Komisi X DPR Singgung Kecurangan di SPMB 2025, Ini Respons Mendikdasmen

ADVERTISEMENT

Komisi X DPR Singgung Kecurangan di SPMB 2025, Ini Respons Mendikdasmen

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 16 Jul 2025 16:00 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian
Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian. Foto: YouTube TV Parlemen
Jakarta -

Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di berbagai daerah sudah berakhir. Namun pelaksanaannya menyisakan beberapa masalah, misalnya kecurangan yang dilakukan orang tua siswa.

Seperti dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian dalam Rapat Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu (16/7/2025).

"Di beberapa daerah kami menerima laporan termasuk di Nusa Tenggara Barat, di Dapil saya Pak Menteri, kreativitas orang tua ini sepertinya luar biasa sekali. Kita sudah tutup kelemahan kita yang dahulu, sekarang muncul yang baru," kata Lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengkondisian Nilai Rapor

Kasus pertama yang Lalu temukan adalah manipulasi atau ia menyebutnya 'pengkondisian' nilai rapor pada jalur prestasi. Lalu mendapat laporan ini dari masyarakat di Mataram.

"Ada saya temukan kemarin, salah satu calon siswa kita empat-empatnya tuh seratus nilainya sampai lima semester, total nilainya 2.000. Saya bilang ke kepala sekolahnya, ini 2.000 jangankan di SMAN 1 Mataram, mau masuk SMA favorit di seluruh RI juga pasti masuk kalau 2.000," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Lalu, pengawasan terhadap orang tua siswa harus dilakukan pada SPMB tahun depan. Ia melihat orang tua banyak yang mengambil tindakan curang ini bahkan jauh sebelum SPMB dimulai.

"Tentunya, pasti ada guru yang membantu pengkondisian nilai rapor tersebut. Nah ini mungkin catatan kelemahan yang harus kita cari formula ke depannya," kata Lalu.

Kecurangan di Jalur Domisili

Polemik berikutnya adalah kecurangan dalam jalur domisili. Lalu menerima laporan tentang pemalsuan lokasi domisili calon siswa.

"Kemudian dalam jalur domisili juga Pak Menteri, ada yang menggunakan GPS. Ternyata dia mengisi data itu enggak di rumahnya, dia cari lokasi yang terdekat dengan sekolahnya . Sehingga yang betul-betul jujur di rumahnya mereka mengisi komplain, mungkin ini yang harus kita evaluasi ke depannya," katanya.

Respons Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Mendikdasmen Abdul Mu'ti kemudian merespons aduan dari Lalu. Ia mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi.

"Sekarang memang kami dalam proses mengevaluasi secara nasional, mudah-mudahan nanti dapat kami sampaikan hasilnya secara lengkap kepada bapak ibu anggota dewan ketika proses SPMB sudah seluruhnya selesai," tuturnya.

Kemendikdasmen akan menyampaikan laporan dan hasil evaluasi kepada DPR lewat laporan tertulis. Laporan akan disampaikan di rapat bersama DPR berikutnya.

"Kami sampaikan sekarang sudah mulai MPLS dan juga kami turun ke lapangan juga" kata Mu'ti.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads