Rencana UI Berdayakan Aset untuk Subsidi UKT: Akses Exit Toll-Kembangkan CBD

ADVERTISEMENT

Rencana UI Berdayakan Aset untuk Subsidi UKT: Akses Exit Toll-Kembangkan CBD

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Senin, 28 Jul 2025 06:30 WIB
Hutan UI
Foto: Setyawatie
Jakarta -

Universitas Indonesia (UI) akan memberdayakan aset-asetnya agar produktif. Hasilnya bisa untuk memberikan subsidi bagi uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa, terutama mahasiswa yang tak mampu. Ini rencananya.

"Universitas Indonesia dengan suatu potensi yang sangat besar di sini, kita punya aset yang tangible dan intangible. Aset yang tangible di antaranya adalah manpower, kita punya 700 profesor dan ribuan doktor. Kemudian kita punya aset yang berupa fisik, berupa kampus ini di Depok saja ada 320 hektare, belum di Salemba, belum di Ciputat, di Otista dan lain-lain," ujar Rektor UI Prof Dr Ir Heri Hermansyah, ST, MEng di Felfest UI, Kampus UI Depok, Jawa Barat, Minggu (27/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Heri lantas menyampaikan beberapa rencana pemberdayaan aset UI yakni:

ADVERTISEMENT

- Membuka akses buat exit toll bagi kawasan kampus yang berhadapan dengan tol
- Kawasan UI yang berhadapan dengan tol bisa dikembangkan menjadi kawasan central business district (CBD)
- Kawasan hutan kota UI bisa dijadikan kawasan hutan wisata yang bisa dikunjungi masyarakat.

"Seperti tadi disampaikan UI dengan letak yang strategis memiliki aset tanah yang berhadapan dengan jalan tol saja sepanjang 2 km yang kemudian itu bisa dikembangkan menjadi kawasan CBD di selatan Jakarta seperti kawasan Simatupang (kawasan sepanjang Jl TB Simatupang Jakarta-red). Kemudian ada dua stasiun (UI dan Pondok Cina), ada hutan dan lain-lain. Yang apabila kita bisa kembangkan dengan baik itu akan memberikan dampak dan pendapatan bagi universitas," tutur Prof Heri.

Dampak pendapatan dari pengembangan aset itu, imbuh Heri, bahkan bisa lebih besar dari pendapatan yang diperoleh dari UKT mahasiswa. Pengembangan kawasan UI ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan universitas. Pendapatan ini bisa digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan, penelitian hingga mensubsidi UKT mahasiswa.

"Kalau Universitas Indonesia ini bisa memanfaatkan aset-asetnya menjadi produktif, itu bisa dipakai untuk mensubsidi UKT mahasiswa. Kita sudah menghitung seandainya kita bisa mendapatkan pendapatan dari berbagai aset ini sekitar misal Rp 700 miliar itu bisa untuk subsidi UKT mahasiswa," urai mantan Dekan Fakultas Teknik UI ini.

UI sekarang, imbuh dia, sudah mengajukan izin ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membuka exit toll dari lingkaran selatan masuk ke kampus UI. Upaya ini selain memberikan akses ke kampus UI, juga akses ke Rumah Sakit UI (RSUI) yang ada di kawasan UI Depok.

"Dan pada saat exit toll terbuka, ada 10-20 hektare kawasan yang menghadap jalan tol yang bisa dikembangkan menjadi SCBD-nya UI dan disitu memerlukan investor, membutuhkan pebisnis yang memiliki modal dan kemudian bisa mengembangkan tanah-tanah itu menjadi kawasan yang produktif yang bisa memberikan dampak besar bagi universitas," paparnya.

"Itu lahan yang terdampak? Lahannya lahan UI. Jadi tidak ada lahan masyarakat yang terdampak. Jadi tinggal membuka jalan masuk UI menggunakan lahan UI," jelas Heri.

Tol yang melewati Universitas Indonesia (UI) adalah Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), khususnya seksi Margonda-Cinere yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road II (JORR II). Ada akses khusus yang dibuat oleh UI untuk terhubung dengan tol ini, demikian dilansir dari arsip detikFinance.




(nwk/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads