Sekolah Bisa Terapkan 3 Langkah Ini untuk Cegah Bullying, Apa Saja?

ADVERTISEMENT

Sekolah Bisa Terapkan 3 Langkah Ini untuk Cegah Bullying, Apa Saja?

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 29 Okt 2023 12:00 WIB
ilustrasi Perundungan, ilustrasi Bullying, ilustrasi Bully
Ilustrasi siswa yang merupakan korban bullying. Foto: iStockphoto
Jakarta - Kekerasan terhadap anak terus terjadi dan semakin mengkhawatirkan. Bahkan, kasus perundungan atau bullying juga meningkat yang kini mudah ditemui viral di media sosial. Ironisnya, kasus bullying banyak ditemukan di satuan pendidikan.

Soal kasus ini, Hendro Wicaksono, Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan tanggapannya. Menurut Hendro, kurikulum pendidikan saat ini semakin detail dan memiliki jumlah mata pelajar yang semakin bertambah. Oleh karena itu, tak heran tekanan dan beban siswa kian meningkat.

Ketika siswa semakin tertekan, potensi bullying bisa meningkat. Hendro mengatakan jika kasus bullying meningkat, maka ancaman kemunduran pendidikan akan terjadi.

Ia juga mengingatkan bahwa contoh bullying bisa ditemukan pada konteks candaan sehari-hari yang dilontarkan kepada teman sebaya. Walau terkesan hanya candaan, namun dampak yang akan dirasakan korban yang menerima bisa menjadi serius.

"Korban perundungan bisa mengalami luka psikis atau emosional yang menyakitkan. Dampak ini bisa berlangsung lama karena mempengaruhi ingatan jangka panjang mereka," tuturnya, dikutip dari laman UMM, Kamis (26/10/2023).

Tips Pencegahan Bullying di Sekolah

1. Membangun Komunikasi Positif

Cara pertama yang dikatakan oleh Hendro adalah melakukan komunikasi positif yang bisa dicontohkan oleh guru-guru. Hal tersebut bisa membuat peningkatan pada iklim sekolah.

Menurutnya pendidikan komunikatif dan kolaboratif harus diintegrasikan dalam kurikulum. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan bagi siswa soal bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif.

2. Membentuk Pola Pikir Kritis

Selanjutnya, Hendro menerangkan perlunya pemikiran kritis karena merupakan fondasi bagi siswa untuk membangun pola pikir yang sehat.

"Siswa diajarkan untuk tidak mudah menerima informasi begitu saja, tetapi mampu menganalisis informasi dan memahami berbagai perspektif sebelum membuat keputusan," terangnya.

3. Menerapkan Konsep Sekolah Ramah Anak

Konsep sekolah ramah anak pun menjadi hal yang perlu diterapkan sekolah yang juga dianjurkan oleh pemerintah. Namun, saat ini belum banyak sekolah yang menerapkan konsep ini secara masif.

Sekolah ramah ini nantinya bisa menunjang para siswa untuk bisa menciptakan lingkungan yang mendukung. Mereka akan semakin sejahtera baik fisik juga mentalnya.

"Melalui hal ini sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan produktif. Kemudian mampu mengarah pada perkembangan yang sehat bagi setiap siswa," pungkas Hendro.


(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads