Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin mengatakan program SMK Go Global terbuka untuk lulusan SMA/SMK maupun umum. Ia juga menyebut tidak ada batas usia.
"Nggak ada batas usia. Semua bisa ikut," kata Cak Imin di Kantor Kemenko PM, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).
Meski bertajuk 'SMK Go Global' tetapi Cak Imin menyebut program ini bisa dicoba juga oleh lulusan SMA, S1, dan lainnya. Namun, lulusan SMA/SMK menjadi sasaran prioritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SMK Go Global menyasar 300 ribu lulusan SMA/SMK. Sementara 200 ribu lainnya ditargetkan bagi umum, baik itu lulusan S1 atau kuliah.
Lulusan SMK Akan Dikirim ke Jepang-Turki
Program ini mulai dijalankan dengan kick-off pada Desember 2025. Ada sebanyak 500 lulusan SMA/SMK yang sudah siap berangkat bekerja di luar negeri tahun ini.
"500 ada di Slovakia, Turki, Jepang. Ini sudah ada mulai. Yang sudah mulai itu yang sudah pelatihan. Sudah akan kita siapkan berangkat akhir tahun yang pelatihan." kata Cak Imin.
Adapun negara-negara favorit yang menurut Cak Imin biasanya banyak disasar calon pekerja adalah Jepang, Korea Selatan, Jerman, Hong Kong, Taiwan, dan Turki.
Biaya Dokumen-Paspor Ditanggung Pemerintah
Adapun perbedaan SMK Go Global dengan program di Lembaga Penempatan Tenaga Kerja menurut Menteri Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Mukhtarudin adalah dalam pembiayaan persiapan.
Peserta SMK Go Global akan ditanggung dalam membuat paspor dan dokumen lain. Selain itu, peserta akan diberikan pelatihan skill dan bahasa asing.
"Kita siapkan, mulai dari pelatihan butuh berharga berapa, penempatannya butuh berharga berapa. Karena penempatannya ada dokumen, ada paspor, ada ini, kan itu ada tuh," katanya.
Mukhtarudin menegaskan, hanya lulusan yang sudah mempunyai kompetensi mumpuni dan kemampuan bahasa baik yang bisa dikirim. Tak hanya itu, kondisi jasmani dan rohani pun harus lolos seleksi.
"Ada medical check up, ada tes psikotes. Semuanya harus dilakukan. Nah, baru kita kirim," katanya.
Kepala BP2MI tersebut berharap SMK Go Global dapat mengurangi angka pengangguran yang tinggi di Indonesia. Diketahui, penyumbang lulusan SMK masih jadi penyumbang pengangguran yang cukup besa.
Sembunyikan kutipan teks
"Pengaruhnya terhadap mengurangi pengangguran kita. Nah pemerintah memang mendorong sektor-sektor yang profesional," katanya.
Cak Imin meminta peminat program ini untuk menunggu kabar selanjutnya dari Kemenko PM atau BP2MI. Pihaknya tengah menyusun keseluruhan teknis pendaftaran.
(cyu/twu)











































