Keberhasilan dan kegagalan, kemenangan dan kekalahan merupakan hasil dari faktor kepemimpinan. Tanpa kepemimpinan yang visioner dan strategis, banyak suatu negara yang tidak berkembang dan juga perusahaan yang tidak bisa bertahan. Seorang yang buta huruf dan menerima wahyu pada usia 40 tahun, menempati peringkat nomor satu menurut Michael Hart dalam bukunya The 100 Most Influential Persons in History diterbitkan tahun 1978. Dia adalah Nabinya umat Islam, Muhammad Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. mempunyai ciri kepemimpinan yang menonjol seperti Sidik, Amanah, Adil, Fathona, Tabligh, dan Ketaqwaan.
Sidik, selama hidupnya Beliau tidak pernah berdusta baik sebelum diangkat sebagai Rasul maupun sesudahnya. Perubahan besar terjadi saat Beliau keluar dari gua Hira dengan membawa Risalah kenabian. Dengan sifat-sifat yang jujur Beliau menyatakan bahwa dirinya sebagai utusan Allah Swt. Sifat sidik yang sudah tertanam dalam dirinya akan membentuk karakter dan kepribadian sebagai pemimpin yang senantiasa jujur dan adil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amanah, julukan Al-Amin ( dapat dipercaya ) kepada Rasulullah Saw. merupakan kemuliaan akhlaknya. Seorang pemimpin yang amanah tentu akan menghindari KKN ( korupsi, kolusi dan nepotisme ) dan prestasi kepemimpinannya akan menghasilkan yang gemilang. Amanah merupakan perintah Allah Swt. dalam firman-Nya surah an-Nisa ayat 58 yang berbunyi, " Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah itu kepada pemiliknya." Jelas bahwa suatu jabatan tidak bisa kita remehkan tanggung jawabnya, apalagi bahwa jabatan tersebut dianggap sebagai jalan menuju hidup mewah. Ini yang harus dihindari. Ingatlah bahwa Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz, dengan memimpin kurang lebih dua tahun menjadikan rakyat miskin sulit ditemukan meskipun dirinya menjadi miskin.
Adil, sebagai seorang pemimpin berlakulah adil, tidak membeda-bedakan perlakuan hanya karena memandang golongan dan derajat seseorang. Hal ini sesuai perintah-Nya pada surah an-Nahl ayat 90 yang berbunyi, " Berlakulah adil dalam segala hal tidak pilih kasih, tidak berat sebelah dan semena-mena."
Dikisahkan seorang wanita bangsawan kedapatan mencuri dan akan diberlakukan hukum potong tangan, lalu datanglah Usama bin Zaid ( orang dekat Nabi ) meminta dispensasi hukuman pada wanita tersebut. Rasulullah Saw. menjawab, " Seandainya Fathimah binti Muhammad sendiri yang mencuri niscaya aku akan potong tangannya." Inilah semua sama dalam kedudukan dimata hukum dan tidak ada yang diistimewakan.
Fathonah, adalah berpandangan luas, bijaksana dalam membuat keputusan dan cerdik dalam mengatur strategi. Oleh karena itu Allah Swt. telah memberikan kecerdasan kepada para Nabi dan Rasul untuk berdakwah pada jalan yang di ridhoi-Nya. Sikap fathonah yang dimiliki menjadikan Rasulullah Saw. sampai saat ini kurang lebih 14 abad yang lalu menjadi panutan para pemeluk Islam yang jumlah sepertiga penduduk bumi.
Tabligh, mempunyai makna penyampaian. Sedang menurut istilah, merupakan kegiatan menyampaikan ajaran Allah Swt. dan Rasulnya pada orang lain. Rasulullah Saw. menyampaikan petunjuk yang disampaikan Allah Swt. sesuai maksud dan tujuan wahyu yang diturunkan-Nya.
Sedangkan ciri-ciri Rasulullah Saw. dari sikap fathonah dan tabligh adalah :
1. Pandai memberi nasihat yang baik dan tidak menyinggung perasaan. Dengan kecerdasan dan pandangan yang luas, maka nasihatnya bisa diterima.
2. Cerdas dalam bertutur kata dan mengajak kebaikan.
3. Pandai menyampaikan kabar kebaikan.
4. Cerdas beribadah.
5. Cerdik dalam bersosial / bermasyarakat.
Mari kita simak pendapat seorang pemikir terkemuka abad kesembilan belas, yaitu Thomas Carlyle. Ia menyampaikan ceramah yang berjudul " The Hero as Prophet " kepada hadirin yang sebagian besar adalah orang Kristen pada tanggal 8 Mei 1840. Diantara sanjungannya tentang Muhammad Saw. Ia berkata, " Pria yang jujur dan taat; jujur dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran. Bagi mereka, dia selalu berarti. Seorang pria yang agak pendiam; diam ketika tidak ada yang perlu dikatakan; tapi tegas, bijak, tulus ketika berbicara; selalu memberi pencerahan atas persoalan. Inilah ucapan yang memang benar-benar berharga!"
Dia melanjutkan dan berkata, " Saya bermaksud mengatakan bahwa saya bisa melihat semua kebaikan pada dirinya." Dengan demikian banyak cendekiawan Barat yang ikut menyanjung Muhammad Saw. seperti firman-Nya dalam surah al-Insyrah ayat 4 yang berbunyi, " Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu. "
Seperti yang diungkapkan oleh Warren Bennis, seorang penulis tentang kepemimpinan, " Pemimpin adalah orang yang melakukan hal yang benar, manajer adalah orang yang melakukan dengan benar. " Keduanya ada pada diri Muhammad Saw. sehingga kinerja Beliau dalam sepuluh tahun pengembangan Islam yang dimulai dari kota Madinah sampai wilayah jazirah Arab. Kinerja ini penulis simpulkan sangat gemilang. Oleh karena itu jika pada saatnya negeri ini melakukan pilihan pemimpin, maka carilah pemimpin dengan ciri-ciri tersebut diatas meskipun tidak persis sama.
Semoga model kepemimpinan ini bisa menjadikan inspirasi generasi muda muslim untuk meraih dan mendarma baktikan pada negeri tercinta ini.
Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal