Seorang siswi bernama Attaya menjadi satu-satunya siswa baru di SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo. Ternyata ada juga sekolah lain di berbagai daerah yang mendapatkan siswa baru dalam jumlah sangat sedikit.
Beberapa sekolah mendapat pendaftaran dengan jumlah siswa yang membludak, sementara ada sekolah lain yang justru kekurangan siswa. Seperti di SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, yang pada tahun ajaran baru 2022/2023 hanya mendapatkan satu siswa saja.
Siswa bernama Attaya Masita Widya Ningtyas tampak berani mengikuti pelajaran meskipun ia duduk sendirian di dalam kelas. Seorang guru terlihat menemani Attaya belajar membaca dan menulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak apa-apa, nggak ada teman. Sama bu guru," tutur Attaya kepada wartawan, Kamis (14/7/2022) seperti dikutip dari detikJatim.
Attaya terlihat santai meski tidak ada teman di satu ruangan itu. Demikian pula saat jam istirahat, Attaya justru tampak membaur dengan kakak kelasnya. Attaya masih beruntung karena punya kakak kandung yang sedang duduk di kelas 6.
Guru kelas Attaya, Nur Setyowati mengatakan pihaknya memang baru menerima satu siswa. Pihak sekolah tetap berupaya mencari siswa lain dengan mendatangi para wali murid.
"Kendala kami pertama, jumlah penduduk di Dukuh Ngrogung ini sedikit, anak usia sekolah pun cuma 4 anak. Yang mau sekolah di sini cuma 1 anak, yang lain mencari sekolah yang siswanya banyak. Apalagi ada 3 SD. SDN 1, 2, dan 3 Ngrogung," ujar Nur.
Bukan satu-satunya sekolah di Ponorogo dengan siswa sedikit
Diungkapkan Nur, tahun sebelumnya sekolah ini juga tercatat hanya menerima beberapa siswa baru. Pada 2021 lalu hanya ada 6 siswa di kelas 1. Pihaknya berharap ada kebijakan dari pemkab agar ada perhatian khusus terkait masalah ini.
Di Ponorogo, SDN 1 Ngrogung bukanlah satu satunya sekolah dengan jumlah siswa minim. Sekretaris Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Soiran menambahkan, dari 589 sekolah ada 3 sekolah yang mendapat 1 siswa dan 12 sekolah mendapat 2 siswa.
"Data di PPDB, yang mendapat 1 siswa SDN Jalen, Balong, SDN Bringinan, Jambon, dan SDN Ngrogung, Ngebel," jelas Soiran.
Soiran pun berharap, jika sekolah yang dituju sedikit, maka kebijakan orang tua bisa menitipkan ke sekolah terdekat. Kalau sekolah di tempat itu, konsekuensinya kalau kurang dari 3 siswa kelas yang ada tidak terakomodir di dapodik sehingga guru yang mengajar tak terdaftar di dapodik.
Sekolah mana lagi yang punya siswa sedikit? Klik halaman selanjutnya.
Simak Video: 2 Tahun Berturut-turut Tak Dapat Murid, SMP di Jembrana Terancam Tutup