Tips Memantik Murid biar Aktif ala Kampus Guru Cikal, Kuncinya Ada 2

ADVERTISEMENT

Tips Memantik Murid biar Aktif ala Kampus Guru Cikal, Kuncinya Ada 2

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 10 Feb 2023 09:30 WIB
Tips Memantik Murid biar Aktif ala Kampus Guru Cikal, Kuncinya Ada 2
Foto: Yayasan Guru Belajar
Jakarta -

Implementasi Kurikulum Merdeka mengajak guru agar melibatkan murid dalam proses pembelajaran. Sayangnya, guru masih acap kali menemukan tantangan berupa murid yang pasif.

Soal ini, Ketua Kampus Guru Cikal, Marsaria Primadonna memiliki beberapa tips untuk memantik antusiasme murid dalam pembelajaran. Menurut sosok yang akrab disapa Pima ini, mendorong murid supaya aktif bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pertanyaan pemantik dan kegiatan pemantik.

Pima menyebut saat guru memberi pertanyaan, kerap ada kesalahan. "Kebiasaan kita memberi pertanyaan, 'Apakah kalian sudah paham?', jawabannya cuma dua, kalau nggak ya paham. Atau, 'Ada pertanyaan?' jawabannya ya atau tidak," ujarnya, melalui rilis yang diterima detikEdu, Kamis (9/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa juga, 'Apa yang dimaksud dengan A?', lalu anaknya jawab, lalu gurunya jawab, 'Bagus', sudah selesai," lanjut Pima.

Pima menjelaskan, pertanyaan pemantik adalah terjemahan dari provocation question dalam bahasa Inggris. Maka, guru harus memastikan bahwa pertanyaan yang diberikan dapat mengunggah rasa keingintahuan murid.

ADVERTISEMENT

Dia menyarankan agar guru memberikan pertanyaan terbuka yang membuat murid berpikir dan berefleksi, meski belum bisa menjawabnya secara verbal. Walau begitu, pembelajaran yang bertujuan membuat murid aktif juga tidak cukup hanya dengan pertanyaan pemantik.

Pima menegaskan, guru perlu merancang kegiatan pemantik. "Kalau kita memberikan pertanyaan pemantik, itu kan verbal biasanya, nah yang jawab umumnya hanya yang jago ngomong. Maka dari itu perlu adanya kegiatan pemantik, kita merekayasa situasi," ungkapnya.

Kegiatan pemantik ini sebisa mungkin mengeksplorasi seluruh panca indera murid dan menggunakan lingkungan sekitar. Guru dapat memanfaatkan ruang kelas ataupun halaman sekolah.

"Salah satu yang pernah saya lakukan ketika mau belajar tentang mengorganisasi, itu abstrak ya. Murid mungkin sudah tahu artinya tapi tidak tahu maknanya. Saya berantakin kelasnya. Kursi dan peralatan kelas lainnya. Ketika anak masuk, jadi bingung, ada apa? Muncul deh pertanyaan-pertanyaan dan menjadi diskusi," paparnya.

Melalui murid yang terpantik keaktifannya ini, maka pembelajaran secara otomatis berdiferensiasi. Pasalnya, murid yang telah tergugah rasa ingin tahunya akan mencari cara sendiri-sendiri untuk memenuhi rasa penasarannya. Apa yang ingin mereka gali pun mungkin berbeda walau dalam tema pembelajaran yang sama.

Pima menilai, berdasarkan pengalamannya hampir 18 tahun mengajar dan menyelami dunia pendidikan, setidaknya ada tujuh kompetensi yang harus dipunyai guru untuk dapat membuat murid aktif di kelas.

Tujuh kompetensi yang dia maksud adalah memahami kurikulumnya, suka bermain, mengajar dengan perlahan dan menikmati, memahami muridnya, passionate, selalu ingin belajar, dan selalu berefleksi.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads