×
Ad

Pemerintah Bakal Buka Kelas Migran di SMA-SMK, Persiapan Kerja di Luar Negeri

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 18 Nov 2025 13:02 WIB
Menko PM Cak Imin dan Menteri P2MI Mukhtarudin jelaskan kelas migran di SMA dan SMK untuk dukung lulusan kerja di luar negeri pada wartawan di Jakarta, Selasa (18/11/2025). Foto: Cicin Yulianti/detikcom
Jakarta -

Program SMK Go Global akan membuka kesempatan kerja di luar negeri bagi 500 ribu lulusan SMA/SMK dan masyarakat umum. Seraya dengan rencana itu, pemerintan akan membuka kelas-kelas migran.

"Kita punya target 2026, insya Allah 500 ribu yang akan diberangkatkan lulusan SMK dan SMA. Yang kedua, kita juga akan membenahi, terutama Pak Menteri P2MI, kerja sama dengan SMK-SMK kelas migran," kata Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor Kemenko PM, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Selasa (18/11/2025).

Kelas tersebut menurut Cak Imin nantinya memiliki pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri. Kurikulum akan mengadopsi kompetensi bahasa yang disyaratkan.

"Misalnya kalau ke Jepang, kelas migran SMK jurusan las ke Jepang, kelas 1 sudah mengadopsi bahasa Jepang N4, misalnya gitu. N4 itu prasyarat kompetensi bekerja di Jepang. Yang itu harus langsung diadopsi, tidak usah pakai kurikulum lain," katanya.

Jurusan/Bidang yang Diprioritaskan

Adapun jurusan-jurusan yang diprioritaskan untuk mengikuti SMK Go Global menurut Cak Imin akan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Namun, ia melihat ada beberapa jurusan yang dominan diincar perusahaan asing.

"Sementara yang paling dominan adalah welder, hospitality, sama caregiver, perawatan. Sambil banyak nanti ada kontraktor, ada gedung-gedung, apa namanya, bangunan, konstruksi," katanya.

Ke depannya, pemerintah akan mensubsidi keperluan dokumen hingga pelatihan bahasa. Dana subsidi untuk program ini disebut Cak Imin mencapai Rp 15-25 triliun.

"Jurusan-jurusan yang diminati di sana, lulusannya atau menyesuaikan dengan apa yang di sana. Yang kedua bahasa. Nah, kita akan subsidi dua ini," katanya.

500 Orang Siap Dikirim Desember Ini

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Mukhtarudin mengatakan kick off SMK Go Global dimulai pada Desember 2025. Sudah ada 500 orang yang siap diberangkatkan.

"Pertengahan Desember, yang sudah kita kick off ya, itu ada 500 orang, yang sekarang pelatihannya sedang berjalan," katanya.

Mukhtarudin menyebut ada 4.600 calon pekerja yang dilirik. Namun, yang telah memenuhi standar bahasa dan kompetensi saat ini berjumlah 500 orang.

"Nah di Lampung itu sudah, nanti ada 200 yang di Lampung, yang nanti akan kita lepas. Ini ada hospitality, ada welder (juru las), ada caregiver, dan juga ada beberapa manufaktur yang lain," ujarnya.

Ia membeberkan peluang kerja di luar negeri cukup luas. Namun, lulusan SMK/SMA yang siap kompetensi dan bahasa masih kurang.

"Masih ada 80 persen lagi yang belum didaftar orang. Nah ini kan karena apa? Karena butuh keahlian ini, bahasa ini. Nah artinya demand luar negeri itu terbuka," ujar Mukhtarudin.

"Masih ada 80 persen lagi kurang-lebih yang belum ada supply-nya. Yang belum didaftar. Jadi yang begini, ada 300 sekian ribu lowongan yang baru didaftar, baru 20 persennya," sambungnya.

Namun, Mukhtarudin tak menutup kemungkinan jumlah kebutuhan akan selalu berubah. Lowongan tergantung pafa kondisi ekonomi negara tujuan.

"Tapi semua lagi kembali kepada yang namanya pasar luar negeri, juga kembali kepada keadaan ekonomi negara itu. Kalau negara itu sedang lesu, ya pasti juga akan mengurangi kerja. Makanya parameternya juga semuanya kita hitung," tuturnya.

Dilansir Antara, 93 SMA dan SMK di Provinsi Lampung tengah menjalankan Program Kelas Migran Vokasi. peserta mencapai 2.658 siswa dari target 240 sekolah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Thomas Amirico melalui keterangannya di Bandarlampung, Senin (17/11/2025).

"Sedangkan untuk lebih dari 5.000 siswa lainnya sedang menunggu giliran dan diperkirakan mulai mengikuti pembelajaran pada bulan ini. Di sini ada 37 orang pengajar Bahasa Jepang yang mengajar di SMKN maupun SMAN, dan untuk kekurangan pengajar Bahasa Jepang nanti kami coba tambah dengan 51 pengajar Bahasa Jepang dari eksternal," ucapnya.

Ia menyatakan, dari delapan sektor yang menjadi fokus penyiapan tenaga kerja, di antaranya yakni perawatan (caregiving), manufaktor, dan hospitality.

"Tahun ini beberapa perusahaan Jepang akan datang langsung ke Lampung untuk melihat proses pembelajaran dan menyiapkan rekrutmen. Kami berharap siswa yang telah siap bisa langsung terserap sebagai tenaga kerja," ucap dia.

Kepala Sekolah SMKN 4 Bandarlampung Dewi Ningsih menyatakan 58 siswa di sekolahnya mengikuti Program Kelas Migran Vokasi. Para siswa, khususnya di kelas 12, mendapat penyesuaian jadwal agar proses pembelajaran tidak mengganggu kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

"Kami sudah bersurat ke industri agar PKL berlangsung Senin sampai Kamis, sehingga Jumat sampai Sabtu mereka belajar penuh di sekolah untuk Bahasa Jepang," kata Dewi Ningsih.



Simak Video "Video: Pemerintah Kirim Lulusan SMK Kerja di LN, ke Negara Mana Saja?"

(cyu/twu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork