari kami, tapi nanti pembangunan ke depannya ya kita akan kolaborasi dengan BPKH," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Inisiatif tersebut merupakan upaya Danantara untuk memastikan dana yang dikeluarkan dikelola dengan baik dan dapat berputar. Selain aspek finansial, Rosan juga menekankan tujuannya untuk memberikan kenyamanan jemaah dalam beribadah haji dan umrah.

"Kalau dari sisi kami, kita juga memastikan bahwa dana yang kita keluarkan ini kan bisa terjaga dengan baik, bisa berputar. Tapi saat bersamaan juga memberikan kenyamanan dalam haji dan umrah beribadah, sehingga mereka menjadi lebih nyaman, lebih khusuk ibadahnya, karena mereka mempunyai tempat yang sangat baik, sangat layak ke depannya," beber Rosan.

Pemerintah Indonesia sudah menentukan lokasi pasti kampung haji di Arab Saudi. Namun, Rosan enggan membeberkannya karena masih dalam tahap administrasi.

"Sudah, sudah kita tentukan (lokasinya). Sekarang sedang berproses saja," tuturnya.

Saat ditanya berapa biaya yang dihabiskan untuk pembangunan kampung haji, Rosan juga enggan menjawab. Ia belum bisa memastikan karena semuanya masih dalam proses.

"Belum, itu lagi berjalan sekarang. Kita mungkin bicara dapet tanahnya dulu kali ya. Karena perizinan itu kan pasti takes time. Dan memang dari mereka juga waktu kita tanya mengenai hal itu, mereka juga menyampaikan. Karena buat mereka ini kan juga hal yang baru, yang dimana asing boleh memiliki. Ini kan baru, hal yang baru," imbuh Rosan.

"Jadi pemahamannya juga mungkin masih beda-beda di sana ya. Jadi kita step by step dulu deh kita ini, dapet lahannya dulu. Mungkin sudah ada gambarnya, secara bersaman kita akan mengurus semua persyaratan, perizinan, dan yang lain-lain," jelas Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.

BPKH Siap Bantu Bangun Kampung Haji

Kepala Badan BPKH Fadlul Imansyah menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah dalam membangun kampung haji di Arab Saudi. Ia akan memberikan pendampingan sebagaimana instruksi presiden (Inpres).

"Seperti yang teman-teman ketahui bahwa sudah ada inpres ya, instruksi presiden terkait dengan Kampung Haji. Kolaborasi antara Danantara sebagian leading sector, kemudian Kementerian Haji sebagai user dan Kementerian Keuangan bersama Kementerian Luar Negeri sebagai Kementerian yang berada di tupoksi masing-masing," jelas Fadlul dalam kesempatan yang sama.

"Sementara BPKH sebagai badan pengelola keuangan haji menjadi pendamping dari Danantara, Kementerian Haji dalam menyelenggarakan atau membangun Kampung Haji," sambungnya.

Namun kini, pembangunan kampung haji masih dalam penanganan Danantara. Jika proses administrasi tanah sudah selesai, BPKH siap tancap gas untuk membantu pembangunan kampung haji tersebut.

"Tapi teknisnya sampai saat ini memang karena bicara tanah ya, itu memang masih ranahnya di Danantara. Nanti ke depannya karena memang ternyata seperti yang dijelaskan tadi, banyak hal yang secara teknis harus diselesaikan, nanti kita tunggu setelah beliau dan tim sudah menyelesaikan semua proses dari sisi pemilihan tanah atau penyewaan tanah, nanti selanjutnya kita akan berbuat," pungkasnya.




(hnh/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads