Kota Madinah sebelumnya bernama Yatsrib. Penggantian nama ini terjadi setelah Rasulullah SAW hijrah.
Disebutkan dalam buku Kisah Nabi Muhammad SAW karya Yoyok Rahayu Basuki, Yatsrib berasal dari nama Yatsrib bin Mahlail. Ia merupakan keturunan raja-raja Amaliqah yang dulu pernah berkuasa di kota tersebut.
Kota tersebut kemudian diganti menjadi Madinah setelah Nabi SAW hijrah. Sosok yang mengganti nama Kota Yatsrib menjadi Kota Madinah adalah Nabi Muhammad SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Kitab Tuhfah al-Maudud bi Ahkam al-Maulud karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah disebutkan, Nabi Muhammad SAW mengganti nama Kota Madinah yang dulunya Yatsrib menjadi Thayyibah, sebagaimana terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
Abu Humaid meriwayatkan, "Kami kembali dari Perang Tabuk bersama Nabi SAW. Setelah mendekati Madinah, beliau berkata, 'Ini adalah Thayyibah.'"
Adapun, dalam Shahih Muslim, Jabir ibn Samrah menuturkan, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Allah menyebut Kota Madinah dengan nama Thayyibah. Dia sangat tidak suka menyebut Yatsrib. Allah menyebut nama Yatsrib hanyalah saat berbicara tentang orang-orang munafik.'"
Sebagaimana Allah SWT berfirman,
وَاِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اِلَّا غُرُوْرًا ١٢ وَاِذْ قَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ يٰٓاَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوْا ۚوَيَسْتَأْذِنُ فَرِيْقٌ مِّنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ بُيُوْتَنَا عَوْرَةٌ ۗوَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ ۗاِنْ يُّرِيْدُوْنَ اِلَّا فِرَارًا ١٣
Artinya: "(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang di hatinya terdapat penyakit berkata, "Apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanyalah tipu daya belaka." (Ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, "Wahai penduduk Yasrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu. Maka, kembalilah kamu!" Sebagian dari mereka meminta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)." Padahal, rumah-rumah itu tidak terbuka. Mereka hanya ingin lari (dari peperangan)." (QS Al Ahzab: 12-13)
Perintah untuk mengganti nama Kota Yatsrib menjadi Madinah turut disebutkan dalam Sunan an-Nasa'i. Rasulullah SAW bersabda,
"Aku diperintah mengganti nama sebuah negeri yang telah mengusir banyak perkampungan. Mereka menyebut Yatsrib padahal ia adalah Madinah. Negeri itu menyisihkan orang-orang sebagaimana alat peniup besi menyisihkan kotoran besi."
Keadaan Kota Madinah sebelum Nabi Muhammad Hijrah
Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Abu Achmadi dan Sungarso, Kota Madinah yang sebelumnya bernama Yatsrib adalah sebuah daerah yang terletak di sebelah utara Makkah. Wilayah ini memiliki tanah yang subur dan menjadi daerah yang cocok dijadikan lahan pertanian. Mayoritas penduduknya bercocok tanam dan beternak.
Selain memiliki tanah yang subur, kota ini juga memiliki posisi yang sangat strategis karena terletak di jalur perdagangan yang menghubungkan Yaman di selatan dan Suriah di utara, sebagaimana dijelaskan dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Fida' Abdilah dan Yusak Burhanudin.
Dijelaskan lebih lanjut, Kota Yatsrib terdiri atas dua kelompok besar, yaitu kelompok Arab dan Yahudi. Bangsa Arab bermigrasi dari wilayah selatan, sedangkan bangsa Yahudi bermigrasi dari wilayah utara. Orang-orang Arab ini kemudian mendominasi wilayah Yatsrib pada saat itu. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, bani Aus dan bani Khazraj.
Sejak awal, masyarakat setempat lebih terbuka terhadap dakwah Rasulullah SAW, bahkan mereka mengajak Rasulullah SAW untuk hijrah ke Yatsrib yang sekarang bernama Madinah.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!