Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun berdasarkan nilai-nilai budaya atau aturan agama. Norma tentang adab seringkali digunakan dalam pergaulan yang terjadi antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum bahkan dalam organisasi. Oleh karena itu adab juga digunakan oleh para pendiri negeri ini masuk dalam dasar negara kita pada sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab."
Dalam sila kedua ini mengandung pengertian bahwa merupakan makhluk yang beradab yaitu manusia memiliki keadilan yang setara di mata Tuhan. Dalam kata lain, hakikatnya manusia harus adil baik dalam hubungan dengan diri sendiri, adil kepada manusia lain, adil kepada masyarakat, bangsa dan negara, serta adil kepada lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa. Nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila ini yaitu persamaan derajat ataupun kewajiban dan hak, saling mencintai, saling menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi dan gotong royong.
Baca juga: Kepemimpinan |
Nilai-nilai diharapkan menjadi pedoman atau diterapkan di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, karena dengan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dapat memberikan manusia pemahaman dan pandangan terhadap manusia sebagai makhluk sosial pada hakikatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. Tetapi seiring berkembangnya waktu, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dengan segi kesopanan secara umum. Dalam agama Islam, adab berasal dari dua sumber utama, yaitu Al-Qur'an dan sunah yang merupakan perbuatan serta kata-kata Nabi Saw. Keduanya merupakan panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari agar menjadi orang yang beriman dan berakhlak.
Kedudukan adab dalam Islam lebih tinggi dari ilmu. Imam Malik pernah berkata kepada muridnya, "Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu." Begitu pula yang diperintahkan ulama-ulama lainnya.
Islam lebih meninggikan dan memuliakan orang-orang yang memiliki adab/akhlak daripada mereka yang berilmu. Ini juga yang menjadi misi utama kenabian Rasulullah Saw. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlakul karimah." (HR. Bukhari).
Adab menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan, baik kehidupan sendiri, keluarga, maupun sosial. Dengan adab, seorang Muslim yang sejati akan menjadi mulia di hadapan Allah Swt. dan Rasul-Nya serta sesama manusia. Kehidupan berpolitik pun tentu ada adabnya, sehingga dalam kontestasi pileg, pilkada dan pilpres tentu tetap mengedepankan kesantunan untuk menghindari terjadinya polarisasi yang tajam. Bagaimana adab dalam bersikap ?terhadap perbedaan pendapat seperti di organisasi sosial, organisasi perusahaan dan organisasi sosial politik. Perbedaan pendapat merupakan hal yang sering terjadi, jika itu terjadi maka lakukan pendekatan dengan menyampaikan argumentasi yang melandasinya, tentu dengan cara yang santun. Jika tetap terjadi perbedaan maka diamlah karena kita bagian dari organisasi itu, atau dirasa tidak nyaman dan merasa tidak bisa berkontribusi maka putuskan dengan sikap kesatria untuk mundur.
Dalam Islam telah memberikan penjelasan tentang adab/akhlak yang ada dalam Al-Qur'an lebih dari 1.400 ayat. Adab izin masuk rumah, adab menuntut ilmu, adab menundukkan pandangan, adab bicara dengan Wali Allah dan lain-lain. Artinya seluruh kehidupan manusia telah diatur rinci dalam Islam dan menjadi pegangan hidup. Bagi orang beriman adab yang sesuai ajaran Islam akan selalu menjadi pedomannya, hingga terbentuknya masyarakat yang beradab dan harmonis. Satu contoh tentang berbicara dengan Wali Allah, kita tidak diperkenankan berbicara kepada para wali Allah dengan nada yang tinggi karena mereka seperti Nabi Muhammad Saw. sebagaimana ilmu mereka adalah ilmu Nabi dan juga mereka adalah pewarisnya. Adapun firman-Nya tentang tersebut diatas dalam surah al-Hujurat ayat 2 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya ( suara ) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti ( pahala ) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari."
Adab menjadi salah satu amal yang bisa ditanamkan kepada diri sendiri sebagai bekal pahala di akhirat kelak. Disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Nabi Saw bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia."
Jika adab ditinggalkan, maka seorang muslim akan merugi karena hidupnya kurang bermakna di dunia dan tidak menambahkan timbangannya saat di hisab. Saat kontestasi tahun depan, maka pilihlah pemimpin yang bisa berlaku adil dan beradab. Semoga Allah Swt. selalu memberikan hidayah agar kita selalu ingat dan menjalankan adab sesuai tuntunan-Nya.
Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan