Puluhan Guru di Boyolali Lolos Passing Grade Seleksi PPPK Tapi Tak Dapat Formasi

Ragil Ajiyanto - detikEdu
Kamis, 04 Nov 2021 21:47 WIB
Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali -

Puluhan guru honorer Pendidikan Agama Islam (PAI) di Boyolali yang telah lolos passing grade pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), mempertanyakan kejelasan nasibnya. Mereka menuntut kepada pemerintah untuk segera diangkat sebagai pegawai PPPK.

"Ada 82 orang guru honorer PAI yang lolos passing grade dalam seleksi PPPK September lalu, tapi sampai sekarang belum dapat formasi," ungkap Eksani, ketua GTT PAI Boyolali, Kamis (4/11/2021).

Dikemukakan Eksani, banyaknya guru honorer PAI honorer yang tidak segera diangkat ini lantaran terbatasnya formasi yang tersedia. Dalam seleksi PPPK tahap pertama lalu, hanya ada 29 formasi guru PAI di Boyolali.

Dari 29 formasi dalam seleksi tahap pertama lalu, ada 21 formasi yang sudah tersisi. Sedangkan delapan sisanya masih kosong. Sebab, guru PAI di sekolah tersebut tidak lolos seleksi PPPK.

"Delapan formasi ini tetap dibiarkan kosong," kata Eksani, guru SDN 2 Nepen, Kecamatan Teras ini.

Pihaknya meminta kepada Pemkab Boyolali agar mengusulkan ke pusat bahwa guru-guru agama di Boyolali sangat sedikit formasinya. Selama ini mata pelajaran agama yang ada di sekolah diampu oleh guru honorer atau GTT. Padahal, di jenjang SD dan SMP di Boyolalil ada banyak kekosongan guru PAI.

Eksani meminta para guru honorer yang lolos seleksi PPPK ini segera diangkat menjadi Pegawai PPPK mengikuti sekolah tempat mengajarnya. Selama ini mereka mengajar di sekolah itu dengan status honorer. Sedangkan, gaji guru honorer jumlahnya kecil, tergantung kemampuan masing-masing sekolah.

Di Boyolali, para guru honorer ini juga mendapatkan tambahan insentif setiap tiga bulan sekali senilai Rp1,2 juta dari Pemkab Boyolali. Ia berharap insentif ini ditambah hingga setara UMK Boyolali.

Sementara terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, mengatakan formasi PPPK ditentukan oleh Kemenpan RB. Jumlahnya berapa dan posisinya dimana, sudah ditentukan di Kementerian.

Untuk guru agama ini, dalam seleksi PPPK tahap pertama di Boyolali, formasi yang tersedia hanya 31. Sebanyak 29 formasi untuk guru agama islam dan dua formasi guru agama non islam.

"Pesertanya ada 500-an sekian. Kemudian yang lolos passing grade memang banyak. Tapi prinsipnya yang ada sekarang itu yang terbaik," kata Darmanto.

Kondisi tersebut, lanjut dia, juga sudah dilaporkan ke Sekretaris Daerah (Sekda). Kebijakan mengenai 82 guru hononer yang telah lolos passing grade dalam seleksasi PPPK tahap pertama, ada di Sekda.

"Tetapi yang saya ketahui, (jika 82 orang itu diangkat sebagai PPPK), kemampuan keuangannya nggak mampu. Tapi itu menjadi bank data bagi saya, bahwa ada teman-teman guru agama islam GTT yang mengikuti seleksi, lolos passing grade," imbuhnya.

Maka, untuk saat ini mereka tetap berstatus sebagai guru tidak tetap (GTT). Sebagai GTT mereka juga mendapatkan intensif dari Pemkab Boyolali per tiga bulan Rp 1,2 juta. serta THR Rp 1 juta.

Dikemukakan pula, 31 formasi yang dibuka dalam seleksi tahap satu kemarin memang belum semua terserap. Ada delapan formasi yang masih dibiarkan kosong, karena guru GTT di sekolah tersebut tidak lolos passing grade.

Dalam seleksi tahap pertama lalu, memang diprioritaskan untuk guru GTT sekolah setempat. Dalam seleksi tahap kedua dan berikutnya nantinya, baru formasi bisa diperebutkan dengan GTT dari luar sekolah.

"Mereka harus bertarung (seleksi) disitu," tandasnya.

Kapan seleksi PPPK tahap kedua digelar? Darmanto mengaku belum mengetahui jadwalnya.

Dia juga mengaku, kebutuhan guru agama SD dan SMP di Boyolali masih banyak. Mencapai sekitar 500 formasi. Tetapi dalam seleksi tahap pertama lalu, hanya tersedia 31 formasi.



Simak Video "Video: Mendikdasmen Sebut Bantuan Guru Honorer Akan Diumumkan 2 Mei"

(erd/erd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork