Sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh tengah dilanda banjir dan tanah longsor imbas cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem dipicu oleh Siklon Tropis Senyar. Sampai kapan cuaca ekstrem terjadi?
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan Siklon Tropis Senyar bergerak dengan tekanan udara minimum di pusat mencapai sekitar 998 hPa dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 43 knot (80 km/jam). Siklon ini bergerak ke arah barat menuju wilayah daratan Aceh dan dapat berdampak signifikan terhadap potensi terjadinya hujan sangat lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang di wilayah sekitarnya.
"Dalam 24 jam ke depan, Siklon Tropis Senyar bergerak ke arah barat hingga barat daya dan masih di daratan Aceh dengan kecepatan pergerakan 4 knot (7 km/jam), sedangkan dalam 48 jam ke depan Siklon Tropis Senyar diperkirakan akan menurun intensitasnya menjadi Depresi Tropis," kata Faisal dalam konferensi pers di Gedung Command Center MHEWS, BMKG, Jakarta (26/11/2025), dikutip Kamis (27/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di Aceh dan Sumut, intensitas hujan juga diprediksi meningkat di sejumlah wilayah seperti Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, hingga Jakarta. Hujan akan berlangsung hingga 1 Desember 2025.
Prospek Cuaca 28 November-1 Desember 2025 Menurut BMKG
1. Peningkatan hujan dengan intensitas sedang
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Kep. Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Papua Barat
Papua Pegunungan
Papua
Papua Selatan
2. Siaga (Hujan lebat - sangat lebat)
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
3. Angin Kencang
Aceh
Sumatera Utara
Kapan Puncak Musim Hujan 2025
Untuk diketahui, bahwa awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi dalam waktu bersamaan. Sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan misalnya, telah memasuki musim hujan sebelum September 2025. Sementara sebagian besar daerah mulai Oktober dan November 2025.
Dibanding musim hujan tahun lalu, pada 2025 ini musim hujan maju atau datang lebih awal. Meski begitu, untuk durasi musim hujan 2025 diprediksi akan berlangsung lebih panjang.
Menurut BMKG, puncak musim hujan 2025/2026 diprediksi banyak terjadi pada November hingga Desember 2025 di Indonesia bagian barat. Sementara di Indonesia bagian selatan dan timur akan terjadi pada Januari hingga Februari 2026.
Karena mendekati puncak musim hujan, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi secara mendadak.
Faisal berharap masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. BMKG juga mengimbau agar masyarakat tenang dan terus mengikuti informasi resmi BMKG serta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, peringatan dini juga sangat penting untuk diketahui agar aksi mitigasi dapat dilakukan sedini mungkin demi meminimalisir kerusakan dan jatuhnya korban.
"Dengan prinsip awas, siaga, selamat, diharapkan peringatan dini BMKG dapat dimitigasi dengan baik demi meminimalisir kerusakan dan korban jiwa. Jadi, early warning menghadirkan early action, menuju zero victim," pungkasnya.
(faz/nwk)











































