Selanjutnya, dalam acara #MasukKelas Desta memberikan tugas kelompok kepada para siswa untuk mengajukan ide proyek Kurikulum Merdeka berdasarkan empat tema. Yakni kebhinekaan, kewirausahaan, perubahan iklim, dan proyeksi sosial.
"Waktunya sepuluh menit ya, boleh berdiri, kumpul, dan ngobrol-ngobrol," kata Desta.
Menjawab tantangan Desta, seorang siswa bernama Nisrina Alfa dari kelompok Climate Change mempresentasikan proyeknya terkait perubahan iklim. Kelompoknya akan mengajukan gerakan 'Hari Kamis Pulang Naik Kendaraan Umum'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita semua merasa bahwa suhu rata-rata di Jakarta itu semakin lama semakin meningkat. Bahkan tercatat di Jakarta suhu meningkat sebanyak 1,5 derajat Celsius sebelum tahun 2030. Maka dari itu, kelompok saya akan mengajukan proyek," urai Nisrina.
"Jadi nanti setiap hari Kamis, di SMP 5, kita akan mengajak seluruh siswa untuk pulang bersama dengan transportasi umum, seperti bus sekolah, Transjakarta. Selain itu, kita juga bisa mengurangi polusi dan sampah dengan menggunakan konsep 3R untuk mengusung sustainable living atau kehidupan berkelanjutan," tambahnya.
Di sisi lain, Diandra dari kelompok kebhinekaan akan melaksanakan proyek tentang seni. Dalam proyek ini nantinya ia bersama tim akan mendata seluruh siswa SMP Negeri 5 berdasarkan latar belakangnya, misal dari Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan lain-lain. Dari masing-masing pulau, Diandra dan kelompoknya akan menyelenggarakan pentas seni dengan meminta perwakilan dari setiap pulau untuk mementaskan seni pertunjukan.
"Tujuan dari pentas seni adalah mempertahankan budaya Indonesia, mempersatukan, mempererat, dan juga melestarikannya agar tetap terjaga sampai waktu yang lama. Lalu maknanya juga ada berbeda-beda tetapi tetap tetap satu jua, yaitu makna dari Bhinneka Tunggal Ika. Pentas kami akan menjadi meriah, karena kami melakukannya secara bersama-sama dalam sebuah pentas yang memiliki banyak perbedaan," papar Diandra.
Pada kesempatan tersebut, Ladi Diana Tarigan yang merupakan guru honorer SMP Negeri 5 Jakarta mengapresiasi program Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN melalui PPPK.
"Terima kasih Bapak sudah sangat peduli kepada kami guru-guru, terutama guru-guru honorer yang sudah berumur 35 tahun lebih ini. Melalui PPPK ini, secara pribadi, pastinya kehidupan saya kedepannya akan menjadi lebih baik, lebih sejahtera. Dengan adanya program ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi kedepannya," tandasnya.
Sebagai informasi, kedatangan Nadiem dan Desta masuk dalam segmen #masukkelas tayangan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022. Acara tersebut ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan Indonesiana.TV.
(akd/ega)