Ngobrol Bareng Wamendiktisaintek Stella: Sekolah Garuda hingga Integritas Riset

ADVERTISEMENT

Wawancara Khusus detikEdu

Ngobrol Bareng Wamendiktisaintek Stella: Sekolah Garuda hingga Integritas Riset

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Selasa, 22 Jul 2025 13:00 WIB
Wamendiktisaintek Stella Christie
Wamendiktisaintek Stella Christie Foto: Ari Saputra/detikFoto
Jakarta -

Berkeliling di sejumlah provinsi untuk merintis pembangunan Sekolah Garuda tak bikin Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie terlihat lelah. Stella, 46 tahun, tetap energik saat menerima detikEdu dalam sebuah wawancara khusus di kantornya Grha Kemdiktisaintek, Jakarta, Jumat (18/7/2025) lalu.

Kepada tim detikEdu, dengan penuh semangat, Stella menceritakan hasrat Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia menguasai bidang sains, teknologi, engineering/teknik, dan matematika (STEM).

Salah satu cara mewujudkan ambisi tersebut adalah mendirikan sarana pendidikan berkualitas tinggi yang kemudian disebut Sekolah Garuda. Sekolah ini dirancang menyiapkan talenta muda bidang sains dan teknologi berkelas dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendidikan di Sekolah Garuda yang rencananya mulai dibuka pada tahun ajaran 2026/20227 akan dijalankan dengan kurikulum khusus sebagai bagian dari pendidikan pra-universitas agar tembus di perguruan tinggi ternama di luar negeri.

Wamendiktisaintek Stella ChristieWamendiktisaintek Stella Christie Foto: Ari Saputra/detikFoto

Uniknya, menurut Stella sekolah ini tak didirikan di Pulau Jawa atau ibu kota provinsi. Kebijakan ini untuk membuka akses dan peluang bagi seluruh anak di Indonesia yang memiliki akademik unggul.

ADVERTISEMENT

"Pak Presiden percaya bahwa kita mempunyai Marie Curie dan Einstein di Papua, di Aceh, di Maluku, di semua pelosok Indonesia itu ada talenta-talenta, jadi tersebar," ujar Stella.

Ilmuwan bidang kognitif itu juga menceritakan perjalanannya mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan Sekolah Garuda. "Yang belum dan kayaknya nggak akan itu cuma naik helikopter. Tapi semua sudah dijalani. Hiking, naik motor, naik pick up, naik ferry, naik speed boat," katanya.

Salah satu perjalanannya adalah ke Wakatobi di Sulawesi Tenggara sebagai potensi lokasi. Hanya saja, kemudian lokasi tersebut tak terpilih. Waktu tempuh ke lokasi ini sekitar 9,5 jam dari ibu kota Sultra, Kendari.

"Naik ferry umum, lalu jalan darat, lalu naik speed boat. Speed boat-nya ini lewat laut lepas. Kita pakai dua speed boat karena satu ngga cukup. Sayangnya speed boat yang satu di tengah-tengah jalan mesinnya mogok," ujarnya.

Selain berbicara soal Sekolah Garuda, guru besar di Universitas Tsinghua, China itu juga mengungkapkan sejumlah persoalan yang dihadapi dunia riset di Indonesia.

Mau tahu kisah lengkap perjalanan Stella Christie menyiapkan pembangunan Sekolah Garuda? Kunjungi artikel di bawah ini:




(pal/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads