Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal atau tahun ini bertepatan dengan 8 Oktober 2022. Ada sejumlah ayat Al-Qur'an maupun hadits yang menerangkan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut.
Peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW diceritakan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 570 Masehi, tepatnya pada hari Senin di Kota Mekkah. Beliau SAW bersabda,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur'an (pertama kali)." (HR Muslim)
Selain hadits tersebut, berikut ayat yang berkaitan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Ayat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
1. Surah Yunus Ayat 58
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ٥٨
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (QS Yunus: 58)
2. Surah Al Anbiya Ayat 107
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٠٧
Artinya:"Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS Al Anbiya: 107)
Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang saudagar yang sering bepergian ke Negeri Syam dan Aminah binti Wahab, seorang wanita di kalangan Quraisy dengan nasab mulia.
Di masa kelahirannya, Rasulullah SAW sudah dalam kondisi yatim, karena ayahnya, Abdullah, meninggal sejak ia masih dalam kandungan sang ibu.
Kelahiran Nabi Muhammad kemudian diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini tidak ada di masa kenabian melainkan baru ada setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Ada beberapa versi mengenai sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk pertama kalinya. Merangkum berita detikHikmah detikcom, versi pertama menyebut perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Ismailiyah (Fafidhah). Dinasti ini berkuasa di Mesir pada 362-567 Hijriyah.
Pada masa tersebut, mereka juga melakukan perayaan lain, seperti hari Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fatimah, dan lainnya.
Kemudian, versi kedua menyebut, awal mula perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri.
Dikisahkan, saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan, Muzhaffar mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya. Ia juga memberikan hidangan, hadiah, hingga sedekah kepada fakir-miskin.
Versi ketika, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diadakan oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih. Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin dalam rangka menghadapi Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerusalem.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dibawakan oleh Wali Songo sekitar tahun 1404 Masehi. Perayaan tersebut dilakukan dalam rangka dakwah, yakni menarik hati masyarakat untuk memeluk agama Islam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal