Ratusan santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Assalafiyah, Mlangi, Sleman, Yogyakarta antusias mengikuti seminar literasi digital. Acara yang digelar oleh Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika ini mengusung tema, 'Menebarkan Islam Ramah untuk Negeri.'
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Kholil Staquf, Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi KH. Abdullah Hasan, KH Ketua PWNU Yogya KH. Zuhdi Muhdlor dan Dirjen Aplikasi Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan memberikan sambutan sebagai pengantar diskusi. Sementara sebagai pembicara hadir Wakil Ketua PWNU Yogyakarta yang juga Dosen IIQ An-Nur Yogyakarta KH M. Ikhsanuddin, Anggota LTN PWNU Yogya yang juga konten kreator keislaman Ahmad Lailatus Sibyan dan Redaktur Pelaksana detikHikmah detikcom Erwin Dariyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erwin Dariyanto yang diberikan kesempatan menjadi pembicara pertama mengajak para santri untuk memperkaya literasi digital. Sebab ke depan para santri bukan hanya menghadapi dunia nyata yang mengharuskan pertemuan fisik, melainkan juga dunia maya seperti media sosial.
Menurut dia di Indonesia pertumbuhan pengguna internet mencapai 15,5 persen menjadi 202,6 juta penduduk. Dari jumlah tersebut tercatat 61,8 persen penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial. Sebanyak 99,1 persen pengguna media sosial mengakses lewat perangkat mobile seperti smartphone.
Laporan Hootsuite (We Are Social) tersebut menunjukkan dominasi kalangan muda (usia 25-34 tahun) dalam penggunaan media sosial di Indonesia. Disebutkan pula, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 194 menit (3 jam 14 menit) sehari untuk mengakses media sosial. Sehingga sudah semestinya para santri memperkaya literasi untuk memenuhi ruang media sosial dengan dakwah.
"Mari kita isi setiap jengkal dalam media sosial dengan kajian ilmu dakwah. Santri harus cekatan, terampil memanfaatkan teknologi digital dengan dakwah, syiar Islam dan pesan-pesan positif," kata Erwin dalam Literasi Digital di Ponpes Assalafiyah, Mlangi, Sleman, Yogyakarta Jumat, 19 Agustus 2022.
KH M. Ikhsanuddin mengingatkan bahwa salah satu tujuan manusia diutus ke muka bumi adalah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT melalui surat Al Anbiya' ayat 107:
ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΨΩΩ ΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΨΉΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ
Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
Sementara Ahmad Lailatus Sibyan memotivasi para santri untuk cakap digital, berani membuat konten-konten di media sosial sebagai sasrana dakwah. "Bisa di YouTube, Facebook, Twitter dan lain sebagainya," kata Sabyan.
Pantuan detikHikmah, ratusan santriwan santriwati tampak antusias mengikuti literasi digital. Dalam catatan panitia terdapat 220 peserta santriwan-santriwati yang mengikuti seminar literasi secara offline atau hadir langsung di lokasi. Beberapa yang lainnya hadir secara virtual.
Dalam sesi pertanyaan salah seorang santri menyampaikan keinginannya agar bisa cakap menggunakan teknologi. Pihak Pondok Pesantren pun mendukung cita-cita para santrinya dengan menyediakan sejumlah alat, termasuk lab untuk olah digital. Namun ada satu masalah yang dihadapi para santri, yakni sering minder atau kurang PD (percaya diri).
Baca juga: Cara Ampuh Tangkal Hoaks di Medsos |
(erd/erd)