Dampak Kebijakan Obama

Trend Islam di AS

Dampak Kebijakan Obama

Nasaruddin Umar - detikHikmah
Jumat, 24 Feb 2023 05:30 WIB
Poster
Trend Islam di AS. Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Seperti halnya Presiden Thomas Jefferson, Presiden Obama juga mewariskan sebuah paradigma baru dalam hubungan antar umat beragama di AS. Tanpa mengabaikan Presiden dan tokoh-tokoh AS lainnya, kedua Presiden ini secara nyata melahirkan kebijakan yang berdampak positif dan sangat nyata di dalam masyarakat.

Siapapun yang melihat kejadian dan peristiwa 11/9, pengeboman tempat-tempat strategis dan menyebabkan ribuan orang tak berdosa korban akibat ulah teroris, pasti sulit membayangkan hubungan baik antara Islam dan umat Islam dengan AS dan para warganya, sulit pulih dalam waktu singkat. Bahkan dibayangkan sebagian orang membayangkan memerlukan paling cepat satu generasi.

Namun yang yang terjadi, peristiwa itu ternyata membawa hikmah lain di luar dugaan. Kebijakan Presiden Obama, tentu tak terpisahkan kebijakan lain yang juga diambil oleh Presiden sebelumnya, membuat warga AS dan komunitas muslim, khususnya di AS, melewati peristiwa tragis itu dengan cepat. Tentu saja bukan melupakan peristiwa itu tetapi mengambil pelajaran berharga dari peristiwa itu sebagai sebuah lesson learning untuk semua pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Islamisme Obama

Komunitas muslim tidak terlalu lama merasa takut dan cemas akan adanya dendam atau kemarahan masif dari kelompok mayoritas, karena para pelaku pengeboman itu adalah warga muslim dan memperatasnamakan Islam. Keluhuran budi pekerti kemanusiaan semua pihak di AS perlu diacungkan jempol. Mereka seperti tidak menyisahkan sedkit pun dendam kepada siapapun. Bisa dibayangkan kalau kejadian itu terjadi di negara lain, mungkin kenyataan berbeda yang akan terjadi. Meskipun warga mayoritas AS bukan muslim tetapi sikap terbuka dan pemaafannya seperti yang diserukan dalam ajaran Islam. Bahkan seandainya jika kejadian itu muncul di negara-negara muslim, belum tentu secepat itu pulih kembali hubungan sosial yang harmonis satu sama lain. Dari satu sisi bisa kita mengatakan, dalam hal tertentu AS sesungguhnya sudah memeraktekkan substansi ajaran Islam.

Faktor Obama (Obama Factors) tidak bisa dipisahkan dari kenyataan indah tersebut di atas. Obama selama memimpin AS tidak pernah terpancing oleh kelompok dan kepentingan manapun. Ia tetap konsisten berpijak di atas landasan ideal Piagam AS. Obama berkali-kali mengatakan: This is America! Dalam berbagai makna yang dikandung dari kalimat itu. Ia juga aktif melakukan diplomasi internasional untuk menciptakan ketenangan dan ketenteraman dunia. Gayung bersambut, negara-negara lain pun mengaminkan gagasan Obama itu sebagai solusi terbaik untuk menciptakan tatanan dunia yang aman dan damai.

ADVERTISEMENT

Obama dalam pidatonya di Universitas Cairo Mesir itu menyerukan agar dunia menatap masalah masa depan dalam visi yang sama, yaitu visi yang beranjak dari masalah-masalah kemanusiaan secara universal. Ini di dasari dengan kenyataan abhwa masalah-masalah global mempunyai tema yang sama dan di hadapi oleh semua Negara. Obama menyerukan kemitraan dan kebersamaan di dalam menyelesaikan suluruh persoalan itu.

Ia menyatakan: "Karena kita telah belajar dari pengalaman baru-baru ini bahwa ketika sistem keuangan melemah di satu negara, kemakmuran di mana pun ikut dirugikan. Ketika jenis flu baru menulari satu orang, semua terkena risiko. Ketika satu negara membangun senjata nuklir, risiko serangan nuklir bagi semua negara ikut naik. Ketika kelompok ekstrim keras beroperasi di satu rangkaian pegunungan, rakyat di seberang samudera pun ikut menghadapi bahaya. Dan ketika mereka yang tak bersalah di Bosnia dan Darfur dibantai, itu menjadi noda dalam nurani kita bersama. Itulah artinya berbagi dunia di abad ke-21. Inilah tanggung jawab kita kepada satu sama lain sebagai umat manusia".




(lus/lus)

Hide Ads