3 'Kunci' untuk Tingkatkan Literasi-Numerasi Ala Yayasan Guru Belajar

ADVERTISEMENT

3 'Kunci' untuk Tingkatkan Literasi-Numerasi Ala Yayasan Guru Belajar

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 07 Des 2023 18:30 WIB
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) mengibarkan bendera merah putih di pinggir Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Kegiatan tersebut diikuti ratusan Siswa SD untuk menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
3 Kunci tingkatkan literasi dan numerasi siswa. Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jakarta -

Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan ungkap ada tiga agenda kunci yang bisa dilakukan untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Hal ini disampaikannya usai peringkat PISA 2022 diumumkan.

Sebagai informasi, PISA merupakan studi internasional yang menilai sistem pendidikan melalui pengukuran kompetensi literasi dan numerasi murid. Bukik menyebutkan literasi dan numerasi bisa ditingkatkan mulai dari sekolah baik dari sisi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Seluruh tenaga kependidikan di tingkat sekolah ini harus terus bergerak bersama dalam memperluas dan meningkatkan kualitas terutama pada penerapan Kurikulum Merdeka. Ia sadar, memang Kurikulum Merdeka tak bisa diterapkan secara menyeluruh dalam satu kesempatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pihak sekolah bisa memprioritaskan tiga agenda kunci terlebih dahulu, seperti manajemen kelas, asesmen di awal pembelajaran dan diferensiasi pembelajaran.

"Bila 3 agenda kunci ini terlaksana, niscaya akan ada peningkatan literasi, numerasi dan karakter murid di sebuah sekolah," ujar Bukik dikutip dari rilis Yayasan Guru Belajar, Kamis (7/12/2023).

ADVERTISEMENT

Selain itu, Bukik menyarankan bila guru bisa mengajak siswa berdiskusi saat menentukan asesmen. Langkah ini dinilai bisa memicu perubahan perilaku dan kebiasaan belajar pada siswa.

Apresiasi Kewenangan Kurikulum Kemendikbudristek

Tak hanya memberikan saran untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa, Bukik juga mengapresiasi pencapaian pendidikan Indonesia dalam peringkat PISA 2022.

Nadiem Makarim, Mendikbudristek, menyampaikan, meskipun skor literasi dan numerasi murid Indonesia turun, tapi peringkatnya naik dibanding hasil PISA terakhir tahun 2018. Hal ini membuktikan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia menghadapi bencana COVID-19.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah penerapan Kurikulum Darurat atau Kurikulum 2013 dengan materi yang disederhanakan. Sehingga pembelajaran dapat lebih mendalam.

Ketika COVID-19 menyerang, sekolah bisa memilih tiga opsi kurikulum yakni Kurikulum 2013, Kurikulum Prototipe, dan Kurikulum Darurat. Hasilnya sangat baik lantaran sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat mengalami learning loss yang jauh lebih rendah dibandingkan sekolah yang tetap menggunakan Kurikulum 2019.

Hal inilah yang diapresiasi Bukik. Menurutnya, pilihan kurikulum ini menunjukkan bila Kemendikbudristek menghargai kewenangan sekolah untuk menentukan kurikulum terbaik bagi siswa-siswanya.

"Dengan hasil PISA menunjukkan bahwa pilihan kurikulum yang dipilih oleh sekolah terbukti membantu Indonesia tetap tangguh terhadap ancaman learning loss," tutup Bukik.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads