Sauqi Lulus S2 Unesa dengan IPK 3,99 dan Tanpa Tesis, Ini Rahasianya

ADVERTISEMENT

Sauqi Lulus S2 Unesa dengan IPK 3,99 dan Tanpa Tesis, Ini Rahasianya

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 18 Nov 2025 20:00 WIB
Sauqi Sawa Bikalawan lulus S2 Unesa tanpa Tesis.
Cerita Sauqi Sawa Bikalawan lulus S2 Unesa tanpa Tesis. Foto: dok. Universitas Negeri Surabaya
Jakarta -

Lulus tanpa skripsi bagi jenjang S1 mungkin menjadi prestasi yang mulai banyak dicapai oleh mahasiswa Indonesia. Namun, bagaimana dengan lulus kuliah jenjang S2 tanpa tesis?

Hal itu akhirnya dicapai oleh seorang Sauqi Sawa Bikalawan. Sauqi panggilan akrabnya, berhasil meraih predikat wisudawan terbaik program magister (S2) program studi Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Predikat ini diraihnya dengan prestasi yang sangat luar biasa. Ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99 dan lulus cepat hanya dalam waktu 3 semester atau 1,5 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Sauqi berhasil lulus tanpa mengerjakan tesis. Hal ini dikarenakan karya penelitiannya tembus publikasi jurnal internasional Scopus Q-3, karya ini kemudian direkognisi setara tesis.

ADVERTISEMENT

Sering Ikut Penelitian Sejak S1

Keberhasilan yang diraih Sauqi tentu tak langsung didapat dalam waktu singkat. Diceritakan Sauqi, sejak menjalani studi S1 yang juga ditempuhnya di Unesa, ia sering membantu dosen penelitian.

Dari situ, ia banyak mengetahui berbagai jenis penelitian dan mulai memperdalamnya. Kuliah program magister dengan beasiswa fresh graduate selama 2 semester, membuat Sauqi memanfaatkan kesempatan tersebut.

Pada awal kuliah S2, ia sempat mendapat informasi tentang lulus tanpa tesis dengan proses rekognisi melalui publikasi Scopus Q-3. Namun ketika ditanya, koordinator program studinya menyampaikan belum ada peraturan tersebut.

Meski informasi yang didapatkannya belum pasti, ia tetap mempersiapkan diri. Berlanjut ke semester 2, Sauqi kembali bertanya. Hasilnya benar saja, kebijakan rekognisi mulai diajukan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti.

Mengetahui hal tersebut, ia menyusun artikel dengan judul "Identifying the Evolution of Learning Methods in Physical Education: A Systematic Review of Modern Approaches and Digital Integration (2025)". Penelitian ini tentang transformasi pendidikan jasmani.

"Saya mencoba mengidentifikasi metode pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari awal perkembangan tahun 1800-an sampai 2025 menggunakan pendekatan digital," tuturnya dikutip dari laman resmi Unesa, Selasa (18/11/2025).

Setelah melalui berbagai konsultasi, artikel tersebut akhirnya dikirimkan. Setelah beberapa waktu, Sauqi akhirnya mendapat balasan kabar bahagia.

Bagaimana tidak, artikel Sauqi berhasil tembus dan terpublikasi di Jurnal Internasional Scopus Q-3 tanpa revisi. Pencapaian ini akhirnya membuat Unesa merekognisi penelitian Sauqi dan ia bisa lulus tanpa tesis.

Punya Prestasi Mentereng

Sauqi memang terkenal sebagai sosok yang penuh prestasi akademik, terutama di bidang riset. Adapun daftarnya yaitu:

1. Best Presenter Poster 1 The 10th ACPES International Conference di Malaysia (2024).

2. Best Presenter 3 The 5th International Seminar of Sport and Exercise Science di Indonesia (2024).

3. Mempublikasikan 5 Jurnal Scopus 2025,

4. Memiliki 22 Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

5. Mengikuti berbagai kepanitian seminar internasional.

Tips Berprestasi ala Sauqi

Untuk bisa berprestasi sepertinya, Sauqi memberikan beberapa tips, seperti:

1. Aktif Berpendapat Saat di Kelas

Menurutnya dosen ingin melihat mahasiswa yang berani berpendapat dan berdiskusi bahkan berdebat yang konstruktif. Dengan melakukan hal ini, mahasiswa bisa mendapat pandangan baru dan ilmu tentunya.

2. Saling Membantu Antarteman di Kelas

Sauqi menilai tak ada salahnya untuk memberikan bantuan kepada teman. Terlebih di program S2, bekerja sama adalah salah satu jalan untuk menyelesaikan berbagai tugas.

"Karena banyak yang sudah bekerja sehingga harus bisa bekerja sama," katanya.

3. Berdoa

Bagi Sauqi ketika menghadapi sesuatu, pasti ada berbagai variabel yang tidak bisa dikontrol. Untuk itu, sebagai manusia perlu untuk melibatkan Tuhan dengan berdoa.

"Apapun yang dilakukan, pastia da berbagai variabel lain yang tidak bisa dikontrol dan cara mengontrol variabel tersebut adalah dengan doa," ucap Sauqi.

Setelah lulus S2, Sauqi akan kembali melanjutkan studi ke jenjang S3 dan berharap bisa menjalaninya dengan beasiswa. Ketika kesempatan itu datang, katanya, ia akan mengambilnya sembari terus berdoa dan menjadi pribadi yang lebih baik.




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads