Ditjen GTK Godok Program Agar Lulusan S1 & D4 Kependidikan Bisa Langsung Daftar ASN

ADVERTISEMENT

Ditjen GTK Godok Program Agar Lulusan S1 & D4 Kependidikan Bisa Langsung Daftar ASN

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 30 Apr 2024 15:30 WIB
Ilustrasi guru dan murid
Ilustrasi guru. Ditjen GTK terus lakukan transformasi PPG untuk atasi kegawatdaruratan guru. Foto: shutterstock
Jakarta -

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani membawa kabar baik untuk mahasiswa lulusan S1 dan D4 dari program studi (prodi) kependidikan. Mahasiswa lulusan prodi kependidikan nantinya bisa langsung mendaftar menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui sebuah program.

"Kami juga sedang merancang program untuk para lulusan S1/D4 kependidikan agar bisa langsung mendaftar menjadi ASN, setelah mendapatkan penempatan nantinya akan bisa menempuh pendidikan PPG," ujar Nunuk dikutip dari rilis resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Selasa (30/4/2024).

Menunggu program tersebut rampung, Ditjen GTK terus fokus dalam melakukan transformasi program prioritas Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG merupakan sebuah program yang bisa dimanfaatkan guru di satuan pendidikan yang belum tersertifikasi ataupun lulusan S1 dan D4 yang ingin menjadi guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 sudah dibuka hingga 15 Mei 2024 dengan mengakses laman ppg.kemdikbud.go.id. Nunuk menjelaskan PPG baik Prajabatan dan Dalam Jabatan 2024 memiliki berbagai perbedaan, terutama dalam teknis seleksi. Begini penjelasannya.

Perbedaan Program PPG 2024 dengan Sebelumnya

Adapun berbagai transformasi yang membedakan PPG Prajabatan 2024 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni:

ADVERTISEMENT

1. Linearitas disempurnakan

Dirjen Nunuk menjelaskan linieritas PPG Prajabatan 2024 telah disempurnakan. Terutama untuk bidang studi guru SD di mana pada seleksi tahun sebelumnya spesifik hanya dapat dipilih oleh lulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) atau Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Setelah disempurnakan, berbagai prodi yang linier dengan SD bisa ikut mendaftar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kegawatdaruratan guru SD.

"Contohnya adalah guru mata pelajaran Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKN, dan PG PAUD sudah linear dengan SD," ucapnya.

Ditjen GTK juga sedang melakukan proses redistribusi guru. Target utamanya adalah guru yang jumlah jam mengajarnya belum terpenuhi. Setelah mengikuti PPG, guru bisa langsung mendapatkan tunjangan sertifikasi guru.

2. Tidak ada kategorisasi

Jika pada tahun 2023 ada kategorisasi peserta A dan B di seleksi administrasi PPG, di tahun ini tidak ada. Kategorisasi itu sebenarnya dilakukan untuk membedakan mana yang telah mengikuti seleksi administrasi dan yang belum.

Namun di tahun ini, guru dalam jabatan yang telah lolos seleksi administrasi dan telah mengikuti seleksi akademik PPG tahun sebelumnya akan menjadi kandidat terundang PPG tahun 2024.

3. Penempatan lokasi mengajar

Di kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PPG, Adhika Ganendra menjelaskan penempatan lokasi mengajar peserta PPG tahun 2024 akan disesuaikan dengan preferensi pilihan lokasi yang sudah dipilih peserta saat pendaftaran. Sehingga peserta perlu teliti dalam melakukan pendaftaran.

"Jika calon peserta berasal dari daerah Jawa Tengah, ia dapat memilih preferensi lokasi di Nusa Tenggara Barat. Jika ia lulus, akan langsung mendapatkan penempatan lokasi mengajar sesuai lokasi yang dipilih yaitu Nusa Tenggara Barat," ujarnya.

4. Kuota pendaftaran

Kuota PPG Prajabatan yang pendaftarannya tengah dibuka saat ini telah ditetapkan dalam berbagai pertimbangan. Seperti data jumlah kekosongan guru tahun 2025, pertimbangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan izin bidang studi PPG yang tersedia pada masing-masing provinsi.

Untuk melihat program studi yang memiliki kuota terbesar, kamu bisa cek di sini.

"Kuota PPG 2024 telah melewati dua pertimbangan tersebut, kami harapkan adanya persaingan antar calon peserta di masing-masing provinsi dengan harapan meningkatkan kualitas guru di daerah tersebut," tutup Adhika.




(det/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads