9 Sunnah Khutbah Jumat yang Perlu Diketahui Khatib

9 Sunnah Khutbah Jumat yang Perlu Diketahui Khatib

Cicin Yulianti - detikHikmah
Minggu, 11 Des 2022 16:30 WIB
Masjid Istiqlal menggelar salat Jumat dengan merapatkan saf di bulan Ramadan tahun ini. Meski begitu, protokol kesehatan tetap diterapkan guna cegah Corona.
Ilustrasi sholat jumat. Ada sembilan sunnah kutbah Jumat yang perlu diketahui oleh seorang khatib Jumat (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Saat menjadi khatib salat Jumat, seseorang harus memperhatikan sunnah-sunnah yang dapat dilakukan ketika melakukan khutbah Jumat. Sunnah khutbah adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh khatib sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Adapun anjuran melakukan salat Jumat ini disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumuah : 9)

Sunnah - Sunnah Khutbah

Mengutip buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula Jumat 7 Menit karya Irfan Maulana, terdapat sembilan sunnah khutbah yang harus diketahui oleh khatib, di antaranya adalah:

ADVERTISEMENT

1. Melakukan khutbah di atas mimbar


Anjuran melakukan sunnah khutbah yakni berdiri di atas mimbar disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW. Jika khatib tidak berdiri di atas mimbar maka cukup digantikan dengan tempat yang lebih tinggi. Tujuan dari berdirinya seorang khatib di atas mimbar adalah untuk membuat pesan khutbah dapat tersampaikan secara efektif kepada para jamaah shalat Jumat.


2. Khutbah menghadap ke para jamaah


Khatib yang melakukan khutbah dianjurkan untuk menghadap para jamaah atau tidak membelakangi jamaah. Begitu pun dengan jamaah, mereka dianjurkan untuk menghadap dan melihat sang khatib.

Sunnah khutbah menghadap ke para jamaah ini sebagaimana diriwayatkan oleh Adi bin Tsabit dari ayahnya, ia pernah berkata, "Nabi SAW saat berdiri di atas mimbar, para sahabatnya menghadapkan wajahnya kepada beliau." ( HR. Ibnu Majah)

3. Adzan sebelum khutbah


Pada masa Rasulullah SAW, adzan hanya dilakukan sekali oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq yakini pada saat Rasulullah SAW mengambil posisi duduk di atas mimbar. Namun pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, adzan baru dilakukan dua kali karena menurut Utsman, hal tersebut perlu dilakukan untuk memanggil jamaah lebih banyak lagi.

4. Membacakan khutbah dengan suara lantang dan jelas


Menyampaikan khutbah secara lantang harus dilakukan untuk menggugah antusias dari jamaah agar semangat dalam menerima pesan khutbah. Hal ini berdasarkan pada sunnah fi'liyyah (perilaku) Rasulullah SAW saat menyampaikan khutbahnya.

5. Mengucapkan salam sebelum khutbah


Sunnah khutbah Jumat lainnya adalah mengucapkan salam sebelum khutbah kepada para jamaah. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah bahwai Jabir bin Abdillah melihat Rasulullah SAW apabila telah naik ke atas mimbar, Rasulullah SAW mengucapkan salam.

6. Melakukan khutbah dengan durasi yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek


Khutbah yang dilakukan secara panjang lebar dan lupa waktu akan membuat jamaah merasa bosan dan tidak dapat menangkap dengan baik pesan yang disampaikan.

Hal ini berdasarkan hadits dari Ammar bin Yasir ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan pendeknya khutbah bagian dari kefahamannya. Maka panjangkanlah shalat dan pendekkanlah khutbah. (HR. Muslim)

7. Memegang tongkat dengan tangan kirinya


Dalam melakukan khutbah Jumat Rasulullah SAW memegang sebuah tongkat atau busur. Hal ini diriwayatkan oleh Al-Hakam bin Hazn ra, ia berkata,"Aku bertamu ke Rasulullah SAW dan menginap beberapa hari. Kami sempat ikut mendengarkan khutbah Jumat Rasulullah SAW. Nabi SAW berpegangan pada tongkat atau busur panas, memuji Allah dan menyampaikan kalimat yang singkat, baik dan berkah. (HR. Ibnu Majah).


8. Khutbah yang disampaikan mudah dipahami oleh jamaah


Perkara sulit akan dapat mudah dipahami jika seseorang yang menyampaikan dapat menggunakan bahasa dan penyampaian yang mudah dipahami pendengar. Oleh karena itu, dalam menyampaikan khutbah ini, seorang khatib harus mampu menggunakan bahasa yang dapat diterima oleh para jamaah.

9. Duduk di antara dua khutbah dalam durasi bacaan surat Al-Ikhlas


Duduk di antara dua khutbah Jumat merupakan syarat dalam salat Jumat. Hal ini disebutkan oleh Imam Syafi'i dan ulama Syafiiyah, bahwa uduk di antara dua khutbah merupakan bagian syarat-syarat khutbah Jumat. Namun, selain menjadi syarat rangkaiannya dapat menjadi sunnah sekaligus jika lamanya sama seperti durasi membaca surat Al-Ikhlas.




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads