Terbaru! Daftar Hewan dan Tumbuhan Punah 2025, Paling Banyak dari Australia

ADVERTISEMENT

Terbaru! Daftar Hewan dan Tumbuhan Punah 2025, Paling Banyak dari Australia

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 19 Nov 2025 16:30 WIB
Penampakan Burung curlew berparuh ramping (Numenius tenuirostris), yang kini dinyatakan IUCN sudah punah.
Penampakan Burung curlew berparuh ramping (Numenius tenuirostris), yang kini dinyatakan IUCN sudah punah. Foto: Elizabeth Gould & Edward Lear, Public domain, via Wikimedia Commons
Jakarta -

Lembaga Konservasi Alam Internasional atau The International Union for The Conservation of Nature (IUCN) kembali merilis daftar hewan dan tumbuhan yang baru dinyatakan punah pada 2025. Beberapa di antaranya berasal dari Australia.

Laporan ini dirilis sejak 10 Oktober 2025 lalu usai Kongres Konservasi Dunia IUCN 2025 digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Secara umum, laporan tersebut menyoroti tiga hal.

Pertama keadaan anjing laut Arktik yang kini terancam perubahan iklim, kedua separuh spesies burung di dunia terus menurut, dan terakhir tentang populasi penyu hijau global kini membaik. Pada kongres ini, IUCN juga memperbaharui red list IUCN atau daftar merah IUCN tentang keadaan hewan-tumbuhan dunia yang masuk dalam pemantauan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Merah IUCN di 2025 mencakup 172.620 spesies dengan 48.646 di antaranya terancam punah. Di akhir, laporan tersebut juga menyebutkan 6 spesies terbaru yang sudah masuk ke dalam kategori punah pada 2025.

Dikutip dari laman resmi IUCN dan berbagai sumber tambahan, Rabu (19/11/2025) berikut daftarnya.

ADVERTISEMENT

6 Spesies Baru yang Dinyatakan Punah Oleh IUCN

1. Tikus Tanah Pulau Christmas

Tikus Tanah Pulau Christmas atau Crocidura trichura merupakan salah satu spesies yang berasal dari pulau Christmas di Australia. Hewan ini terlihat terakhir pada 1980-an hingga akhirnya dinyatakan IUCN punah pada 2025.

Mongabay menyatakan tikus ini berwarna hitam, berbulu halus, berhidung tajam, dan berat tubuhnya hanya 5-6 gram. Tikus Tanah Pulau Christmas biasa bergerak di jalur akar dan dedaunan pulau tersebut.

Di malam hari, ia kerap mengeluarkan teriakan tipis yang melengking meskipun bagi kelelawar seperti sebuah bisikan. Tetapi, hutan tersebut kini sepi usai Crocidura trichura dinyatakan punah.

Kepunahan tikus ini menjadi spesies mamalia ke-39 di Australia. Di 2024 lalu, kadal hutan dan kelelawar pipistrelle dari Pulau Christmas juga dinyatakan punah.

Salah satu penyebab kepunahan kelelawar ini diduga karena hilangnya habitat mereka di pulau Christmas. Selain itu, pemangsaan dan persaingan dari spesies lain turut memengaruhi penurunan populasi hewan-hewan ini.

2. Spesies Siput Kerucut

Mirip dengan Tikus Tanah Pulau Christmas, spesies siput kerucut atau Conus lugubris juga dinyatakan punah sejak akhir 1980-an sampai akhirnya dinyatakan resmi di 2025. Conus lugubris merupakan spesies siput laut.

Masuk dalam genus Conus, siput ini bersifat predator dan berbisa. Mereka mampu menyengat manusia sehingga harus ditangani dengan hati-hati.

Ukuran cangkang hewan ini kecil sekitar 1-2,4 cm seperti yang dikutip dari INaturalist. Cangkangnya beralur halus dan menjadi kasar di pangkalnya.

Hewan ini punya cangkang dengan warna coklat kehitaman dengan banyak bintik putih kecil. Dulunya, spesies ini banyak ditemukan di daerah Pantai Matiota, Sao Vincente, Cape Verde Afrika. Namun, kini telah dinyatakan sebagai hewan punah.

3. Burung Curlew Berparuh Ramping

Burung curlew berparuh ramping (Numenius tenuirostris) merupakan burung pantai migrasi yang terakhir tercatat di Maroko pada 1995. Hewan ini memiliki tubuh kecil, panjangnya 36-41 cm dan lebar sayap 77-88 cm.

Setelah dewasa, bagian atas tubuh burung ini akan berwarna cokelat keabu-abuan. Sedangkan pantat dan punggungnya berwarna keputihan.

Hewan ini memakan invertebrata kecil di lumpur yang lunak. Burung ini menjadi sangat langka pada akhir abad ke-20 yang saat itu diperkirakan hanya berjumlah kurang dari 50 ekor burung.

Penampakan terakhir yang terverifikasi terjadi di Maroko pada 1995. Penyebab penurunan spesies ini tidak pasti, tapi kemungkinan karena hilangnya habitat dan perburuan.

4. Diospyros angulata

Sulit untuk menjelaskan secara umum Diospyros angulata sebagai tanaman yang seperti apa. IUCN menjabarkannya sebagai sebuah spesies dalam genus yang sama dengan pohon eboni.

Penemuannya terakhir tercatat pada awal tahun 1850-an. Laman iNaturalist bahkan tidak memiliki daftar penjelasan pasti dari spesies ini.

Dituliskan bila: Diospyros angulata is a species of plants with 0 observations. Dalam bahasa Indonesia dijabarkan bila tumbuhan ini tidak pernah diamati atau 0 pengamatan.

5. Tiga Mamalia Australia

Ada tiga mamalia yang dinyatakan punah pada daftar ini. Ketiganya adalah marl (Perameles myosuros), bandicoot belang tenggara (Perameles notina), dan bandicoot berpalang Nullarbor (Perameles papillon). Ketiganya masuk dalam spesies bandicoot atau sejenis marsupialia asli Australia.

Perameles myosuros merupakan hewan asli Australia bagian selatan. INaturalist menyatakan tidak dijelaskan secara pasti kapan hewan ini punah lantaran buruknya pengumpulan data dan kebingungan antara berbagai spesies Paramels.

Namun, kemungkinan penyebab kepunahan tiga hewan mamalia asli Australia tersebut karena pemangsaan kucing dan rubah liar. Ketiganya juga semakin kehilangan habitat tempat tinggalnya.

6. Tanaman Asli Kepulauan Hawaii

Tanaman asli Kepulauan Hawaii atau Delissea sinuata menjadi spesies terakhir yang masuk dalam daftar punah IUCN 2025. Ini menjadi pertama kalinya tanaman tersebut masuk dalam daftar merah IUCN.

Laman Plantamour menjelaskan bila Delissea sinuata masih satu spesies dengan tumbuhan berbentuk perdu dari famili Campanulaceae. Tumbuhan ini berasal dari wilayah beriklim tropis basah di Kepulauan Hawaii (Oahu barat).

Sebutannya dalam bahasa Inggris terkenal sebagai waianae range delissea. Sedangkan nama ilmiah tumbuhan ini pertama kali dipublikasikan oleh botanis William (Wilhelm) Hillebrand pada tahun 1888.

Demikianlah 6 spesies hewan dan tumbuhan yang dinyatakan punah pada 2025. Yuk tetap jaga kelestarian alam kita agar tak semakin panjang daftar hewan dan tumbuhan punah di tahun-tahun berikutnya.




(det/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads