Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menemukan sejumlah kecurangan pada pelaksanaan TKA 2025 jenjang SMA/sederajat. Tindakan ini dilakukan oleh siswa hingga pengawas ujian.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun ini diikuti oleh 3.139.971 peserta dari 34.948 satuan pendidikan. AdapunTKA jenjang SMA/sederajat dibagi dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama dan kedua untuk SMA, SMK, madarasah aliyah, dan madrasah aliyah kejuruan. Kemudian jenjang PPKS ullah pada gelombang ketiga.
Statistik Pelanggaran TKA 2025 Jenjang SMA/Sederajat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan pelaksanaan TKA tahun ini tidak terlepas dari pelanggaran, baik yang dilakukan oleh peserta, pengawas, maupun teknisi ujian.
Statistik pelanggaran TKA 2025 jenjang SMA/sederajat adalah sebagai berikut:
Penggunaan gawai saat pelaksanaan TKA: 4 peserta tes
Live streaming pada saat pengerjaan TKA: 8 peserta tes dan 6 pengawas/teknis ujian
Menjual soal TKA: 3 peserta tes
Usaha pembocoran soal TKA melalui TikTok: 11 peserta tes
Usaha pembocoran soal TKA melalui grup WA: 28 peserta tes
Usaha pembocoran soal melalui platform: 1 peserta tes
Memberitakan usaha pembocoran soal di grup wa melalui platform X: 7 peserta tes
Teknisi/proktor yang mempersilahkan peserta tes menggunakan gawai: 1
Tersebar dashbard pengawas: 1 pengawas
Membuat konten latihan soal dengan soal yang tersebar setelah pelaksanaanTKA: 3 pihak eksternal (bimbingan belajar)
Menyoroti pelanggaran TKA kali ini, Mu'ti mengatakan pihaknya akan menindak tegas dan tidak menoleransi praktik-praktik curang.
"Kemendikdasmen akan menindak tegas dan tidak menoleransi praktik-pratik curang yang dilakukan dengan memberikan sanski sesuai dengan pelanggarannya," tegas Mu'ti dalam rapat kerja Kemendikdasmen dengan Komisi X DPR disiarkan dalam Youtube Komisi X DPR RI Channel, Rabu (26/11/2025).
Kendala Pelaksanaan TKA 2025
Selain pelanggaran, Kemendikdasmen juga menemukan sejumlah kendala dalam pelaksanaan TKA tahun ini, yaitu:
1. Pemadaman listrik akibat cuaca ekstrem di empat kabupaten Nusa Tenggara Timur
"Di Nusa Tenggara Timur dijadwalkan ulang untuk melaksanakan TKA susulan pada jadwal yang telah ditentukan dan telah dilaksanakan pada 17 sampai 23 November 2025," tutur Mu'ti.
2. Tidak semua murid mengikuti simulasi mandiri dan tidak semua satuan pendidikan melaksanakan simulasi TKA.
3. Anggapan soal yang terlalu sulit dan belum diajarkan
4. Serangan siber pada hari keduaTKA.
Serangan siber ke server pusat yang terjadi pada hari kedua TKA tepatnya pukul 13.38 WIB. Kendati demikian, serangan ini tidak berampak langsung pada siswa dan dapat terdeteksi langsung oleh tim. Serangan berhasil diatasi dalam waktu 2 menit 10 detik dan sistem kembali normal.
Mu'ti mengatakan Kemendikdasmen menyadari measih terdapat sejumlah kekurangan dalam pelaksnaan TKA. Ke depannya, pihaknya akan memperbaiki dari segi operasional maupun penguatan integritas.
"Kami terus berupaya secara maksimal untuk menindaklanjuti temuan tersebut agar pelaksanaan TKA ke depapan semakin lancar, efektif dan akuntabel bagi seluruh peserta di seluruh daerah," tegas Mu'ti.
Simak Video "Video: Maudy Ayunda Harap Teknologi Bisa Kurangi Kesenjangan di Dunia Pendidikan"
(nir/nah)