Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Toni Toharudin memastikan kebocoran soal yang pernah terjadi selama Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak mempengaruhi hasil dari ujian tersebut.
"Dari kejadian atau peristiwa TikTok tersebut, dari pantauan kami melalui Command Center TKA bisa kami sampaikan bahwa soal kebocoran yang terjadi tidak berpengaruh kepada hasil tes kemampuan," kata Toni dalam Taklimat Media Laporan Pelaksanaan TKA Jenjang SMA 2025 dan Persiapan TKA Jenjang SD & SMP 2026 di Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin (22/12/2025).
Soal Bocor Dicek-Dianalisis Lewat Statistik
Toni menjelaskan nilai-nilai TKA dirancang berbeda berdasarkan zona dan sesi. Setelah isu foto-foto soal TKA beredar, dilakukan pengecekan butir soal yang dijawab benar peserta gelombang 1.
Lalu, dibandingkan dengan peserta gelombang 2. Hasil analisis untuk semua mata pelajaran menunjukkan tidak ada kenaikan jumlah butir dijawab benar yang sistematik pada peserta gelombang 2.
Toni mencontohkan pada mata pelajaran biologi. Pada mata pelajaran tersebut tersebut, jumlah soal sebanyak 30 butir.
"Kita coba membuat analisis dalam statistik berbagai alat untuk mengetes tentang dua populasi perbedaannya seperti apa dan kita lihat grafiknya di sini bahwa hasil TKA untuk gelombang 1, gelombang 2 untuk mata pelajaran biologi ini perbedaannya sangat kecil dibandingkan dengan total soal-soal biologi itu adalah 30 soal," katanya.
Sementara standard error-nya 1,01. Adapun selisih rerata butir soal dijawab benar gelombang 2 dengan gelombang 1 adalah -0,26.
Nilai -0,26 tersebut disebut Toni sangat kecil dibandingkan total soal biologi sejumlah 30 butir. Begitu juga pada mata pelajaran lainnya.
"Dan histogram kedua gelombang ini memperlihatkan pola yang sangat berbeda. Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kebocoran soal di TikTok terhadap pelaksanaan ujian," katanya.
TKA Tidak Bersifat Strategis
Toni mengatakan TKA tidak bersifat strategis dan dirancang untuk mengakomodir kebutuhan minat murid. Adapun sistem skoring TKA memanfaatkan Item Response Theory (IRT) model 2 (two) Paraterer Logistics.
"Kemampuan murid ini bisa dibedakan secara lebih adil dan juga sangat informatif kemudian penentuan kategori capaian ini dilakukan dengan standar setting yang melibatkan guru dari berbagai daerah secara transparan," tegas Toni.
Selain itu, nilai antara murid akan berbeda meski memiliki jumlah soal benar yang sama. Pasalnya, setiap soal memiliki bobot yang berbeda.
"Sekali lagi bahwa tidak ada dampak sistemik dari isu kebocoran soal. Jadi kita sudah menskenariokan membuat variasi soal, kemudian juga dilihat dari kondisi wilayah dan lain-lain secara fakta bahwa tidak menunjukkan ada kebocoran soal," katanya.
Simak Video "Video Mendikdasmen Sebut TKA 2025 Berjalan Lancar: Ada Masalah, Tapi Sangat Sedikit"
(cyu/faz)