Uni Eropa memutuskan untuk memasukkan pendidikan iklim ke dalam kurikulum siswa taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Kebijakan ini merupakan bagian dari rencana iklim Uni Eropa 2025.
Ada 27 negara anggota Uni Eropa yang bakal menerapkan pendidikan iklim tersebut. Para pelajar di Uni Eropa akan mempelajari ilmu iklim, dampak perubahan iklim di lingkungan sekitar, serta keterampilan kerja terkait, sebagai bagian dari kurikulum resmi Uni Eropa untuk menghadapi krisis iklim.
Pendidikan Iklim
Setiap negara yang menandatangani kesepakatan iklim Paris wajib menyusun Nationally Determined Contribution (NDC), yaitu rencana iklim nasional yang memuat target dan tindakan terkait perubahan iklim.
Pedoman untuk kementerian pendidikan menyajikan rencana ini sebagai janji publik yang mengkaitkan pengurangan emisi, langkah-langkah adaptasi, dan kebijakan sosial dalam satu paket terpadu. Ketika pendidikan iklim dimasukkan dalam dokumen tersebut, materi di kelas akan mencakup jadwal pelaksanaan, anggaran yang dialokasikan, tanggung jawab guru dan sekolah.
Bagi Eropa, penerapan kebijakan ini berarti akan ada pelatihan guru, materi pembelajaran baru, dan penilaian akan dipantau sebagai bagian dari kemajuan iklim, bukan sekadar tambahan opsional.
Pelaksanaan komitmen pendidikan iklim dikoordinasikan oleh Komisi Eropa. Tim pendidikan iklim kini fokus memastikan sistem sekolah selaras dengan target iklim jangka panjang.
Belajar Iklim dan Keterampilan untuk Pekerjaan Hijau
Dalam pendekatan baru ini, siswa diharapkan belajar green skills, yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang yang mengurangi emisi atau melindungi lingkungan. Kemampuan ini bisa berupa mengatur penggunaan energi di bisnis lokal hingga merencanakan transportasi atau pertanian yang ramah lingkungan.
Bank Dunia menyebut pendidikan penting untuk menghadapi perubahan iklim karena bisa membentuk perilaku, membangun keterampilan, dan mendorong inovasi. Bank Dunia juga mengingatkan perubahan iklim sudah mengganggu sekolah, sehingga guru dan siswa perlu dipersiapkan agar belajar tetap berjalan lancar.
Riset Linkedin menunjukkan antara 2022 dan 2023, jumlah pekerja dengan setidaknya satu keterampilan hijau naik 12,3 persen. Sementara, lowongan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan itu naik 22,4 persen.
PBB memperkirakan transisi ke ekonomi hijau bisa menciptakan lebih dari 100 juta pekerjaan baru di dunia pada 2030.
Pendidikan Bertransformasi
Untuk siswa usia dini, pelajaran di masa depan kemungkinan akan mengaitkan cuaca, makanan, dan penggunaan energi di lingkungan sekitar dengan konsep iklim secara sederhana, sehingga pendidikan iklim tidak hanya muncul sekali setahun di Hari Bumi.
Seiring bertambahnya usia, siswa akan mempelajari materi iklim di berbagai mata pelajaran seperti sains, geografi, ekonomi, dan kewarganegaraan. Sehingga, mereka memahami bagaimana ilmu pengetahuan, politik, dan keuangan saling terkait dalam pengambilan keputusan nyata.
Institusi pendidikan dan program pelatihan bagi guru kemungkinan perlu menambahkan modul baru tentang ilmu iklim, dampak lokal, dan cara membahas topik sensitif tanpa menimbulkan rasa takut. Persiapan ini penting karena banyak tenaga pengajar merasa kurang siap menjawab pertanyaan siswa tentang perubahan iklim, terutama yang berkaitan dengan politik atau gaya hidup keluarga.
Di Kenya, pendidikan iklim sudah menjadi fokus utama dalam rencana iklim nasional terbaru. Di sana, mitra-mirtra pendidikan juga didorong untuk mendukung langkah-langkah selanjutnya.
Misinformasi dan Kecemasan Iklim
Generasi muda, terutama siswa, saat ini sering dibanjiri berita tentang cuaca ekstrem, politik, dan berbagai klaim terkait perubahan iklim. Jika tanpa pemahaman dasar tentang cara kerja sistem iklim, bagaimana berbagai faktor saling berkaitan, dan beragam solusi yang bisa diterapkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, siswa akan kesulitan menilai informasi yang mereka terima dari berbagai sumber dan menentukan mana yang bisa dipercaya.
Katarzyna Wrona dari Kementerian Iklim dan Lingkungan Polandia menyebut pendidikan iklim di Nationally Determined Contribution (NDC) Uni Eropa penting untuk membekali siswa dengan green skills.
"Dimasukkannya pendidikan iklim dalam NDC Uni Eropa merupakan langkah penting untuk membekali siswa dengan keterampilan ramah lingkungan," kata Katarzya, dikutip dari Earth.
Sharan Burrow, mantan guru, mengatakan banyak orang dewasa kini menyadari bahwa selama masa sekolah, mereka hampir tidak mendapat pelajaran yang mengajarkan tanggung jawab praktis terhadap perubahan iklim.
"Kami tumbuh besar mempelajari tentang hutan, lautan, dan sungai-sungai besar di dunia," kata Sharan.
Pelajaran tentang penyebab, dampak, dan solusi perubahan iklim bisa memberi siswa rasa kontrol. Kemudian, melalui informasi yang jelas serta proyek nyata di komunitas, kecemasan mereka bisa diubah menjadi tindakan nyata.
Belajar Iklim Bersama Guru dan Siswa
Memasukkan pendidikan iklim ke dalam rencana iklim nasional merupakan langkah awal dan pemerintah di Eropa perlu menganggarkan dana untuk pelatihan guru, materi pembelajaran baru, gedung sekolah yang aman, serta dukungan jangka panjang bagi sekolah. Kelompok masyarakat sipil, serikat guru, jaringan pemuda, dan organisasi seperti Earthday.org mendorong para negosiator di COP30 agar pendanaan nyata tersedia untuk sekolah, termasuk untuk pelatihan guru, pengembangan materi pembelajaran, dan proyek pendidikan iklim di komunitas.
Mereka berpendapat dana iklim seharusnya tidak hanya digunakan untuk proyek seperti panel surya atau tanggul laut, tetapi juga dialokasikan untuk rencana pelajaran, pelatihan dan pendampingan guru, serta kemitraan lokal yang mendukung pendidikan iklim.
Para advokat muda di Eropa berhasil meyakinkan para pemimpin untuk menjadikan pendidikan sebagai bagian dari kebijakan iklim, sehingga tidak lagi dianggap sekadar isu sosial.
"Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pemuda, dan masyarakat sipil," kata Sigurd Krabbe, dikutip dari sumber yang sama.
Saat rencana iklim Eropa yang baru diterapkan, siswa dari usia lima tahun hingga remaja akan melihat topik perubahan iklim muncul tidak hanya di pelajaran sains, tetapi di seluruh kegiatan sekolah mereka.
Jika pemerintah-pemerintah di Eropa menindaklanjuti janji ini, pendidikan iklim akan mulai terlihat bukan sebagai topik khusus, tetapi sebagai keterampilan dasar yang penting untuk kehidupan di abad ke-21.
Penulis merupakan peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom.
Simak Video "Video: Gucci-Loewe Didenda Uni Eropa, Totalnya Rp 3 Triliun!"
(nah/nah)