Minat Meningkat, Kemendikti Akan Pertimbangkan Beasiswa Khusus Green Jobs

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 04 Nov 2025 13:30 WIB
Foto: Nikita Rosa/detikEdu/Direktur Sistem Pembelajaran Transformasi Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek, Prof. Ardi Findyartini
Jakarta -

Istilah 'green jobs' mulai ramai menjadi pembahasan. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bilang pihaknya akan mempertimbangkan beasiswa khusus bidang ini.

Diketahui, green jobs adalah pekerjaan yang berkontribusi pada pemulihan lingkungan dan membangun ekonomi yang ramah lingkungan. Jenis pekerjaan ini ramai dibahas seiring meningkatnya kepedulian akan lingkungan.

Untuk mendukung ini, Kemendiktisaintek bekerja sama dengan Goethe Institute dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan Science Film Festival 2025 di 70 kota. Acara ini mengemas film dengan eksperimen sains untuk menginspirasi generasi muda agar mencintai sains dan lingkungan. Adapun acara ini ditargetkan untuk siswa jenjang SD hingga SMA .

Tak Hanya S2-S3 tapi Juga S1

Saat ditanya mengenai potensi beasiswa yang akan mengarahkan mahasiswa menekuni green jobs, Prof Ardi Findyartini selaku Direktur Sistem Pembelajaran Transformasi Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek, mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan.

"Kita akan pertimbangkan tentunya, karena memang seperti tadi saya sampaikan, bukan hanya untuk S2, S3 saja, untuk yang bidang-bidang S1 juga demikian," ujarnya ditemui usai Konferensi Pers Science Film Festival di Gedung D Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Ardi menyampaikan ada kebutuhan global mengenai green jobs ini. Pihaknya juga berharap jika Indonesia bisa memiliki para ahli yang fokus pada green jobs.

"Kita juga berharap di Indonesia ini kan juga bagian dari paru-paru dunia, kita juga harus memikirkan bahwa kita punya peran sangat besar untuk bisa punya expertise yang memang fokus pada green jobs ini," ungkapnya.

Strategi Green Jobs dari Kemendiktisaintek

Prof Ardi mengatakan implementasi saat ini tidak secara khusus untuk green jobs. Namun, berkaitan dengan delapan prioritas nasional yang mencakup penguatan kesehatan dan ekonomi rakyat, serta sektor-sektor strategis seperti energi, pertahanan, dan digitalisasi.

Untuk menjawab tantangan ini, Kemendiktisaintek telah mendorong pembelajaran sains di sekolah-sekolah. Strategi ini telah dimulai di jenjang SD hingga sekolah menengah.

"Kenapa itu menjadi penting untuk kami di Direktorat Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif? Karena itu yang kami harapkan bisa dihadirkan oleh guru-guru sekarang. Untuk bisa menghadirkan belajar science yang menyenangkan," paparnya.

Sains ini akan dikaitkan dengan kesehatan lingkungan, kesehatan diri, kesehatan semua komponen di planet Bumi.

"Nah, mahasiswa yang saat ini memang dididik untuk menjadi calon guru, itu perlu punya wawasan juga, sehingga nanti pada saat mengajar, juga punya wawasan yang baik, sehingga belajar science-nya bisa dikaitkan dengan fenomena saat ini," tutur Prof Ardi.

"Nah, itu sebetulnya esensi dari apa yang disebut sebagai pembelajaran transformatif atau transformative learning," imbuhnya.

Penerapan di Kurikulum

Lebih lanjut, Kemendiktisaintek juga menerapkan hal ini dalam kurikulum. Prof Ardi menekankan agar semua konten dalam kurikulum harus memikirkan komponen green jobs.

"Untuk sustainability, untuk adaptasi climate change, untuk menjaga lingkungan kita, mengurangi limbah, dan seterusnya itu masing-masing kontribusinya seperti apa," ungkapnya.

"Karena sebetulnya, kalau di dalam board ranking sekalipun, ada kontribusi tahu Sustainable Development Goals kan, SDGs, nah itu sebetulnya kita sekarang di semua institusi pendidikan tinggi, kita harus punya kontribusi ke situ," tambahnya.

Ardi mengatakan jika sudah ada kebijakan yang dapat berkontribusi pada aspek SDGs. Pihaknya berharap, kebijakan ini dapat didorong di semua pendidikan tinggi.

"Kebijakan itu sudah ada dan kita berharap itu juga tetap didorong di semua institusi pendidikan tinggi," pungkasnya.



Simak Video "Video BMKG-Wamen PU Bahas Ancaman Perubahan Iklim Terhadap Infrastruktur RI"

(nir/faz)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork